Selasa, 31 Juli 2018

Dolar AS Pagi Ini Melemah ke Rp 14.405 | Rifan Financindo


Dolar AS/Foto: Grandyos Zafna 

Rifan Financindo - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini berada di level Rp 14.405. Nilai tukar mata uang Paman Sam mereda dibandingkan kemarin di level Rp 14.410.

Mengutip Reuters, Senin (30/7/2018), dolar AS sempat menyentuh level terendahnya di Rp 14.405 dan level tertingginya di Rp 14.418.

Kemarin, The Greenback berada di level Rp 14.410. Dolar AS juga sempat menyentuh level tertingginya di Rp 14.480.

Sementara itu, membuka perdagangan Selasa (31/7/2018), IHSG melanjutkan pelemahan di zona merah dengan penurunan 21,583 poin (0,36%) ke 6.006,354. Indeks LQ45 turun 6,583 poin (0,69%) ke 946,956.

Kemudian dari global, pasar juga menanti hasil pertemuan FOMC dalam pekan ini terkait suku bunga, yang cenderung belum dinaikkan pada pembahasan pertemuan Bank Sentral pada 1 Agustus 2018.

Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo

Senin, 30 Juli 2018

PT Rifan Financindo | Sama-sama Pakai 212, Ini Pendapat GNPF Ulama soal Wiro Sableng

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/05/16/097f932d-6738-459c-b13e-9ae95efd3137.png?w=780&q=90 



PT Rifan Financindo - Ijtimak Ulama menyatakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama sebagai pemegang hak merek 212. Ngomong-ngomong soal 212, ada murid Sinto Gendeng yang lebih dulu memakai 212: Wiro Sableng.

Pendekar yang digembleng 17 tahun di Gunung Gede itu bahkan punya rajah 212 di dadanya. Jagoan silat itu juga punya Kapak Maut Naga Geni 212.

Tentu saja semua orang paham Wiro Sableng dan segala detail di atas adalah fiksi. Namun novelnya benar-benar ada, karya Bastian Tito. Film layar lebarnya 'Wiro Sableng 212' bahkan hendak dirilis di pengujung Agustus nanti.

Saat detikcom menelusuri situs Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM, Senin (30/7/2018), logo Wiro Sableng Pendekar Maut Kapak Naga Geni 212 ditemukan dalam data Hak Cipta dengan status 'Dicatat'. Kategori jenis ciptaannya adalah 'Artistic Works/Lukisan'. Tanggal permohonannya adalah 24 Januari 1991 dan tanggal pencatatannya tercantum 14 Juni 1991, pemegang dan pencipta hak ini adalah Bastian Tito.

Ada pula 'Wiro Sableng 212' yang ditemukan dalam kategori 'merek' di DJKI, statusnya Pelayanan Teknis. Tanggal penerimaan permohonannya adalah 17 Oktober 2017 dan tanggal pengumumannya 30 Oktober. Jenis barang dalam merek ini adalah boneka action figure hingga topeng dan mainan. Pemiliknya adalah PT Lifelike Picures.

Adapun GNPF Ulama juga mengaku sudah mendaftarkan hak merek 212 ke DJKI sejak awal 2017 lalu. Ketua Umum GNPF Ulama, Yusuf Martak, mengakui bahwa Wiro Sableng lebih dulu memakai angka 212 itu.

"Wiro Sableng itu sudah ada lebih dulu daripada Aksi 212 kami," kata Yusuf kepada detikcom, Senin (30/7/2018).

Aksi 212 merujuk kepada aksi massa yang dilakukan di sekitar Monas, Jakarta, pada 2 Desember 2016 lalu. Adapun angka 212 sebenarnya sudah dipakai Wiro Sableng dan pihak lainnya, termasuk kata Yusuf Martak adalah restoran bernama 212, minimarket bernama 212 di sebuah tempat dan di sebuah negara.

Namun merek 212 yang didaftarkan pihaknya ke DJKI itu berbeda dengan 212-nya Wiro Sableng dan yang lain-lainnya. 212 Yang diklaim GNPF Ulama meliputi banyak hal, Yusuf menyebut usaha-usaha ekonomi seperti koperasi, perdagangan, retail, hingga restoran, termasuk di dalamnya. Pihaknya memang hendak mengembangkan usaha di segala bidang untuk umat yang dinaungi.

"Aturan main di pendaftaran hak kekayaan intelektual itu tidak hanya kita bilang, 'Ini kita mau mengajukan 212 saja.' Nggak boleh seperti itu, melainkah harus jelas bidangnya, 212-nya apa? Bidangnya harus sesuai dengan apa yang kita lakukan," kata Yusuf.

Yusuf menyatakan, selagi 212 milik pihak tertentu tidak saling menyamai 212 pihak lainnya, itu tidak masalah. Karakter huruf dan warna yang dimiliki 212 versi GNPF Ulama juga spesifik, yakni 212 dengan gambar Monas sebagai simbol angka '1' di tengah.

GNPF Ulama bersikap tak akan mempermasalahkan 212 milik Wiro Sableng. "Jadi tidak bisa kita artikan bahwa dia (pihak Wiro Sableng) tidak boleh menggunakan," kata Yusuf.

Saat detikcom menelusuri situs DJKI untuk mencari merek 212 yang relevan dengan klaim Ijtimak Ulama dan GNPF Ulama, yang banyak muncul adalah pengajuan nama 212 atas nama pemilik K.H. Bachtiar Nasir, Lc., M.M. Pendaftaran pihak ini sudah diterima sejak 16 Januari 2017. Di situ tampil logo dengan gambar Monas sebagai pengganti angka '1' pada '212'.

"Angka 1 di tengah berbentuk Monas untuk mengabadikan peristiwa "Persaudaraan Islam" terbesar sepanjang sejarah yang berlangsung di Monas pada tanggal 2 Desember 2016," demikian penjelasan yang tertera dalam keterangan di situs DJKI.

Ada pula yang didaftarkan di sini, yakni 'Koperasi Syariah 212', diterima pendaftarannya pada 24 Januari 2017. Statusnya tercantum 'menunggu tanggapan atas usulan penolakan'.
 


Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo

Jumat, 27 Juli 2018

Akhir Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 5.952 | Rifanfinancindo

Foto: Ari Saputra
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka di zona hijau. Penguatan ini berlanjut setelah kemarin sukses menghijau seharian.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di angka Rp 14.475. Dolar AS pagi ini masih terus menunjukkan penguatan.

Pada pra pembukaan, IHSG naik ke 5.947,356. Indeks LQ45 naik ke 939,144.


Membuka perdagangan Jumat (27/7/2018), IHSG melanjutkan penguatan di zona hijau dengan kenaikan ke 5.952,502. Indeks LQ45 naik ke 939,427.

Pada pukul 09.08 waktu JATS, IHSG menguat 26,257 (2,44%) poin ke 5.962,730. Indeks LQ45 menguat 4,752 poin (0,51%) ke 941,073.

Sementara itu, Indeks utama bursa Wall St ditutup bervariatif dengan mayoritas berada pada teritori negatif. Indek S&P turun 0.30%, Nasdaq terkoreksi 1.01%. Sedangkan satu Indeks lainnya yakni Dow Jones berhasil menguat 0.44%.

Pelemahan pada Indeks Nasdaq dan S&P500 tertekan dari penurunan saham Facebook dan Amazon seiring dengan rilisnya laporan keuangan di semester I-2018 yang mencatatkan penurunan kinerja dibawah perkiraan.

Sementara bursa regional mayoritas bergerak negatif. Berikut pergerakan bursa Asia pagi ini.
  • Indeks Nikkei 225 naik 0,16% ke 22.618,980.
  • Indeks komposit Shanghai turun 0,42% ke 2.870,990.
  • Indeks Strait Times berkurang 0,21% ke 3.321,730
  • Indeks Hang Seng turun 0,43% ke 28.656,730.

Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo

Kamis, 26 Juli 2018

Rifan Financindo | Gula Pertani Tak Terserap, Bulog Diminta Beli Rp 9.700/Kg

Foto: Ari Saputra 


Rifan Financindo - Petani mengaku pasokan gula nasional dalam keadaan berlebih atau surplus, bahkan mencapai 2,4 juta ton. Pemerintah melalui Perum Bulog pun diminta untuk membeli dengan harga Rp 9.700 per kilogram (kg).

Keputusan tersebut dihasilkan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada 17 Juli lalu. Hadir di sana Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Menurut Enggar pihaknya telah memutuskan agar Bulog sebagai operator untuk membeli gula petani yang tidak laku di pasaran dengan harga Rp 9.700 per kilogram (kg).

"(Jadi harganya) Rp 9.700," jelasnya beberapa waktu lalu.

Dihubungi detikFinance, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya telah melakukan pembelian perdana gula petani sebanyak 20 ribu ton. Pembelian tersebut dilakukan di GP Gempol, Jawa Timur.

"Mulai hari ini kita mau eksekusi 20 ribu ton dulu di Gempol, Jawa Timur," ungkapnya, Rabu (25/7/2018).

Ia memperkirakan jumlah gula yang akan diserap mencapai 500 ribu ton hingga April 2019.

"Kita sebenarnya sedang menunggu hitungan pasti gulanya berapa tapi mungkin sekitar 300 sampai 500 ribu ton. Ini sampai April 2019," tutupnya.


Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo

Rabu, 25 Juli 2018

PT Rifan Financindo | Lapor Penumpang Muntah, Driver Taksi Online Raup Jutaan

Aplikasi Uber. Foto: detikINET/afr 
PT Rifan Financindo - Beberapa pengemudi Uber dilaporkan melakukan penipuan yang membuat mereka meraup uang USD 80 hingga USD 150 atau setara Rp 1,2 juta hingga Rp 2,2 juta dari beberapa penumpang yang mereka laporkan muntah di kendaraan. Padahal para penumpang itu sebenarnya sama sekali tidak muntah.

Menurut Miami Herald yang dikutip detikINET, memang ada 'biaya pembersihan' wajib yang dibebankan Uber kepada para penumpang jika mereka muntah atau mengotori bagian dalam kendaraan. Nah, sebagian pengemudi rupanya menyalahgunakan peraturan ini.

Tipuannya dilakukan secara sederhana. Driver Uber yang terlibat mengirimkan foto palsu tentang insiden 'muntah' ini kepada manajemen Uber. Uber kemudian mendenda penumpang dan akan memberi uang kepada para driver dengan jumlah bervariasi.

Rinciannya sebanyak USD 20 jika penumpang menumpahkan minuman dan sekitar USD 40 hingga USD 80 (Rp 580 ribu - Rp 1,2 juta) jika penumpang muntah. Jika penumpang menyebabkan kendaraan kotor secara signifikan seperti karena darah, buang air kecil, atau muntah yang mempengaruhi interior mobil, akan dikenakan denda USD 150 atau sekitar Rp 2,2 Juta.

"Keterlibatan dalam kegiatan penipuan dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran nyata terhadap Pedoman Komunitas kami. Kami terus mengevaluasi proses dan teknologi kami terkait dengan klaim 'muntah' ini dan akan mengambil tindakan yang tepat jika terdeteksi adanya upaya penipuan," tutur juru bicara Uber mengenai kasus ini.

Uber tak memberi angka pasti mengenai berapa banyak jumlah penipuan yang terjadi. Akan tetapi, mereka mengatakan bahwa kebanyakan laporan adalah benar dan jika diemukan adanya kasus penipuan, mereka akan melakukan tindakan, termasuk mengeluarkan driver dari Uber. Perusahaan juga meminta para driver melaporkan kasus yang dicurigai merupakan penipuan.
 
Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo
 

Selasa, 24 Juli 2018

Pemerintah Bakal Naikkan Lagi Tarif Cukai Rokok | Rifanfinancindo

Foto: Ari Saputra
Rifanfinancindo - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan akan kembali menaikkan tarif cukai hasil tembakau yang berlaku pada 2019.

Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, kenaikan tarif cukai hasil tembakau akan dilakukan pada kuartal III dan kuartal IV setiap tahunnya.

"Soal peraturan biasanya kita itu secara historisnya kuartal III akhir atau kuartal IV awal," kata Heru di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/7/2018).

Saat ini, kata Heru, pihaknya baru mulai komunikasi dengan pihak-pihak terkait mengenai rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau tersebut. Baik ke pelaku industri, petani, hingga aspek kesehatannya.

"Semakin cepat semakin bagus memang. Supaya memberikan kesempatan ke semua pihak yang konsen-konsen tadi untuk melihat dan menyesuaikan," tambah dia.

Meski demikian, Heru mengungkapkan untuk besaran tarif yang akan dinaikkan belum ditentukan. Yang jelas, lanjut Heru, kenaikan tarif selama alami adalah pertumbuhan ekonomi ditambah dengan inflasi.

"Belum (dapat dipastikan). Historisnya yang jelas memperhatikan pertumbuhan sama inflasi dan juga beberapa faktor yang lain. Faktor yang mempengaruhi itu, pertama adalah kesehatan, kedua penerimaan, ketiga industri, keempat petani, kelima pengaruhnya tarif terhadap peredaran rokok yang ilegal," tutup dia.


Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo

Senin, 23 Juli 2018

Berada di Zona Hijau, IHSG Menguat ke Level Rp5.909 | Rifan Financindo

https: img.okeinfo.net content 2018 07 23 278 1925916 berada-di-zona-hijau-ihsg-menguat-ke-level-rp5-909-8GOlhrYDHu.jpg 
RIfan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini berada pada zona hijau atau dibuka menguat. Tercatat, IHSG dibuka naik 36,369 poin atau 0,61% ke level 5.909,153
Membuka perdagangan Senin (23/7/2018), ada 107 saham menguat, 31 saham melemah, dan 108 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp198,207 miliar dari 208,6 juta saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 naik 8,57 poin atau 0,9% menjadi 933,74, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,79 poin atau 0,6% ke 659,33, indeks IDX30 naik 5,04 poin atau 1,0% ke 508,08 dan indeks MNC36 naik 3,03 poin atau 0,9% ke 331,25. 

IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru dengan Ditutup Naik 33,70 Poin 

Sektor penggerak IHSG mayoritas bergerak menguat, dengan sektor keuangan memimpin kenaikan hingga 1,2%. Selain itu, sektor infrastruktur juga menguat 0,8%. 

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Waskita Karya (Persero) Tbkk (WSKT) naik Rp50 atau 2,5% ke Rp2.050, saham PT Sentul CIty Tbk (BKSL) naik Rp3 atau 2,36% ke Rp130 dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp675 atau 2,09% ke Rp32.975. 

Alami Penguatan Hampir Sepanjang Hari, IHSG Justru Terus Melemah di Akhir Perdagangan

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Intraco Penta Tbk (INTA)turun Rp12 atau 2,44% ke Rp480, saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp30 atau 2,17% ke Rp1.350, dan saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) turun Rp1 atau 1,35% ke Rp73.

Baca Juga :
Sumber: Okezone
Akb – rifanfinancindo

Jumat, 20 Juli 2018

Habiskan Rp 55 Triliun untuk Rebut Saham Freeport | PT Rifan Financindo

Foto: Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin/ Foti:Rachman Haryanto/detik.com 



PT Rifan Financindo - Setelah melewati proses negosiasi panjang, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah sepakat mendivestasikan 51% saham ke pemerintah Indonesia. Sebagai kepanjangan tangan pemerintah, PT Inalum (Persero) nantinya akan menjadi pemegang saham mayoritas di PTFI.

Inalum juga punya strategi dan rencana bisnis ke depan untuk Freeport. Bagaimana ceritanya, berikut wawancara selengkapnya detikFinance dengan Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin.


Bisa diceritakan sedikit soal pembelian saham Freeport mulai dari negosiasi yang panjang, sampai terakhir tanda tangan seperti apa?
Saya mulai terlibat sebenarnya waktu mejadi Dirut Mandiri tahun 2015, itu memang diminta oleh Ibu Menteri (BUMN Rini Soemarno) atas arahan dari Bapak Presiden (Jokowi) untuk bisa mengkaji proses divestasi untuk ini sendiri dimulai mengkaji memakai konsultan melihat alternatifnya seperti apa kemudian saya akan pensiun dari Dirut Mandiri di 2016 kemudian diminta juga oleh Ibu Rini tetap melanjutkan tugas ini sebagai staf khusus ibu menteri.

Jadi saya melanjutkannya terus jadi staf khusus, kemudian kita membentuk holding industri pertambangan salah satu tujuannya juga supaya kita memiliki balancing yang cukup untuk melakukan transaksi ini terjadinya di November 2017. Kemudian saya jadi Dirut Inalum. Nah jadi Dirut, kemudian prosesnya berjalan sampai sekarang Sehingga akhirnya kemarin kita menandatangani Head of Agreement dengan PT Freeport.


Itu kan nilainya banyak yang bilang fantastis US$ 38,5 miliar atau sekitar Rp 54 triliun. Itu ada yang bilang kemahalan, bagaimana menurut Anda?
Memang kita bisa mulai dari cara perhitungan yang paling susah, paling rumit, sampai perhitungan yang paling sederhana.

Kalau dari paling rumit sudah ada standarnya cara valuasi perusahaan seperti itu, jadi berapa earning after tax-nya sampai akhir dihitung sehingga keluar angkanya berapa. Angka itu sebenarnya yang kita dapatkan adalah sekitar 18% dari perhitungan secara scientifik. Tapi karena ini sulit, saya lebih suka memakai angka yang lebih gampang.

Misalnya kita beli US$ 3,85 miliar itu untuk 45%. Jadi 100%-nya itu sekitar US$ 8,25 miliar. Untuk informasi, ebitda-nya freeport dalam kondisi sustain, kan sempat ada naik turun ya, tapi rata-ratanya, kisarannya itu US$ 4 miliar. Profit after tax-nya atau earning after tax-nya dia, kondisi normal, itu kan juga ada naik turun karena pada tahun 2022 itu akan habis, itu sekitar US$ 2 miliar.

Jadi kalau enterprise value, atau harga perusahaan US$ 8 miliar, maka enterprise value per ebitda itu sekitar 2 kali, karena ebitda-nya kan US$ 4 miliar. Ini enterprise value-nya US$ 8 miliar. Kalau dibandingkan earnings, enterprise value dibagi earnings itu 4 kali.

Nah di kalangan keuangan, kita sering melihat price to earning ratio ini sebagai suatu standar yang bisa dibandingkan. Nah kalau kita mau pakai rata-rata perusahaan terbuka di Indonesia kan kita lihat di Jakarta Stock Exchange, memang saya agak ketinggalan, karena saya sudah keluar dari perbankan agak lama.

Dulu sih sekitar 16-17 kali rata-rata price to earning rationya. Sekarang kan mungkin karena udah turun, mungkin di sekitar 12-14 kali. Tapi kita untuk perbandingan belinya itu di angka 4 kali. Nah 4 dibandingkan dengan 12-14, jadi itu jauh kan di bawah rata-rata valuasi harga di Bursa Efek Jakarta.

Yang kedua yang lebih gampang teman-teman juga sudah bikin resource atau cadangan terbukti freeport yang ada sekarang di Papua itu US$ 150 miliar. Jadi kalau kita beli US$ 3,85 miliar, ya bisa dibandingkan dengan angka itu tadi.

Atau cara perbandingan ketiga yang juga gampang, Freeport itu pernah menawarkan ke pemerintah Indonesia waktu itu diminta divestasi waktu itu 30%, 10%-nya US$ 1,6 miliar. Jadi kalau 10% US$ 1,6 miliar, kita beli 45%, itu kan jadi sekitar 4,5 dikali 1,6 jadi sekitar US$ 8 miliar, dibandingkan dengan US$ 3,85 miliar. Padahal harga yang ditawarkan itu hanya Freeport tanpa memperhitungkan porsi Rio Tinto. Kalau memperhitungkan porsi Rio Tinto itu kan harga yang US$ 8,5 berapa ini mesti dibagi 0,6 lagi jadi akhirnya US$ 12 miliar.

Jadi dengan itu, kita perbandingan price to earning ratio-nya 4 dibandingkan dengan 12. Yang kedua, kita beli US$ 3,85 miliar, nilai potensi cadangannya US$ 150 miliar. Kemudian yang ketiga, Freeport saja sudah pernah menawarkan equivalen sekitar US$ 12 miliar, kita dapat US$ 3,85 miliar.

Atau kalau yang lebih gampang lagi, profitnya itu setiap tahun kan US$ 2 miliar. Jadi kalau saya pegang 51% kan saya dapatnya US% 1 miliar lebih, jadi kalau ini US$ 3,85 miliar (harganya), ya 4 tahun balik modal.


Ada juga pertanyaan Rio Tinto, jadi kenapa tiba-tiba ada Rio Tinto di Freeport, bisa dijelaskan? Lalu kenapa harus beli Rio Tinto, nggak langsung ambil Freeport?
Jadi sejarahnya Freeport itu dia ada tambang yang pertama kali namanya Erstberg, itu ditemuin di tahun 1960-an. Jadi dari sini, Freeport bikin kontrak karya yang pertama, itu dari 1967 sampai 1997.

Di tahun 80-an dia nemu tambang lagi yang lebih besar, yang namanya Itu Grasberg, yang sekarang, ini jauh lebih besar dari Erstberg. Karena nemu ini, sebelum ini habis, karena tahun 80-an nemunya, dia minta ke pemerintah Indonesia untuk tanda tangan kontrak karya yang kedua, itu dari tahun 1991 sampai 2021. Grasberg ini kan besar sekali, karena besar, dia nggak punya uang untuk bangun.

Jadi dia nggak ada uang untuk bangun, corebody-nya itu mulai dari atas sampai ke bawah. Dia mau ambil yang atas, karena dia nggak punya uang untuk bangun, maka tahun 1985 dia tanda tangan yang namanya implementation agreement dengan Rio Tinto. Yang intinya dia ijon, Rio Tinto dapat bagian dari sini, tapi bantu juga bagian dari Capex (Capital Expenditure)-nya.

Jadi dikasih ke Rio Tinto 40%, kalau produksinya di atas produksi tertentu, tapi Capex-nya bagi-bagi juga 40%. Dan ini tahun 1996, ini diubah jadi Participation Agreement. Ini sudah disetujui sama pemerintah Indonesia. Intinya dia bagi 40% itu Rio Tinto, lalu 60% Freeport. Cuma, kalau sebelum 2022 di bawah metal strip (tanpa memperhitungan kondisi produksi berada di atas level yang disepakati) itu 1% buat Freeport. Baru di atas metal strip, bagi dua. Tapi di atas 2022, 40:60 rata.

Logikanya, Freeport bilang, waktu ketemu (tambang) sebelum 1996, ini jatahnya Freeport. Begitu ketemu sama Rio Tinto, ini yang dibagi. Cuma kan ini satu hole body produksinya. Jadi totalnya ini dibagi sejak 1996 sampai 2041 kalau nggak salah. Kalau di bawah metal strip produksinya, itungannya punya Freeport. Tapi kalau itungannya di atas, ini bagi-bagi 60:40.

Akibatnya apa? Akibatnya kalau sekarang kita lihat dari sisi saham equiti interest yang kelihatan di publik, ini kam freeport punya 90,64%. Pemerintah Indonesia atau Inalum punya 9,36%. Rio tinto punya 0%, nggak ada. Tapi kalau dari sisi economic interest, ini (Rio Tinto) punya 40%. Jadi ini (Freeport) cuma 60%. Jadi ini yang orang sering salah.

Kalau orang bilang, belinya beli Freeport, 51%, ngapain beli Rio Tinto, yang didapat itu cuma 51% dari ini (gambar), cuma 30% sebenarnya yang kita punya. Karena yang ini (gambar) ada di haknya Rio Tinto, cuma yang kelihatan ke dokumen publik yang ini (gambar). Itu sebabnya kenapa kita harus beli yang Rio Tinto punya. Karena kalau nggak, tujuan kita kan maunya Pemerintah Indonesia 51%, ini (Freeport) 49% kan, ini (Rio Tinto) harus masuk, kalau nggak, nggak bakal dapat 51%. 
Pendanaan sudah siap? Lumayan alhamdulillah.


Bank lokal atau asing?
Banknya ada 11, belum bisa dibicarakan, tapi memang ada bank lokal dan bank pemerintah. Mereka masuk karena asetnya bagus, tawarinnya lebih seperti oversubscribe, di atas 5 lah yang sudah masuk. Kita juga diimbau dari otoritas, kalau bisa justru jangan dari dalam negeri supaya nggak memberi tekanan ke neraca pembayaran.

Kalau dolar masuk kan bagus, rupiah akan menguat. Tapi kalau dolar keluar, kan rupiah akan memburuk. Karena ini bayarnya di luar, kalau bisa dolarnya jangan dari dalam. Kalau bisa dolarnya dari luar juga, jadi nggak memberatkan neraca pembayaram ini. Jadi nggak ada aliran dolar dari dalam negeri ke luar negeri. Karena nanti begitu keluar, outflow, dia akan tekan kurs. Jadi kursnya nanti akan ada tekanan.


Kemarin sudah tanda tangan, tapi ada yang bilang ini cuma pencitraan karena prosesnya belum selesai. Sebenarnya bagaimana prosesnya?
Tanda tangan yang kemarin kan Head of Agreement, di dalamnya itu ada dua kesepakatan. Kesepakatan mengenai struktur transaksi dan kesepakatan mengenai nilai transaksi.

Apakah sesudah kesepakatan ini sudah selesai atau belum, ya itu musti dijabarkan menjad kesepakatan yang lebih detil lagi. Kan begitu sudah sepakat, strukturnya begini, saya bisa cerita transaksinya rumit sekali, ada tiga pihak, ada Rio Tinto, ada Freeport, ada Indonesia. Secara legal, satu pihak itu bisa punya 1-2 entitas. Kaya Freeport, Freeport itu ada 3 entitasnya. Kita musti deal dengan Freeport McMoran, kita musti deal dengan IndoCooper Investama, kita musti deal dengan PT Freeport Indonesia. Jadi Freeport saja ada 3 entitas. Jadi secara legal, kita harus bikin agreement dengan mereka.

Rio Tinto juga begitu, ada Rio Tinto Indonesia, ada Rio Tinto yang di London, dan mereka juga ada satu Rio Tinto SPV yang memiliki PT Rio Tinto Indonesia. Jadi entitasnya juga banyak. Kita musti deal dan agreement dengan seluruh entitas ini. Itu detilnya masih ada lagi. Jadi masih ada lagi sale purchase agreement dengan ini, dengan lainnya, nanti kita juga mesti rights issue, sharenya musti di-subscribe, itu juga mesti ada.

Jadi dari kesepakatan awal kita bisa masuk ke kesepakatan detil. Tapi kesepakatan awal ini penting ini menjadi acuan, ini menjadi sesuatu yang tidak boleh goyah lagi.

Kebayang kan kalau sudah bicara mengenai perjanjian detil rinci tiba-tiba ini berubah. susah. Jadi ini mesti disepakati dulu di lock. nah apakah udah selesai belum. Karena masih ada yang detil tapi apakah ini sudah mengikat? ini mengikat. Jadi artinya apa yang kita bikin harus mengacu ke sini gabisa bikin lain berubah itu penting.

Lalu otomatis udah harganya, jadi harga itu audah tau dengan struktur begini. Ini sebenanrya sudah kemajuan, memang belum 100% selesai. Saya tambahkan satu lagi, ini kan baru kesepakatan divestasi, padahal transaksi Freeport berdasarkan final agreement Agustus atau September 2017 yang di tanda tangani Indonesia- Freeport itu harus selesai kalau sekaligus empat kesepakatan dicapai. Nggak hanya divestasi.

Kan ada kesepakatan mengenai perubahan KK menjadi IUPK. Ada kesepakatan pembangunan smelter, lalu penerimaan negara nggak boleh lebih kecil, ini nanti menghasilkan stabilitas investasi dan perpanjangan yang sampai 2041. Kita selesai pun divestasi ini tanpa yang 3 ini selesai ya nggak bisa. Jadi memang banyak sekali.


Jadi tahapan selanjutnya menyelesaikan empat itu ya?
Tahapan selanjutnya kita harus selesaikan dengan detil perjanjian yang diperlukan untuk divestasi tapi juga soal Freeport Indonesia dengan kesepakatan.


Jadi sudah mengikat, bisa batal?
Batal bisa kalau tiba-tiba tidak setuju mengenai terms and conditions mengenai stabilitas investasi itu bisa juga. Tapi harusnya kalau sudah sampai intensinya begini, sama kayak orang sudah tunangan bisa nggak jadi nikah bisa juga, tapi kan orang tua, ya ramai lah begitu kan sama keluarga.


Kenapa harus sekarang, ada pertanyaan 2021 kan sudah kelar, nanti saja ambilnya, kenapa harus sekarang?
Ini bukan tupoksinya saya tapi saya mengikuti saya melihat dan saya memahami kenapa bisa keluar isu seperti itu, karena perjanjian di kontrak karya itu di pasal 30 poin 2 kalau nggak salah, bicara khusus soal terminasi, itu tidak telak ditulis bahwa selesai.

Kalau saya baca. Dan mungkin ada dokumen lain seperti itu jadi akibatnya kan ada room untuk multi interpretasi, kalau pemerintah interpretasi begini, Freeport interpretasi begini, bukan ini lebih kuat lebih kuat, tapi apa 100% begini ya belum juga. begitu. Sekarang kalau misalnya perbedaan kemudan dipush untuk meliput takutnya malah kalau ini terjadi masuk ke arbitrase, kalau Freeport dipotong 2021 mereka sudah bilang akan protes.

Kalau mereka arbitrase maka tambangnya pasti berhenti, ini kan tidak boleh berhenti takutnya rusak butuh billion of US dolar lagi untuk benerin. Income pajak nggak ada nanti ada isu lagi di sana. Kalau ke arbitrase 100% kepastian pemerintah Indonesia menang nggak ada yang bisa jamin, mungkin bisa menang, tapi nggak ada yang bisa jamin juga. Nah kalau saya amati arahnya lebih ke pemerintah indo liat ambil jalur win-win. Kalau arbitrase ini berhenti (tambangnya berhenti). Ini bukan wewenang, saya memahami.


Kita sudah beli mahal, tapi masih juga harus investasi juga, untuk modal bawah tanah dan lainnya, itu bagaimana tanggapannya?
Freeport sendiri punya ebitda seperti yang saya sampaikan tadi kan rata-rata per tahun US$ 4 miliar, jadi kalau 2021 sampe 2041 ya mungkin ada naik turunnya. Lets say US$ 3 miliar. US$ 3 miliar kali 20 tahun, itu kan US$ 60 miliar. Dia butuhnya hanya 20, jadi nggak usah ada tambahan injeksi modal itu sebenarnya.

Jadi untuk pembangunan, untuk tambang, bisa dipenuhi dengan cashflow, kan kelihatan dan kita bicara Freeport Indonesia dikonversi. Bisnis plan mereka bahwa investasi infrastruktur tambang bawah tanah dibiayai dari internal cash flow cukup besar.


jadi selain pajak dividen dan lainnya, pemerintah juga akan dapat apa dari freeport?
Sebenarnya kita dapatnya sebagai pemegang saham dividen ya, tapi pemerintah dapat tax royalti sama pajaknya. Ya mungkin bisa lebih besar dari dividen, jadi total Indonesia lebih besar. Yang saya lihat juga adalah teknologi skill, kalau dapat ahli-ahli tambang muda yang bisa menjalankan tambang bawah tanah tercompleks di dunia itu juga bagus buat kita sebagai bangsa.


Apa keuntungan yang dirasakan bagi Inalum?
Otomatis salah satu ambisi kita untuk jadi fortune. Dengan ebitda sebesar US$ 4 miliar akan membantu total ebitda grup kita supaya jadi besar. Tahun lalu sekitar US$ 700- 800 juta, tahun ini bisa US$ 1,3-1,5 miliar, kalau ditambah ini kan mungkin dapat akses kedua US$ 3,5 miliar mendekati. Kita butuh ebitda sekitar US$ 6-7 miliar untuk bs masuk ke fortune.


Selain freeport ada tambang lain?
Yaa mudah-mudahan nanti ada investasi tambang besar lain.


Dengar-dengar dulu divestasi pemerintah juga harapkan sebagian IPO biar bisa dibeli. Pandangan Inalum setelah jadi mayoritas masih perlu IPO?
Yang pertama memang Pemda akan masuk ya, jadi kita akan bentuk SPV Joint Venture Company dengan Pemda, supaya Pemda bisa memiliki 10% dari PTFI. Nah Pemda-nya 6% milik Pemkab, 4% Pemprov. Jadi di situ sudah pasti rakyat Papua, masyarakat Papua bisa memiliki Freeport Indonesia.

Nah sekarang memang ada rencana IPO supaya governance nya lebih bagus, bisa dimiliki lebih luas lagi, rencana itu sudah ada. Tapi memang timingnya kita mau selesaikan sampai semua urusan smelter nya sudah jadi, sudah selesai baru nanti dia IPO. Dan itu juga harus dilakukan dengan timing yang tepat.


Jadi kira-kira keseluruhan proses divestasi akan memakan waktu berapa lama?
Pak Jokowi sudah bilang ini mulaimya sejak 3,5 tahun yang lalu, jadi mudah-mudahan ke depannya nggak 3,5 tahun lagi. Bisa lebih cepat


Tahun ini bisa?
InsyaAllah asal didoain seluruh rakyat Indonesia, pasti bisa.
Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo

Kamis, 19 Juli 2018

Permintaan Bensin Diramal Naik, Harga Minyak Menguat | Rifanfinancindo




Permintaan Bensin Diramal Naik, Harga Minyak Menguat

Rifanfinancindo -- Harga minyak mentah dunia menanjak pada perdagangan Rabu (18/7), waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan terjadi menyusul dirilisnya data yang memberikan sinyal kenaikan permintaan bensin dan minyak distilasi.

Di sisi lain, stok minyak mentah AS melonjak di luar perkiraan dan produksi minyak Negeri Paman Sam untuk pertama kalinya menyentuh level 11 juta barel per hari (bph).

Dilansir dari Reuters, Kamis (19/7), harga minyak mentah berjangka Brent menguat US$0,74 atau satu persen menjadi US$72,9 per barel. Selama sesi perdagangan, harga Brent sempat tertekan ke level US$71,19 per barel, terendah sejak 17 April.


Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) sebesar US$0,68 atau satu persen menjadi US$68,76 per barel.

Stok minyak mentah AS mengejutkan pasar. Berdasarkan data Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA), stok minyak mentah AS melonjak 5,8 juta barel pekan lalu seiring jumlah produksi yang untuk pertama kalinya mencapai 11 juta bph.

Impor minyak mentah bersih AS juga naik sebesar 2,2 juta bph.

"Pergeseran mingguan pada stok minyak mentah AS semakin dipengaruhi oleh perdagangan internasional dan hal ini terjadi pada data pekan ini," ujar Presden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch dalam catatannya.

Begitu data stok minyak mentah AS dirilis, harga minyak mentah AS langsung merosot di pasar. Namun, harga kembali menanjak setelah pasar mendapatkan data yang bersifat menopang harga seperti penurunan stok bensin yang di luar perkiraan.

Berdasarkan data EIA, stok bensin turun sebesar 3,2 juta barel. Semetara, stok minyak distilasi, termasuk solar dan minyak pemanas turun sebesar 371 ribu barel.

Pekan lalu, pasar minyak melandai setelah Arab Saudi dan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) lain serta Rusia mengerek produksinya untuk mengatasi gangguan pasokan global.

Dua sumber Reuters menyatakan bahwa kepatuhan anggota dan nonanggota OPEC terhadap kesepakatan pemangkasan produksi telah merosot sekitar 120 persen pada Juni dari 147 persen pada Mei.

Investor juga mulai mengkhawatirkan dampak terhadap permintaan energi dari memanasnya tensi perdagangan AS dengan mitra dagangnya, termasuk China.

BMI Research menyatakan bahwa tensi perdagangan AS dan China dapat menyeret perekonomian global.

"Perlambatan pertumbuhan perdagangan akan membebani permintaan fisik dari minyak mentah," ujar BMI Research.


Baca Juga :
Sumber: CNN Indonesia
Akb – rifanfinancindo

Rabu, 18 Juli 2018

Harga Minyak Naik, RI Kantongi Rp 58 Triliun | Rifan Financindo

Foto: Rachman Haryanto

Rifan Financindo - Kementerian Keuangan menyebut kenaikan harga minyak dunia turut memberikan keuntungan bagi negara. Dari data realisasi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) semester I-2018 penerimaan Sumber Daya Migas (SDA) Rp 58,75 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan ada keuntungan dari dampak harga ICP.

"Satu sisi kita tahu penerimaan sangat dinamis. Dampak ICP (Indonesia Crude Price) ada windfall pada penerimaan. Subsidi basisnya realisasi ini kita lakukan setiap tahun dan kita audit dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," kata Askolani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Dia menjelaskan untuk dana bagi hasil (DBH) juga akan fleksibel sejalan dengan kenaikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Kemudian pemerintah akan menaikkan subsidi untuk bahan bakar minyak jenis solar sebesar Rp 2.000 per liter. Askolani menyebut tahun ini tak ada APBN Perubahan.

"Sesuai dengan undang-undang APBN, subsidi energi itu basisnya relaksasi," ujarnya.

Periode semester I 2018 realisasi harga ICP periode Desember 2017 sebesar US$ 65,76 per barel. Asumsi harga minyak di APBN sebesar US$ 48 per barel.

Jumlah realisasi ICP bulan Desember 2016 hingga Juni 2017 sebesar US$ 49,21 barel.

Kemenkeu mencatat untuk belanja subsidi energi 2018 di APBN ditetapkan Rp 94,52 triliun, terdiri dari subsidi BBM dan elpiji tabung 3 kg sebesar Rp 46,86 triliun, dan subsidi listrik Rp 47,66 triliun.

Realisasi semester I-2018 sebesar Rp 59,51 triliun atau sudah 63,0% dari pagu anggaran. Untuk subsidi BBM dan elpiji 3 kg realisasinya Rp 35,41 triliun atau 75%, sedangkan subsidi listrik Rp 24,09 triliun atau 50,6%.

Adapun proyeksi di semester II 2018 untuk subsidi BBM dan elpiji 3 kg adalah sebesar Rp 68,08 triliun, dan subsidi listrik sebesar Rp 35,89 triliun. Dengan demikian, total subsidi energi di semester II bakal naik menjadi Rp 103,98 triliun atau 110% terhadap APBN.

Sehingga selama 2018, subsidi energi jumlahnya membengkak menjadi Rp 163,48 triliun atau 173,0% dari APBN. Rinciannya untuk subsidi BBM dan elpiji menjadi Rp 103,48 triliun atau 220,8% dari APBN, sedangkan subsidi listrik menjadi Rp 59,99 triliun atau 125,9%

Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo

Selasa, 17 Juli 2018

Rupiah Dibuka Melemah Tipis ke Rp14.390 per Dolar AS | PT Rifan Financindo

Rupiah Dibuka Melemah Tipis ke Rp14.390 per Dolar AS 

Rifan Financindo -- Nilai tukar rupiah dibuka melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.390 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Selasa (17/7). 

Sementara itu, sejumlah mata uang negara di kawasan Asia justru menguat. Mulai dari won Korea Selatan 0,1 persen, baht Thailand 0,05 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, dan renmimbi China 0,01 persen.
 
Sedangkan yen Jepang minus 0,13 persen, peso Filipina minus 0,09 persen, ringgit Malaysia minus 0,05 persen, dan dolar Singapura minus 0,04 persen. 
 
Sementara mata uang negara maju kompak lesu dari dolar AS. Dolar Australia melemah 0,13 persen, poundsterling Inggris minus 0,01 persen, franc Swiss minus 0,02 persen, dolar Kanada minus 0,02 persen, dan euro Eropa minus 0,05 persen. Hanya rubel Rusia yang menguat 0,11 persen dari dolar AS.

Ibrahim, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka mengatakan pergerakan rupiah hari ini masih akan berfluktuasi dengan kecenderungan melemah. Sebab, sentimen surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 dipastikan segera mereda.

"Pasar akan wait and see menunggu data-data ekonomi selanjutnya, termasuk menanti testimoni dari The Fed," katanya kepada CNNIndonesia.com.
 
Baca Juga :
Sumber: CNN Indonesia
Akb – rifanfinancindo
 

Senin, 16 Juli 2018

Gerbang Pembayaran Nasional RI Ancam Payment Asing? | Rifanfinancindo

Foto: Tim Infografis, Mindra Purnomo

Rifanfinancindo - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution akhir pekan lalu menggelar rapat koordinasi terbatas tentang gerbang pembayaran nasional (GPN). GPN dibahas karena disebut masuk dalam evaluasi produk generalized system of preferences (GSP) yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat (AS).

GSP adalah fasilitas atau hak istimewa yang diberikan kepada produk-produk ekspor dari seluruh negara ke AS dan sudah diterapkan sejak 1974. Setidaknya ada 112 negara merdeka dan 17 teritori yang mendapatkan hak istimewa dengan jumlah produk yang diberikan sekitar 5.000-an.

"Untuk mengevaluasi mereka punya daftar permintaan kita kok dihambat-hambat di Indonesia. Ada yang mengenai asuransi, national payment gateway (Gerbang Pembayaran Nasional/GPN), ada mengenai data processing center, ada mengenai intelectual property rights, pertanian. Nah tadi itu kita membahas 3 yang pertama itu untuk merumuskan kita tawarannya apa," kata Darmin.

Sebenarnya apa GPN itu?
GPN adalah sistem yang dibuat oleh Bank Indonesia (BI) untuk mendukung interkoneksi dan interoperabilitas sistem pembayaran nasional. Sudah lebih 20 tahun Indonesia mengkaji dan akhirnya diluncurkan akhir 2017 lalu.

GPN juga diharapkan bisa meningkatkan perlindungan konsumen antara lain melalui pengamanan data transaksi nasabah dalam setiap transaksi. Hal ini juga terkait dengan pemrosesan yang akan dilakukan dalam negeri, sehingga data nasabah tidak akan pergi keluar lalu kembali.

Sebab selama ini pemrosesan transaksi pembayaran menggunakan kartu baik debit atau kredit masih dilakukan di luar negeri.

Sekedar informasi sebelum menggunakan GPN Indonesia masih menggunakan sistem pembayaran milik asing seperti Visa, MasterCard, JCB, hingga UnionPay. Karena seluruhnya pemrosesan di dalam negeri, maka biaya-biaya yang sebelumnya dibebankan bisa dihemat karena Indonesia memiliki GPN sendiri.

BI menyebutkan, meskipun ada GPN nantinya Payment Gateway asing yang sudah ada akan berjalan beriringan dengan GPN.

Untuk mencapai sasaran tersebut Bank Indonesia telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No.19/8/PBI/2017 tanggal 21 Juni 2017 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/10/PADG/2017 tanggal 20 September 2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional.

Baca Juga :
Sumber: Detik
Akb – rifanfinancindo

Jumat, 13 Juli 2018

IHSG Berpotensi Berbalik Melemah pada Akhir Pekan | Rifan Financindo

IHSG Berpotensi Berbalik Melemah pada Akhir Pekan 






Rifan Financindo -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi sulit bertahan di zona hijau pada akhir pekan ini, Jumat (13/7), bila dilihat secara teknikal karena sudah mendekati level terkuat.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan pergerakan IHSG saat ini sudah mendekati level terkuatnya, sehingga berpeluang berbalik melemah.

"Secara teknikal IHSG telah bergerak mendekati resistance kuat moving average 50 sehingga IHSG berpotensi kembali terkoreksi," terang Dennies dalam risetnya.
Memang, IHSG dalam tiga hari berturut-turut telah menguat mendekati level 6.000. Pada perdagangan kemarin saja, IHSG ditutup ke level 5.907.

Menurut Dennies, sentimen negatif dalam beberapa waktu tak hanya terlihat secara teknikal, melainkan isu perang dagang masih menyumbang dampak negatif bagi pergerakan indeks saham dalam negeri.

"Pergerakan IHSG masih dibayangi sentimen perang dagang yang kembali memanas," sambung Dennies.

Maka itu, Dennies belum melihat IHSG bisa kembali ke level 6.000 meski saat ini sudah berada di area sekitar 5.900. Menurutnya, IHSG hanya akan bergerak dalam level support 5.892-5.899 dan resistance 5.923-5.939.

Di sisi lain, Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada melihat sudah ada beberapa pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung (profit taking) merespons penguatan IHSG beberapa hari terakhir.

"Tetap waspadai sentimen-sentimen yang membuat IHSG melemah," ucap Reza melalui risetnya.

Sepanjang hari ini, Reza memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.873-5.884 dan resistance 5.915-5.926.

Adapun, pergerakan bursa saham Wall Street sejalan dengan IHSG kemarin. Terbukti, tiga indeks utamanya ditutup menguat tadi malam. Terinci, Dow Jones naik 0,91 persen, S&P500 naik 0,87 persen, dan Nasdaq Composite naik 1,39 persen.

Baca Juga :
Sumber: CNN Indonesia
Akb – rifanfinancindo