PT Rifan Financindo -- Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (21/1) berada di posisi Rp14.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi ini melemah dari penutupan Jumat (18/1) di Rp14.178 per dolar AS.
Di kawasan Asia, pelemahan rupiah ditemani oleh peso Filipina sebesar 0,2 persen dan won Korea Selatan sebesar 0,35 persen. Sementara itu, yen Jepang, ringgit Malaysia, dan Dolar Singapura tercatat menguat sebesar 0,19 persen, 0,02 persen, dan 0,03 persen.Sementara mata uang utama negara maju bergerak variasi. Rubel Rusia melemah 7,12 persen, poundsterling Inggris melemah 0,09 persen, dan dolar Kanada minus 0,05 persen.
Di kawasan Asia, pelemahan rupiah ditemani oleh peso Filipina sebesar 0,2 persen dan won Korea Selatan sebesar 0,35 persen. Sementara itu, yen Jepang, ringgit Malaysia, dan Dolar Singapura tercatat menguat sebesar 0,19 persen, 0,02 persen, dan 0,03 persen.Sementara mata uang utama negara maju bergerak variasi. Rubel Rusia melemah 7,12 persen, poundsterling Inggris melemah 0,09 persen, dan dolar Kanada minus 0,05 persen.
Pergerakan rupiah hari ini akan
dipengaruhi dari antisipasi data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang
dirilis pada pukul 09.00 waktu setempat. Jika pertumbuhan ekonomi
melambat, artinya itu bisa menjadi sentimen negatif terhadap rupiah.
Adapun, pertumbuhan ekonomi China di kuartal IV 2018 diperkirakan melambat di angka 6,4 persen. "Tentu lihat reaksi pasarnya dulu. Tapi, kalau dari rupiah masih ada kecenderungan menguat. Kalau memang menunjukkan perlambatan bisa jadi sentimen negatif juga untuk rupiah.
Adapun, pertumbuhan ekonomi China di kuartal IV 2018 diperkirakan melambat di angka 6,4 persen. "Tentu lihat reaksi pasarnya dulu. Tapi, kalau dari rupiah masih ada kecenderungan menguat. Kalau memang menunjukkan perlambatan bisa jadi sentimen negatif juga untuk rupiah.
(glh/agt)
Sumber : CNN
PT Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar