Rifanfinancindo Palembang - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping
kemungkinan akan bertemu di sela-sela pertemuan G20 Juni mendatang di
Jepang, kata penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, dalam sebuah
wawancara dengan Fox News, Minggu (12/5/2019).
Ia mengatakan peluang terjadinya pertemuan itu cukup baik namun belum ada rencana konkret kapan delegasi AS dan China akan kembali melanjutkan perundingan dagang.
Negosiasi dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu berakhir Jumat pekan lalu tanpa menghasilkan perjanjian dagang. Perundingan tersebut berlangsung di tengah bayang-bayang penerapan kenaikan bea impor terhadap produk-produk China oleh pemerintahan Trump.
"Perundingan akan berlanjut," kata Kudlow, dilansir dari CNBC International. "Saya akan mengatakan ini: Ada pertemuan G20 di Jepang akhir Juni mendatang dan peluang bahwa Presiden Trump dan Presiden Xi akan bertemu di pertemuan itu cukup baik."
Ia mengatakan peluang terjadinya pertemuan itu cukup baik namun belum ada rencana konkret kapan delegasi AS dan China akan kembali melanjutkan perundingan dagang.
Negosiasi dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu berakhir Jumat pekan lalu tanpa menghasilkan perjanjian dagang. Perundingan tersebut berlangsung di tengah bayang-bayang penerapan kenaikan bea impor terhadap produk-produk China oleh pemerintahan Trump.
"Perundingan akan berlanjut," kata Kudlow, dilansir dari CNBC International. "Saya akan mengatakan ini: Ada pertemuan G20 di Jepang akhir Juni mendatang dan peluang bahwa Presiden Trump dan Presiden Xi akan bertemu di pertemuan itu cukup baik."
Trump menyebut perundingan pada Jumat lalu berlangsung konstruktif dan
mengatakan negosiasi dagang akan berlanjut sembari AS tetap menerapkan
bea masuknya. Namun, ia juga menyampaikan bahwa bea impor itu bisa
dicabut bergantung pada situasi dan kemajuan yang terjadi di masa depan.
Kudlow dalam wawancara dengan Fox News itu memperkirakan China akan membalas langkah penerapan bea impor AS. Beijing memang telah mengancam akan meluncurkan serangan balasan pekan lalu namun sejauh ini belum melakukannya.
Kudlow juga mengatakan China telah mundur dari beberapa komitmennya yang memaksa Trump mengambil langkah menaikkan bea masuk. Ia merujuk pada pencurian hak kekayaan intelektual dan alih teknologi paksa sebagai isu-isu rumit yang belum berhasil disepakati kedua negara.
|
"Negosiasi telah berlangsung terlalu lama dan kami tidak dapat
menerima kemunduran sikap apapun," katanya. "Kami tidak yakin China
telah cukup berubah, kami akan menanti dan memperhatikan."
Pada Sabtu lalu, Trump memperingatkan China untuk segera menentukan sikapnya dalam polemik dagang ini atau menghadapi langkah yang lebih buruk di masa jabatannya yang kedua setelah pemilu 2020 mendatang.(prm)
Pada Sabtu lalu, Trump memperingatkan China untuk segera menentukan sikapnya dalam polemik dagang ini atau menghadapi langkah yang lebih buruk di masa jabatannya yang kedua setelah pemilu 2020 mendatang.(prm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar