Rabu, 21 Juli 2021

Dolar AS Menang Status! Rupiah Tertahan di Atas Rp 14.500/US$

U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

 

PT Rifan FinancindoPasar finansial Indonesia kembali dibuka pada Rabu (21/7/2021) setelah libur Hari Raya Idul Adha Selasa kemarin. Rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS), tertahan di atas Rp 14.500/US$.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya memberikan kabar gembira yang bisa menopang rupiah, tetapi status aset safe haven yang disandang dolar AS membuatnya kuat.

Begitu bel perdagangan berbunyi, rupiah langsung melemah tipis 0,03% di Rp 14.520/US$, melansir data Refintiv. Rupiah makin terdepresiasi, berada di Rp 14.540/US$ atau melemah 0,17% pada pukul 9:10 WIB.

Lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di dunia memicu aksi jual aset-aset berisiko di awal pekan ini, bursa saham global rontok. Selasa kemarin, bursa Eropa dan Wall Street sukses bangkit, tetapi sentimen pelaku pasar masih belum benar-benar pulih. Aset-aset safe haven seperti dolar AS masih menjadi tujuan investasi, sehingga mampu tetap perkasa.

Pelaku pasar masih khawatir lonjakan kasus Covid-19 akan membuat perekonomian global kembali merosot. Sementara inflasi saat ini sedang tinggi, sehingga disebut stagflasi.

"Ketakutan akan stagflasi menjadi kekhawatiran utama investor ketika kasus Covid-19 melonjak dan membuat perekonomian melambat sementara inflasi tetap menanjak," kata Peter Essele, kepala manajemen investasi di Commonwealth Financial Network, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (19/7/2021).

China negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang mengalami pelambatan ekonomi di kuartal II-2021.

Data yang dirilis dari China pada pekan lalu menunjukkan PDB di kuartal II-2021 tumbuh 7,9%, sedikit lebih rendah dari prediksi para ekonomi yang disurvei Reuters sebesar 8,1%, dan pertumbuhan 18,3% di kuartal sebelumnya.

Biro Statistik China mengatakan pertumbuhan ekonomi China masih kuat dan berkelanjutan, tetapi masih ada risiko dari penyebaran virus corona secara global serta pemulihan ekonomi yang "belum berimbang" di dalam negeri.

Pelambatan ekonomi kini turut mengancam Paman Sam, sebab kasus Covid-19 juga menanjak disana. Data dari Pusat Pengendalian dan Kontrol Penyakit (CDC) menunjukkan rata-rata penambahan kasus di AS dalam 7 hari terakhir sebanyak 26.000 orang, dua kali lipat lebih tinggi ketimbang satu bulan lalu.

Jokowi Beri Kabar Gembira

Dari dalam negeri sebenarnya ada ada kabar bagus yang bisa menopang penguatan rupiah. Dalam 5 hari terakhir kasus Covid-19 menunjukkan penurunan. Kemarin, jumlah kasus baru dilaporkan sebanyak 38.325 orang, naik dari hari sebelumnya 34.257 orang. Ini merupakan kenaikan pertama setelah menurun dalam 4 hari beruntun, tetapi jauh di bawah rekor 56.757 orang yang dicatat Kamis pekan lalu.

Selain itu, pemerintah berencana melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat secara bertahap mulai Senin 26 Juni mendatang, dengan syarat kasus Covid-19 terus menunjukkan penurunan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karena itu, jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli 2021, pemerintah akan melakukan pembukaan bertahap," kata Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (20/7/2021).

Rencana tersebut tentunya menjadi kabar baik, sebab sebelumnya beredar isu jika PPKM Mikro Darurat akan berlangsung hingga akhir bulan ini, bahkan bisa hingga 6 pekan.

Selain itu, pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran Rp 55,21 triliun untuk melindungi masyarakat terdampak PPKM Mikro Darurat. Dana tersebut terdiri dari bantuan tunai, bantuan sembako, kuota internet, hingga subsidi listrik.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 19 Juli 2021

Cek Bunda! Ada Peluang Emas Antam Melesat 5% Pekan Ini

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan - Harga emas Antam sepanjang pekan lalu mencatat pelemahan tipis 0,1%, meski sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Di pekan ini, emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini berpeluang naik kembali, sebab harga emas dunia diramal masih dalam tren naik.

Pada perdagangan Senin, harga emas Antam satuan ukuran 1 gram naik tipis 0,11% ke Rp 950.000/batang, melansir data logammulia.com, situs resmi milik PT Antam.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,000 527,000 529,000
1 gr 950,000 954,000 958,000
2 gr 1,840,000 1,848,000 1,856,000
3 gr 2,735,000 2,747,000 2,759,000
5 gr 4,525,000 4,545,000 4,565,000
10 gr 8,995,000 9,035,000 9,075,000
25 gr 22,362,000 22,462,000 22,563,000
50 gr 44,645,000 44,845,000 45,046,000
100 gr 89,212,000 89,613,000 90,014,000
250 gr 222,765,000 223,767,000 224,769,000
500 gr 445,320,000 447,323,000 449,327,000
1000 gr 890,600,000 894,607,000 898,615,000

Kabar baik bagi industri emas dalam negeri datang pada pekan lalu. Pemerintah telah membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk bahan baku emas batangan dan perhiasan.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 70/2021 tentang Penyerahan Barang Kena Pajak yang Bersifat Strategis yang Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai. Kebijakan ini akan berlaku mulai 28 Juli 2021 mendatang.

Dengan bahan baku yang bebas PPN, harga jual emas batangan tentunya berpotensi turun, dan permintaan tentunya bisa meningkat. Meski demikian faktor utama yang menentukan naik turunnya harga emas Antam masih tetap pergerakan harga emas dunia. Ada juga nilai tukar rupiah, serta supply-demand.

Khusus untuk emas dunia di pekan ini, hasil survei mingguan yang dilakukan Reuters menunjukkan potensi belanjutnya kenaikan.

Survei yang dilakukan terhadap 16 analis Wall Street menunjukkan sebanyak 9 orang atau 56% memberikan proyeksi bullish (tren naik), sebanyak 3 orang memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Sementara itu, survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 836 partisipan, sebanyak 67% memberikan proyeksi bullish, 17% bearish, dan sisanya netral.

Mark Chandler, managing director di Bannockburn Global Forex, mengatakan emas berpeluang menguji kembali resisten di kisaran US$ 1.850/troy ons. Pada pekan lalu, emas mengakhiri perdagangan di US$ 1.810/troy ons, artinya jika naik ada peluang kenaikan sekitar 2,2% ke resisten tersebut.

Jika resisten US$ 1.850/troy ons dilewati, secara teknikal emas dunia tentunya berpeluang naik lebih tinggi. Adam Button, kepala strategi di Forexlive.com memprediksi emas akan mencapai atau mendekati US$ 1.900/troy ons.

Ia mengatakan saat ini masih ada kebingungan di pasar terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang membuat emas susah menguat. Meski demikian, secara teknikal ada potensi emas ke US$ 1.900/troy ons, atau naik nyaris 5% dari posisi terakhir pekan lalu.

Harga emas Antam tentunya bisa mengikuti kenaikan tersebut, tetapi dengan persentase yang berbeda, bisa lebih besar atau lebih kecil.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 16 Juli 2021

Emas Dunia Mau ke US$ 1.900, Antam OTW ke Rp 1 Juta/gram?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan FinancindoHarga emas Antam naik lagi pada perdagangan Jumat (16/7/2021) melanjutkan kinerja impresif sepanjang bulan ini. Kabar baiknya, harga emas dunia diramal akan tembus US$ 1.900/US$ dalam beberapa bulan ke depan, sehingga harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini bisa lebih tinggi lagi.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan dengan berat 1 gram hari ini naik 0,31% ke Rp 956.000/batang. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 Juni lalu, dan sepanjang bulan ini sudah menguat 3,13%.

Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini naik 0,34% ke 89.812.000/batang atau Rp 898.120/gram.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 528,000 530,000 532,000
1 gr 956,000 960,000 964,000
2 gr 1,852,000 1,860,000 1,868,000
3 gr 2,753,000 2,765,000 2,777,000
5 gr 4,555,000 4,575,000 4,595,000
10 gr 9,055,000 9,095,000 9,136,000
25 gr 22,512,000 22,613,000 22,714,000
50 gr 44,945,000 45,147,000 45,349,000
100 gr 89,812,000 90,216,000 90,620,000
250 gr 224,265,000 225,274,000 226,283,000
500 gr 448,320,000 450,337,000 452,354,000
1000 gr 896,600,000 900,634,000 904,669,000

Harga emas dunia pada perdagangan kemarin menguat tipis 0,12% ke US$ 1.829,18/troy ons. Kabar baiknya, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS), serta suku bunga rendah membuat emas dunia diprediksi akan kembali ke US$ 1.900/troy ons dalam beberapa bulan ke depan oleh Michael Matousek, kepala trader di US Global Investor.

"Kita masih melihat inflasi yang tinggi dan hal tersebut terlihat tidak berlangsung sementara seperti yang dipikirkan banyak orang," kata Matousek, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (15/7/2021).

Dari harga penutupan perdagangan kemarin, hingga ke US$ 1.900/US$, artinya harga emas dunia diprediksi akan naik hingga 3,9% lagi dalam beberapa bulan ke depan.

Artinya, harga emas Antam juga berpotensi naik, meski persentasenya tidak akan sama, bisa lebih besar atau lebih kecil. Emas Antam ukuran 1 gram hari ini dibanderol Rp 956.000/batang, berjarak 4,6% dari Rp 1 juta per batang.

Sehingga peluang emas Antam kembali ke Rp 1 juta cukup besar jika harga emas dunia mencapai US$ 1.900/troy ons lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 15 Juli 2021

"Setan" Tapering Dijinakkan Lagi, Rupiah Siap Libas Dolar AS

Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

Rifan FinancindoKembali munculnya "setan" tapering serta kemungkinan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat memberikan tekanan bagi rupiah Rabu kemarin (14/7).

Tetapi, rupiah cukup kuat dengan melemah kurang dari 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke 14.475/US$.

Rupiah berpeluang besar membalikkan arah pada perdagangan hari ini, Kamis (15/7/2021). Sebab, "setan" tapering sekali lagi dijinakkan oleh ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell.

Powell berbicara dalam rangka Semi Annual Monetary Policu Report di hadapan House Financial Services Committee kemarin malam, dan mengatakan belum akan merubah kebijakan moneternya.

Sementara itu inflasi tinggi di AS, yang kembali memunculkan spekulasi tapering (pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS) di tahun ini, sekali lagi ditegaskan hanya bersifat sementara, dan ke depannya tekanan inflasi akan moderat.

Pernyataan tersebut membuat dolar AS yang sebelumnya mengamuk kembali terpuruk. Di hari Selasa, indeks dolar AS melesat 0,53%, sementara kemarin berbalik melemah 0,37%.

Rupiah pun berpeluang kembali ke zona hijau, meski tekanan dari dalam negeri masih cukup besar. Sebab, kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kini sudah tembus 50.000 orang per hari. Artinya, PPKM Mikro Darurat yang berakhir 20 Juli hampir pasti diperpanjang. 

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan, mengingat rupiah melemah tipis kemarin.

Potensi penguatan rupiah masih terbuka melihat indikator stochastic pada grafik harian mulai turun dari wilayah overbought. 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Artinya rupiah memiliki tenaga yang cukup besar untuk menguat. Apalagi pada pekan lalu muncul pola-pola yang berpeluang membuat rupiah menguat bermunculan.

Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola gravestone doji. Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Support terdekat kini berada di 14.450/US$. Jika level tersebut mampu dilewati, rupiah berpotensi menguat menuju Rp 14.400/US$.

Sementara level psikologis Rp 14.500/US$ menjadi resisten terdekat. Jika kembali ke atasnya, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.530/US$, sebelum menuju ke Rp 14.565/US$. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 14 Juli 2021

Duh! Gara-gara Ini, Harga Emas Antam Sulit ke Rp 1 Juta/gram

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

PT RifanHarga emas dunia "bingung" akan melangkah kemana pada perdagangan Selasa kemarin, sempat naik tajam kemudian berbalik turun, sebelum akhirnya menguat tipis.

Hal tersebut berdampak pada turunnya harga emas Antam pada perdagangan Rabu (14/7/2021), tetapi juga tipis, dan makin sulit mencapai Rp 1 juta/gram.

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini tidak searah dengan emas dunia sebab nilai tukar rupiah sukses membukukan penguatan 2 hari beruntun kemarin.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika rupiah menguat maka harganya akan menjadi lebih murah ketika dikonversi ke Mata Uang Garuda. Alhasil, kenaikan tipis harga emas dunia ditekan oleh penguatan nilai tukar rupiah, emas Antam pun turun tipis.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas Antam ukuran 1 gram turun 0,11% ke Rp 945.000/batang. Kali terakhir, terakhir emas ini harganya di atas Rp 1 juta/batang pada 9 November tahun lalu.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 522,500 524,500 526,500
1 gr 945,000 949,000 953,000
2 gr 1,830,000 1,838,000 1,846,000
3 gr 2,720,000 2,732,000 2,744,000
5 gr 4,500,000 4,520,000 4,540,000
10 gr 8,945,000 8,985,000 9,025,000
25 gr 22,237,000 22,337,000 22,437,000
50 gr 44,395,000 44,594,000 44,794,000
100 gr 88,712,000 89,111,000 89,510,000
250 gr 221,515,000 222,511,000 223,508,000
500 gr 442,820,000 444,812,000 446,805,000
1000 gr 885,600,000 889,585,000 893,570,000

Harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin menguat tipis 0,09% ke US$ 1.807,43/troy ons, setelah sempat naik 0,6% dan turun 0,45%. Pergerakan volatil emas dunia tersebut terjadi pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Inflasi yang dilihat berdasarkan Consumer Price Index (CPI) melesat 5,4% di bulan Juni dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2008, dan lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang disurvei Dow Jones yang memperkirakan pertumbuhan 5%.

Sementara itu inflasi inti, yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan tumbuh 4,5%, jauh di atas prediksi 3,8% dan tertinggi sejak September 1991.

Kenaikan tajam inflasi tersebut memberikan dua efek ke emas. Yang pertama, emas secara tradisional dianggap lindung nilai terhadap inflasi. Artinya semakin tinggi inflasi, maka daya tarik emas sebagai aset investasi akan semakin meningkat. Permintaannya akan naik, hukum ekonomi pun bekerja, ketika permintaan naik dengan supply yang tidak berubah maka harganya akan naik.

Di sisi lain, rilis data inflasi membuat dolar AS mengamuk. Indeks dolar AS kemarin melesat 0,53%, yang membuat emas tertekan.

Emas merupakan aset yang dibanderol dolar AS, kala the greenback menguat tajam maka harganya akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Jika itu terjadi, maka permintaan emas akan menurun.

Belum lagi kenaikan inflasi kembali memunculkan isu tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed). Tapering merupakan musuh utama emas yang membuatnya masuk ke pasar bearish (tren menurun dalam periode yang panjang) di tahun 2013 hingga 2015 lalu.

Alhasil, emas dunia kebingungan menentukan arah kemarin dan berdampak pada penurunan tipis emas Antam.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan