Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto |
PT Rifan Financindo Berjangka - Kemerosotan harga emas dunia masih belum berakhir yang akhirnya menyeret harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Bahkan, ada risiko harga logam mulia ini akan terus menurun.
Melansir data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam, harga emas hari ini turun Rp 6.000/gram. Emas batangan dengan berat 1 gram dijual Rp 929.000/batang, secara persentase anjlok 0,64%, setelah merosot 1,27%.
PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga
jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.
Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com.
Berat | Harga Dasar | Harga NPWP (+Pajak 0.45%) | Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%) |
0.5 gr | 514,500 | 516,500 | 518,500 |
1 gr | 929,000 | 933,000 | 937,000 |
2 gr | 1,798,000 | 1,806,000 | 1,814,000 |
3 gr | 2,672,000 | 2,684,000 | 2,696,000 |
5 gr | 4,420,000 | 4,439,000 | 4,459,000 |
10 gr | 8,785,000 | 8,824,000 | 8,864,000 |
25 gr | 21,837,000 | 21,935,000 | 22,033,000 |
50 gr | 43,595,000 | 43,791,000 | 43,987,000 |
100 gr | 87,112,000 | 87,504,000 | 87,896,000 |
250 gr | 217,515,000 | 218,493,000 | 219,472,000 |
500 gr | 434,820,000 | 436,776,000 | 438,733,000 |
1000 gr | 869,600,000 | 873,513,000 | 877,426,000 |
emas pada perdagangan Selasa merosot 0,85% ke US$ 1.789,73/troy ons. Sementara sehari sebelumnya ambrol lebih dari 2%. Logam mulia ini sudah anjlok dalam 4 hari beruntun dengan total persentase 4,14%.
Senin lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang kembali memilih Jerome Powell sebagai ketua bank sentral AS (The Fed).
Pasar merespon dipilihnya Powell dengan melepas obligasi AS (Treasury). Alhasil yield Treasury tenor 10 tahun sebesar 8,43 basis poin di hari Senin dan 4,33 basis poin Selasa kemarin ke ke 1,6755%. Kemudian indeks dolar AS juga melesat 0,5% di hari Senin dan kemarin terkoreksi tipis 0,08%, tetapi masih berada di level tertinggi sejak Juli 2020.
Kenaikan yield Treasury dan indeks dolar AS tersebut memberikan pukulan telak bagi emas.
"Emas dilanda aksi jual panic dalam 48 jam terakhir dan itu terjadi karena kenaikan yield Treasury. Ketika yield semakin tinggi, emas menjadi terpuruk," kata Philip Streible, analis dari Blue Line Futures di Chicago, sebagaimana diwartakan CNBC International, Selasa (23/11).
Selain itu dipilihnya Powell menguatkan spekulasi tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) yang agresif, dan suku bunga naik lebih cepat.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (24/11) perhatian akan tertuju pada rilis data inflasi AS versi personal consumption expenditure (PCE) yang menjadi acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan suku bunga. Sehingga, rupiah kemungkinan akan bergerak tipis-tipis lagi.
Inflasi inti PCE diprediksi tumbuh 4,1% year-on-year (YoY) di bulan Oktober, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,6% YoY yang merupakan level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.
Semakin tinggi inflasi PCE makan spekulasi laju tapering akan dipercepat akan semakin menguat. Spekulasi kenaikan suku bunga lebih cepat juga akan menyusul.
Suku bunga merupakan salah satu "musuh" utama emas, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi emas juga akan mengalami peningkatan.
Artinya, jika data inflasi PCE Amerika Serikat semakin tinggi, maka spekulasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat akan menguat, dan emas dunia berisiko merosot lagi. Jika itu terjadi, harga emas Antam besok akan menyusul.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sumber : CNBC Indonesia
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar