Jumat, 17 Januari 2020

Investor Lari ke Saham, Emas Antam Turun Rp 720.000/gram

Investor Lari ke Saham, Emas Antam Turun Rp 720.000/gram
Foto : (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
PT Rifan - Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun hingga kembali ke bawah level psikologis Rp 720.000 per gram, tepatnya melemah Rp 4.000 (0,45%) menjadi Rp 719.000 per gram dari Rp 723.000/gram kemarin.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (17/1/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 71,9 juta dari harga kemarin Rp 72,3 juta per batang.
Penurunan harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang turun duluan kemarin akibat sentimen positif dari kinerja emiten di pasar saham Wall Street yang memberikan harapan pada prospek ekonomi global ke depannya serta kesepakatan dagang fase I Amerika Serikat (AS)-China yang efeknya baru dirasakan sekarang. Sentimen positif itu berhasil mengangkat indeks di Wall Street hingga rekor lagi tadi pagi.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 5.000/gram hari ini menjadi Rp 680.000/gram dari Rp 685.000/gram kemarin. Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.552,54 per troy ounce (oz), turun 0,22% dari US$ 1.555,93/oz pada hari sebelumnya. Hari ini, harga emas di pasar spot masih naik tipis 0,03% menjadi US$ 1.552,99/oz.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumn.

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/irv)

Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 16 Januari 2020

Cihuy! Harga Emas Antam Naik Goceng Usai Deal AS-China

Cihuy! Harga Emas Antam Naik Goceng Usai Deal AS-China
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 5.000 (0,7%) menjadi Rp 723.000 per gram pada perdagangan Kamis ini (16/1/2020), dari Rp 718.000/gram Rabu kemarin.Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 72,3 juta dari harga kemarin Rp 71,8 juta/batang.
 Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang naik duluan kemarin akibat sentimen negatif dari damai dagang Amerika Serikat (AS)-China yang tampaknya akan menghasilkan resolusi yang tidak sebaik prediksi pasar. Sentimen itu juga ditambah perkembangan dari berlanjutnya proses pemakzulan Presiden AS Donald Trump. 

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp 6.000/gram hari ini menjadi Rp 685.000/gram dari Rp 679.000/gram kemarin.Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.  

Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.555,93 per troy ounce (oz), naik 0,63% dari US$ 1.546,12/oz pada hari sebelumnya. Hari ini, harga emas di pasar spot masih naik lagi meskipun tipis, yakni sebesar 0,03% menjadi US$ 1.556,4/oz.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%. Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/tas)

Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Rabu, 15 Januari 2020

Hah! AS Sebut Deal Dagang Tak Akan Turunkan Tarif ke China?

Hah! AS Sebut Deal Dagang Tak Akan Turunkan Tarif ke China?
Foto: Infografis/Perang Dagang AS-China/Edward Ricardo
PT Rifan Financindo Berjangka - Kesepakatan dagang Fase I antara Amerika Serikat (AS) dengan China akan ditandatangani pada Rabu waku setempat (15/1/2020). Namun, pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan tidak mencakup pengurangan tarif impor yang diterapkan AS, pada sebagian besar barang China.

"Tidak ada kesepakatan untuk pengurangan tarif di masa depan. Setiap rumor yang bertentangan adalah palsu," kata Departemen Keuangan dan kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) dalam sebuah pernyataan bersama, Selasa (14/1/2020), sebagaimana dilaporkan AFP.

"Tidak ada perjanjian lisan atau tertulis lainnya antara Amerika Serikat dan China tentang masalah ini."

Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa kesepakatan itu tidak akan mencakup penghapusan tarif. Media itu mengatakan tarif miliaran dolar dalam barang-barang China akan tetap berlaku sampai setelah pemilihan presiden AS.

Pemilihan presiden sendiri akan berlangsung pada November. Setelahnya, masih simpang siur apakah AS akan menghapus tarif atau tidak. AS dikatakan akan melakukan revisi kembali sejauh mana China mengikuti aturan dalam perjanjian Fase I.

Padahal, dalam artikel sejumlah media Desember 2019 lalu, disebutkan China dan AS menyepakati teks kesepakatan perdagangan Fase I yang mencakup penghapusan tarif barang-barang China secara bertahap. Ini dikatakan Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen.

Saat AS-China mengerjakan teks kesepakatan Fase I, ini juga sempat disetujui Presiden AS Donald Trump. Ia membatalkan bea masuk baru pernah akan diterapkan 15 Desember 2019 lalu.

Selain itu AS sepakat untuk memotong setengah dari tarif 15% yang diberlakukan pada US$ 120 miliar barang-barang China. Tarif ini pertama kali dikenakan 1 September lalu.

Sementara itu, perwakilan China dikabarkan sudah sampai di AS. Dalam penandatanganan kesepakatan dagang di Washington 15 Januari ini, beberapa negosiator utama, termasuk Menteri Keuangan Steven Mnuchin, petinggi USTR AS Robert Lighthizer, diperkirakan akan hadir.


Sebelumnya, USTR mengatakan isi kesepakatan itu termasuk pembelian produk-produk AS oleh China senilai miliaran dolar. Mulai dari makanan, produk pertanian, dan produk makanan laut. Selain itu, dalam kesepakatan juga ada perjanjian reformasi dalam praktik transfer teknologi paksa China. (sef/sef)

Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 14 Januari 2020

Delegasi China Mendarat di AS, Emas Antam Ambles Rp 11.000/gr

Delegasi China Mendarat di AS, Emas Antam Ambles Rp 11.000/gr
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Rifan Financindo - Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) anjlok Rp 11.000 menjadi Rp 718.000/gram hari ini dari posisi kemarin Rp 729.000/gram. Turunya harga itu senada dengan pelemahan harga emas global yang masih diguyur sentimen positif dari hampir pastinya penandatanganan kesepakatan dagang fase I Amerika Serikat (AS)-China pekan ini.

Kondisi terkini dari perkembangan hubungan AS-China adalah sudah sampainya Wakil Perdana Menteri China Liu He di AS kemarin sore waktu setempat, atau dini hari WIB. Meskipun demikian, masih tetap ada risiko terhadap kelanjutan drama perang dagang ke depannya karena fase I ini bukanlah akhir tetapi baru tahap awal.

Sentimen positif akan baik untuk pasar instrumen investasi berisiko, tetapi dengan kodrat sebagai produk yang dianggap lebih aman (safe haven instrument) maka harga emas akan tertekan justru ketika datang sentimen positif kenpasar keuangan.

Data di situs logam mulia milik Antam hari ini (14/1/20) menunjukkan harga buy back emas Antam di gerai resmi juga amblas Rp 13.000/gram menjadi Rp 679.000/gram dari posisi kemarin Rp 692.000/gram.

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya di gerai resmi.

Harga emas Antam itu mengalami koreksi ketika harga emas di pasar spot global turun duluan menjadi US$ 1.548,05 per troy ounce (oz) semalam dari posisi sehari sebelumnya US$ 1.562,03/oz. Hari ini, harga emas masih berlanjut turun lagi ke US$ 1.538,19/oz.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)

Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 13 Januari 2020

Rupiah Kian Tak Terbendung, 3 Dolar Dibuat Babak Belur

Rupiah Kian Tak Terbendung, 3 Dolar Dibuat Babak Belur
Foto: detik.com
PT RifanRupiah kembali unjuk keperkasaan pada perdagangan Senin (13/1/2020), penguatannya kian tak terbendung melawan tiga dolar sekaligus.

Melawan dolar Amerika Serikat (AS), pada pukul 9:00 WIB, rupiah menguat 0,47% ke level Rp 13.690/US$, dan berada di level terkuat sejak Februari 2018. Dolar AS benar-benar dibuat babak belur, sebelum hari ini Sang Garuda sudah menguat 6 pekan beruntun. Pada periode tersebut, rupiah membukukan penguatan 2,45%.

Dolar Singapura juga kembali menjadi korban rupiah, hanya satu jam setelah pasar dalam negeri dibuka, dolar Singapura langsung melemah 0,31% ke level Rp 10.165,47/SG$, posisi tersebut merupakan yang terlemah dalam tiga bulan terakhir.

Di waktu yang sama, dolar Australia juga tertekan 0,21% di level Rp 9.468,07/AU$, yang merupakan level terlemah sejak Februari 2016, nyaris empat tahun terakhir.

Membaiknya sentimen pelaku pasar membuat rupiah terus mendapat suntikan tenaga untuk menguat. Jika pekan lalu meredanya risiko perang antara AS vs Iran yang menaikkan minat terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar, di pekan ini berakhirnya perang dagang AS vs China yang menjadi headline utama.

Rabu (15/1/2020) AS dan China rencananya akan menandatangani kesepakatan dagang fase I. Seluruh dunia menanti hal tersebut, perang dagang kedua negara yang sudah berlangsung sejak pertengahan 2018 akhirnya selesai, atau setidaknya risiko tereskalasi kembali mengecil.

Perang dagang kedua negara telah membuat perekonomian global melambat. Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) pada pertengahan Oktober lalu memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3% di tahun 2019, dibandingkan proyeksi yang diberikan pada bulan Juli sebesar 3,2%. Proyeksi tersebut merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir.

Dalam kesepakatan dagang fase I, Presiden Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu.

Sementara dari pihak China, Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.

Ketika perang dagang AS-China tidak lagi tereskalasi, laju pertumbuhan ekonomi global diharapkan akan lebih terakselerasi. Dalam kondisi tersebut sentimen pelaku pasar akan membuncah, dan masuk ke aset-aset berisiko dengan imbal hasil tinggi, rupiah pun perkasa kembali.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/tas)
Sumber : CNBC
Baca Juga :