Foto: REUTERS/Jason Lee/File Photo |
PT Rifan Financindo Berjangka - Hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sepertinya bakal kembali memanas. Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS menyita semua impor tomat dan produk kapas dari wilayah Xinjiang, China, karena tudingan kerja paksa.
"CBP mengeluarkan perintah pelepasan pajak atas impor tersebut berdasarkan informasi yang secara wajar menunjukkan penggunaan tahanan atau tenaga kerja penjara dan situasi kerja paksa," katanya otoritas tersebut dalam sebuah pernyataan Rabu (13/1/2021), dikutip dari AFP.
Ini merupakan langkah terbaru AS dari serangkaian perintah penangguhan pembebasan yang dikeluarkan pada produk-produk yang berasal dari wilayah barat jauh China.
Menurut kelompok hak asasi manusia, Pemerintah China telah memaksa lebih dari satu juta etnis Muslim Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang ke sebuah kamp konsentrasi yang mereka sebut "penjara". Kamp dipakai juga untuk menanamkan paksa nilai-nilai Parati Komunis ke warga termasuk membuat mereka bekerja paksa untuk beberapa pabrik di wilayah tersebut.
"(AS) tidak akan mentolerir kerja paksa dalam bentuk apa pun dalam rantai pasokan AS," kata Wakil Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Ken Cuccinelli, yang mengawasi CBP.
"Kami akan terus melindungi rakyat Amerika dan menyelidiki tuduhan kerja paksa yang kredibel, kami akan mencegah barang-barang yang dibuat oleh kerja paksa memasuki negara kami, dan kami menuntut China untuk menutup kamp mereka dan menghentikan pelanggaran hak asasi manusia mereka."
Masalah perdagangan AS dan China kerap bercampur dengan politik.
Sebelumnya AS juga menerapkan sanksi bagi perusahaan yang terkait UU
Keamanan Hong Kong dan militer China di Laut China Selatan (LCS).
Kedua
negara juga terlibat perang tarif sejak 2018. Perdamaian tahap pertama
sudah dilakukan sejak awal 2020, namun semenjak mewabahnya corona AS
menyalahkan China dan perjanjian damai tahap dua masih menggantung. (sef/sef)
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar