Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) |
Rifan Financindo - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya "terbang" pada perdagangan Kamis (14/10) setelah mengalami tekanan dalam waktu yang cukup lama. Kenaikan tajam emas Antam tersebut mengikuti harga emas dunia yang meroket, padahal sedang dalam dilema.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas Antam naik Rp 12.000/gram. Kenaikan tersebut merupakan yang paling besar sejak 10 Maret lalu, saat itu kenaikan tercatat sebesar Rp 15.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 928.000/batang, secara persentase naik 1,31%.
PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.
Berat | Harga Dasar | Harga NPWP (+Pajak 0.45%) | Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%) |
0.5 gr | 514,000 | 516,000 | 518,000 |
1 gr | 928,000 | 932,000 | 936,000 |
2 gr | 1,796,000 | 1,804,000 | 1,812,000 |
3 gr | 2,669,000 | 2,681,000 | 2,693,000 |
5 gr | 4,415,000 | 4,434,000 | 4,454,000 |
10 gr | 8,775,000 | 8,814,000 | 8,853,000 |
25 gr | 21,812,000 | 21,910,000 | 22,008,000 |
50 gr | 43,545,000 | 43,740,000 | 43,936,000 |
100 gr | 87,012,000 | 87,403,000 | 87,795,000 |
250 gr | 217,265,000 | 218,242,000 | 219,220,000 |
500 gr | 434,320,000 | 436,274,000 | 438,228,000 |
1000 gr | 868,600,000 | 872,508,000 | 876,417,000 |
Meski "terbang" tetapi persentase kenaikan harga emas Antam masih
lebih rendah dari emas dunia yang melesat nyaris 2% kemarin ke US$
1.792,64/troy ons.
Kenaikan tersebut terjadi merespon rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) serta pergerakan yield obligasi (Treasury).
Inflasi Amerika di bulan September dilaporkan tumbuh 0,4% dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari hasil polling Reuters terhadap para ekonom sebesar 0,3%. Sementara itu dibandingkan September 2020, inflasi melesat 5,4%, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Agustus 5,3% year-on-year (YoY).
Emas secara tradisional dianggap lindung nilai terhadap inflasi, sehingga ketika inflasi tinggi permintaannya akan meningkat. Di sisi lain, tingginya inflasi membuat pasar memperkirakan bank sentral AS (The Fed) akan segera melakukan tapering kemudian menaikkan suku bunga, yang tentunya berdampak negatif bagi emas. Oleh sebab itu, emas dikatakan berada dalam dilema.
Beruntun, yield Treasury yang sebelumnya melesat naik pasca rilis data inflasi akhirnya berbalik turun. Penurunan yield Treasury memberikan dampak positif ke harga emas.
"Emeas saat ini merespon pergerakan yield Treasury. Yield tersebut melesat saat rilis data inflasi, tetapi kemudian perlahan berbalik turun," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International.
"Situasi saat ini, emas merupakan lindung nilai terhadap inflasi. Inflasi yang tinggi seharusnya membawa harga emas naik, tetapi kemungkinan kenaikan suku bunga meredam potensi kenaikan," tambahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sumber : CNBC Indonesia
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar