Senin, 13 Maret 2017

Harga Minyak Dunia Anjlok di Tengah Pemangkasan Produksi OPEC | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Harga minyak dunia kembali merosot pada hari ini ke level terendah dalam tiga bulan terakhir, di tengah upaya OPEC untuk mengekang produksi minyak mentah. Sementara itu, Amerika Serikat (AS) masih terus menambahkan rig. 

Seperti dilansir dari Reuters, Senin (13/3/2017) harga minyak mentah brent jatuh 42 sen atau 0,82% ke level terendah sejak 30 November ke posisi USD50,95 per barel. Ini menutup sesi sebelumnya yang turun 1,6% di level USD51,37 per barel.

Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami pelemahan sebesar 50 sen atau 1,03% ke level USD47,99 per barel, terlemah sejak 29 November 2016. 

AS menambahkan jumlah rig minyak untuk pekan ke delapan berturut-turut, di mana Baker Hughes sebagai perusahaan energi meningkatkan produksi untuk mengambil keuntungan dari pemulihan harga minyak mentah sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat untuk menurunkan produksi akhir tahun lalu. 

OPEC dan produsen minyak utama lainnya termasuk Rusia mencapai kesepakatan penting tahun lalu untuk mengurangi produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bph) pada paruh pertama 2017.
Membayangi pemotongan produksi, persediaan minyak mentah di AS, konsumen minyak terbesar dunia, melonjak pekan lalu sebesar 8,2 juta barel. 

"Dengan pasar masih mencerna kenaikan besar dalam persediaan, harga minyak cenderung tetap di bawah tekanan hari ini," jelas ANZ Bank dalam laporannya. 

Hedge fund dan manajer uang lainnya memotong panjang crude futures bersihnya AS dan posisi pilihan dalam sepekan pada 7 Maret, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission AS (CFTC) pada Jumat kemarin. 

(dni)
Sumber : Okezone

Jumat, 10 Maret 2017

Wall Street Menguat di Detik Akhir Berkat Saham Energi | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG – Sebuah rebound di saham energi membantu pasar saham Amerika Serikat (AS) untuk finish di zona hijau menjelang laporan pekerjaan bulanan AS. Para investor beberapa adamua bantuan laba lebih kuat, pajak yang lebih rendah dan aturan yang ramah perusahaan dari Washington.

Indeks The S&P 500 akhirnya meraih untung, setelah tiga hari berturut-turut merugi. Adanya harapan pemangkasan regulasi dan pemotongan pajak bawah membuat pasar saham Amerika mendapatkan tenaga, namun saat ini investor resah atas kemungkinan kenaikkan suku bunga Federal Reserve lebih agresif.

Indeks Dow Jones Industrial Average DJI naik 2,46 poin atau 0,01% ke 20.858,19, indeks S&P 500 naik 1,89 poin atau 0,08% ke 2.364,87 dan Nasdaq Composite menguat 1,26 poin atau 0,02% ke 5.838,81.
Sektor energi di indeks The S&P 500 naik 0,6%, mematahkan dua hari dari kerugian besar, bahkan ketika harga minyak mentah turun hampir 2%.

Pasar mendapatkan sentimen positif dari laporan pengangguran yang naik menjadi 243.000 pekan lalu, tetapi tetap di bawah 300.000 untuk minggu 105. Laporan nonfarm payrolls diperkirakan menunjukkan ada 190.000 baru di sektor swasta dan publik pada Februari.

Data ekonomi yang lebih kuat telah mendorong retorika hawkish dari beberapa pejabat Fed, investor pun memperkirakan 90% suku bunga The Fed akan naik 0,25% pada pertemuan bulan ini.

(mrt)
Sumber : Okezone

Kamis, 09 Maret 2017

Dolar AS Perkasa Terdorong Data Lapangan Kerja Positif | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG - Kurs dolar AS berhasil menguat terhadap mata uang utama pada Rabu (Kamis pagi WIB). Penguatan karena data pekerjaan AS cukup positif.

Laporan Pekerjaan Nasional ADP Februari merilis, lapangan pekerjaan sektor swasta AS meningkat 298.000 pekerjaan dari Januari ke Februari, disesuaikan secara musiman, jauh di atas ekspetasi pasar.

Angka ADP secara luas dilihat sebagai pra-indikator untuk laporan penggajian (payrolls) non pertanian yang akan dirilis pada Jumat (10/3).

Para analis mengatakan data yang kuat juga mendukung spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan ini.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Maret melonjak ke 90,8%, menurut alat FedWatch CME Group.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,30% menjadi 102,120 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi USD1,0546 dari USD1,0567 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2164 dari USD1,2200 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7533 dari USD0,7589.

Dolar AS dibeli 114,038 yen Jepang, lebih tinggi dari 114,05 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 1,0147 franc Swiss dari 1,0139 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3495 dolar Kanada dari 1,3421 dolar Kanada. (kmj)
 
(rhs)
Sumber : Okezone

Rabu, 08 Maret 2017

Pasar Saham Asia Memerah, Diserang Aksi Ambil Untung | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Pasar saham Asia melemah setelah awal yang kuat minggu ini, karena investor mengambil keuntungan setelah Wall Street melemah. Investor pun mengantisipasi prospek kenaikan suku bunga AS minggu depan untuk kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir.

Indeks MSCI dari pasar saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1% pada awal perdagangan, sehari setelah mencatat kenaikan satu hari terbesar dalam lebih dua minggu. Pasar Australia pun ikut mengalami pelemahan.

Pasar dengan cepat meningkatkan taruhan akan adanya kenaikan suku bunga pada pertemuan tersebut, setelah adanya komentar hawkish baru-baru ini oleh para pembuat kebijakan AS. Investor pun semakin berhati-hati dengan prospek saham yang semakin mahal, meskipun data terbaru dari pasar negara berkembang, khususnya China, mencatatkan penguatan.

Data perdagangan China yang akan dirilis mungkin menunjukkan pertumbuhan ekspor tertinggi multi-tahun, berkat pemulihan permintaan global. Pasalnya, eksportir Taiwan melaporkan pengiriman yang solid selama dua bulan pertama 2017.

Pasar saham AS ditutup lebih rendah, karena pelambatan pada sektor kesehatan dan saham keuangan mengirim S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average turun berturut-turut pertama kali dalam lebih dari sebulan.

(mrt)
Sumber : Okezone

Selasa, 07 Maret 2017

Dolar AS Menguat Berkat Pernyataan The Fed | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Kurs dolar AS berakhir menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB). Penguatan terjadi di tengah meningkatnya ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bulan ini.

Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen pada Jumat mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan moneter bulan ini kemungkinan akan tepat, jika ekonomi berkembang sejalan dengan ekspektasi para pejabat Fed.

"Pada pertemuan kami bulan ini, Komite (Pasar Terbuka Federal) akan mengevaluasi apakah pekerjaan dan inflasi terus berkembang sesuai dengan harapan kami, jika ya maka penyesuaian lebih lanjut suku bunga federal fund kemungkinan akan tepat," kata Yellen dalam pidatonya di Klub Eksekutif Chicago.

The Fed dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada 14 dan 15 Maret.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Maret mencapai sekitar 86%, menurut FedWatch CME Group.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,10% menjadi 101,640 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi USD1,0584 dari USD1,0606 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2237 dari USD1,2283 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7583 dari USD0,7592.

Dolar AS dibeli 113,95 yen Jepang, lebih rendah dari 114,03 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0120 franc Swiss dari 1,0090 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3414 dolar Kanada dari 1,3391 dolar Kanada.  
(kmj)
 
(rhs)

Sumber : Okezone