Rifanfinancindo Palebang
– Harga emas masih terus merangkak naik pada perdagangan Jumat pagi
(26/4/2019) jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS)
pada kuartal I-2019.
Pembacaan data ekonomi AS tersebut akan
menurunkan gairah investasi pelaku pasar pada aset-aset berisiko. Dalam
kesempatan itu, emas mengambil momentum untuk menguat karena bakal jadi
incaran.
Pada pukul 09:30 WIB, harga emas kontrak
pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat
0,14% ke posisi US$ 1.281,5/troy ounce, setelah menguat 0,02% kemarin
(25/4/2019).
Adapun harga emas di pasar spot naik
hingga 0,26% ke level US$ 1.280,3/troy ounce, setelah naik 0,16% pada
penutupan perdagangan kemarin.
Pada saat yang bersamaan, nilai Dollar Index (DXY) yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia melemah 0,01% ke posisi 98,19.
Kala dolar melemah, harga emas menjadi
relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Daya tarik emas pun
meningkat, membuat investor gencar memburu logam mulia ini.
Selain itu, sinyal-sinyal perlambatan ekonomi global masih terus muncul, membuat risiko investasi makin tinggi.
Produksi industrial Jepang periode Maret
ternyata terkoreksi 0,9% dibanding bulan sebelumnya, lebih dalam
dibandingkan kontraksi sebesar 0,1% yang diprediksi konsensus, mengutip
Trading Economics.
Ditinjau secara tahunan juga sama,
produksi industrial Jepang turun hingga 4,6% YoY pada bulan Maret.
Bahkan penurunannya jauh lebih dalam dibandingkan prediksi konsensus
yang sebesar 0,6%.
Ini merupakan suatu bukti tambahan bahwa ekonomi global masih dalam keadaan yang lambat.
Apalagi pelaku pasar juga masih menantikan pembacaan awal (advance) pertumbuhan ekonomi AS nanti malam.
Konsensus pasar yang dihimpun oleh
Reuters memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan sebesar 2,2%,
sedangkan bank sentral AS, The Fed memperkirakan ekonomi Negeri Paman
Sam akan tumbuh sebesar 2,4%. Tapi tetap saja, pembacaan nanti masih
mungkin berbeda dengan prediksi.
Dalam kondisi yang masih belum pasti
seperti ini, risiko investasi pun meningkat. Apalagi ketidakpastian
merupakan musuh utama investor.
Alhasil, daya tarik aset-aset berisiko, seperti saham pun surut. Investor cenderung main aman dengan mengoleksi safe haven, salah satunya emas. Maklum, pergerakan harga emas relatif stabil.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/tas)
Sumber : CNBC
Baca Juga :
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (Palembang) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar