Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
PT Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot lebih dari 2,5% sepanjang pekan lalu. Data pasar mencatat, dalam sepekan investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 791,27 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 53,63 triliun.
Lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) secara global, serta di Eropa Khususnya membuat sentimen pelaku pasar memburuk.
Eropa kini dinilai sudah terpukul oleh gelombang serangan ketiga (third wave outbreak) virus corona. Gelombang yang membuat sejumlah negara kembali memperketat pembatasan sosial (social distancing).
Sejak 2 pekan lalu, Prancis memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di tujuh wilayah, termasuk ibu kota Paris. Lockdown akan berlaku selama sebulan. Selain itu, berlaku jam malam secara nasional yaitu pada pukul 19:00.
Di Jerman, Kanselir Angela Merkel memutuskan untuk memperpanjang lockdown hingga 18 April 2021. Warga Negeri Panser diminta untuk tetap di rumah selama libur Hari Paskah.
Akibat lonjakan kasus tersebut, dalam 5 hari perdagangan pekan lalu, IHGS hanya mampu menguat sekali pada Jumat (26/3/2021), dan cukup besar 1,2%. Di hari yang sama, bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) juga melesat lebih dari 1%, indeks S&P 500 bahkan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.
Penguatan Wall Street tersebut bisa memberikan sentimen positif ke pasar Asia hari ini, termasuk IHSG.
Secara teknikal, kemerosotan IHSG pada pekan lalu membuatnya berada
di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang tentunya
memberikan tekanan.
Indikator stochastic pada grafik harian bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv |
Stochastic pada grafik 1 jam stochastic mulai masuk ke wilayah overbought yang berisiko membawa IHSG kembali turun.
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv |
Resisten terdekat berada di kisaran 6.210, jika berhasil dilewati, IHSG berpeluang menguat ke 6.250. Target selanjutnya di 6.290.
Sementara selama tertahan di bawah resisten, IHSG berisiko melemah ke 6.160, sebelum menuju 6.120.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan