Rabu, 25 Agustus 2021

Aksi Beli Spekulatif Melonjak 66%, Emas Antam Apa Kabar?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaSetelah naik cukup tajam pada perdagangan Selasa kemarin, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. turun pada perdagangan Rabu (25/8/2021).

Koreksi yang dialami harga emas dunia pasca meroket hingga kembali ke atas US$ 1.800/troy ons menjadi pemicu penurunan emas Antam. Meski demikian, melonjaknya aksi beli spekulatif kontrak emas mengindikasikan para investor masih melirik logam mulia ini. 

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini turun Rp 3.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 950.000/batang, secara persentase turun 0,31%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,000 527,000 529,000
1 gr 950,000 954,000 958,000
2 gr 1,840,000 1,848,000 1,856,000
3 gr 2,735,000 2,747,000 2,759,000
5 gr 4,525,000 4,545,000 4,565,000
10 gr 8,995,000 9,035,000 9,075,000
25 gr 22,362,000 22,462,000 22,563,000
50 gr 44,645,000 44,845,000 45,046,000
100 gr 89,212,000 89,613,000 90,014,000
250 gr 222,765,000 223,767,000 224,769,000
500 gr 445,320,000 447,323,000 449,327,000
1000 gr 890,600,000 894,607,000 898,615,000

Harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin melemah 0,14% setelah melesat 1,37% di awal pekan. Meski demikian, sentimen terhadap emas sebenarnya sedang bagus saat ini, hanya saja pelaku pasar masih menanti pertemuan Jackson Hole untuk mencari petunjuk apakah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) akan melakukan tapering di tahun ini, atau mundur lagi.

Bagusnya sentimen terhadap emas terlihat dari naiknya posisi spekulatif beli (long) emas, berdasarkan data dari Commodity Futures Trading Commisssion (CFTC). Pada pekan yang berakhir 17 Agustus, posisi long emas dilaporkan naik 5.380 kontrak menjadi 117.272 kontrak, sebaliknya posisi jual (beli) turun 18.295 kontrak menjadi 58.194 kontrak.

Artinya pada pekan tersebut posisi net long emas sebanyak 59.078 kontrak, melesat hingga 66% dari pekan sebelumnya.

Analis dari TD Securities mengatakan pelaku pasar mulai mempertimbangkan kembali posisi long emas sebab semakin besarnya risiko pelambatan ekonomi global akibat penyebaran virus corona varian delta. Selain itu, bank sentral AS (The Fed) yang mulai diragukan akan melakukan tapering di tahun ini juga mendorong investor kembali memborong emas.

"Antusiasme terhadap emas meningkat akibat munculnya keraguan di pasar jika The Fed akan melakukan tapering di tahun ini, sebab perekonomiannya terancam akibat virus corona delta," kata analis tersebut sebagaimana dilansir Kitco, Senin (23/8/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 24 Agustus 2021

Harga Emas Naik Pagi Ini! Tapi Awas Jumat Bisa Jeblok Lagi...

Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ilustrasi Emas Batangan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo - Harga emas melonjak pada perdagangan pagi ini. Bagaimana prospeknya ke depan? Apakah ruang kenaikan masih terbuka?

Pada Selasa (24/8/2021) pukul 06:00 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.804.88/troy ons. Melonjak 1,35% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Franky Naongoy, Senior Market Strategist Fullerton Research, menilai harga sang logam mulia sudah menembus titik resistance di US$ 1.800/troy ons. Ini bisa membawa harga melanjutkan kenaikan ke rentang US$ 1.818-1.830/troy ons.

Namun Franky mengingatkan harga emas punya titik support di US$ 1.767/troy ons. Penembusan titik ini akan membawa harga 'longsor' ke US$ 1.760-.1750/troy ons.

"Minggu lalu kita melihat harga emas berfluktuasi dalam kisaran antara US$ 1.770-1.794/troy ons. Ini membentuk area resistance kuat dari US$ 1790/troy ons hingga US$ 1.800/troy ons. Setelah seminggu konsolidasi, saya melihat bahwa emas kemungkinan akan menunjukkan tren yang lebih jelas pada minggu ini," jelas Franky dalam risetnya.

Sentimen yang akan menentukan nasib harga emas ke depan, lanjut Franky, adalah pertemuan tahunan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed di Jackson Hole, Wyoming. Meski tahun ini simposium dengan para pelaku ekonomi tersebut digelar secara online, tetapi nama Jackson Hole Symposium tetap melekat.

Dalam pertemuan tersebut, pasar berekspektasi Ketua Jerome 'Jay' Powell akan memberi petunjuk yang lebih jelas soal arah kebijakan moneter The Fed. Investor menantikan pengumuman kapan The Fed akan mulai melakukan pengetatan kebijakan (tapering off).

"Ketua Jerome Powell diperkirakan akan mengisyaratkan prospek pengurangan stimulus moneter ketika ia memberikan pidato di Jackson Hole pada Jumat malam waktu Indonesia . Hal ini disertai dengan meningkatnya situasi pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di AS dan negara-negara lain. Kondisi seperti ini memungkinkan emas akan sedikit terperosok kembali menuju area US$ 1.750/troy ons lebih terbuka," papar Franky.

Sinyal Kenaikan Harga Emas Mulai Jelas

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, masih berpandangan bahwa harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.795/troy ons. Kemudian harga akan turun dan cenderung stabil di kisaran titik support US$ 1.775/troy ons.

"Namun sinyal yang ada mulai menunjukkan tren bullish. Jadi harga mungkin akan naik sedikit di atas titik resistance US$ 1.795/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.


emas 
Sumber: Reuters

Menurut Wang, tren koreksi sepertinya sudah berakhir. Kini harga emas sudah siap menjalani tren menguat, meski mungkin tidak akan lama.

"Harga emas naik ke atas US$ 1.800/troy ons sepertinya akan lebih mudah. Penembusan di titik US$ 1.800/troy ons akan membuka jalan menuju US% 1.828-1.862/troy ons," tambah Wang.

emas 
Sumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 23 Agustus 2021

Harga Emas Antam Bisa Terbang Lagi kok, tapi Ini Syaratnya!

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoSepanjang pekan lalu harga emas Antam mampu mencatat kenaikan lagi, meski hanya 0,64% saja. Meski demikian, harga emas Antam berada di level tertinggi sepanjang Agustus, dan di pekan ini ada peluang kembali kembali terbang tinggi.

Pada perdagangan hari ini, Senin (23/8/2021), harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini turun Rp 2.000/gram. Untuk satuan 1 gram dijual Rp 946.000/batang atau secara persentase turun 0,21%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 523,000 525,000 527,000
1 gr 946,000 950,000 954,000
2 gr 1,832,000 1,840,000 1,848,000
3 gr 2,723,000 2,735,000 2,747,000
5 gr 4,505,000 4,525,000 4,545,000
10 gr 8,955,000 8,995,000 9,035,000
25 gr 22,262,000 22,362,000 22,462,000
50 gr 44,445,000 44,645,000 44,845,000
100 gr 88,812,000 89,211,000 89,611,000
250 gr 221,765,000 222,762,000 223,760,000
500 gr 443,320,000 445,314,000 447,309,000
1000 gr 886,600,000 890,589,000 894,579,000

Harga emas Antam bisa terbang tinggi di pekan ini jika harga emas dunia kembali melesat. Maklum saja, emas dunia merupakan faktor utama yang menentukan harga emas batangan di dalam negeri.

Kabar baiknya, emas dunia di pekan ini dikatakan memiliki peluang untuk menguat tajam oleh kepala strategi komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen.

Melansir Kitco, Hansen mengatakan emas memiliki peluang menguat tajam di pekan ini jika ketua The Fed, Jerome Powell saat pertemuan Jackson Hole menunjukkan sikap yang lebih hati-hati dalam membuat rencana tapering di tahun ini.

Tapering merupakan musuh utama emas saat ini. Semakin cepat dilakukan maka emas berisiko merosot, tetapi jika tapering tahun ini ditunda, maka emas berpotensi melesat lagi.

Pada pekan lalu, risalah rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Juli menunjukkan kemungkinan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) dilakukan di tahun ini.

"Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini," tulis risalah tersebut yang dirilis Rabu pekan lalu waktu setempat.

Tetapi di pekan ini, pelaku pasar melihat The Fed bisa mempertimbangkan lagi melakukan tapering di tahun ini, sebab Amerika Serikat sedang mengalami lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) yang berisiko menghambat laju pemulihan ekonomi AS.

Selain itu, pertemuan Jackson Hole seharusnya berlangsung selama 3 hari mulai Kamis (26/8/2021), tetapi akibat lonjakan kasus Covid-19, pertemuan tersebut akhirnya dilakukan secara daring pada hari Jumat. Sehingga ekspektasi tapering di tahun ini sedikit meredup, dan pelaku pasar menanti sinyal dari Powell pada pertemuan Jackson Hole nanti.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Jumat, 20 Agustus 2021

Hawa Taper Tantrum Mulai Terasa, Rupiah Menuju Rp 14.500/US$?

U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

 

PT RifanRupiah melemah 0,21% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.400/US$ Kamis kemarin (19/8). Rilis risalah rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Juli yang menunjukkan peluang tapering di tahun ini membuat rupiah tertekan, bahkan sempat menyentuh RP 14.420/US$, terlemah sejak 2 Agustus lalu.

Tekanan bagi rupiah masih besar pada perdagangan hari ini, Jumat (20/8/2021), sebab indeks dolar AS kembali melesat tinggi.

Kemarin, klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 348.000 pengajuan klaim, atau lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 365.000 klaim baru. Selain itu angka tersebut merupakan yang terendah selama pandemi.

Membaiknya pasar tenaga kerja tentunya menjadi kabar bagus bagi perekonomian. Tetapi di sisi lain juga memberikan kabar buruk, yakni semakin menguatnya peluang tapering di tahun ini seperti yang tertuang dalam risalah The Fed. Tapering adalah langkah pengetatan moneter dengan mengurangi pembelian aset-aset oleh bank sentral AS.

Alhasil, indeks dolar AS melesat 0,46% ke 93,562, level tertinggi sejak 4 November tahun lalu. Indeks ini merupakan tolak ukur kekuatan dolar AS, semakin tinggi maka rupiah berisiko semakin tertekan.

Pernah terjadi di tahun 2013, tapering memicu capital outflow dari negara emerging market seperti Indonesia, dan memicu gejolak di pasar finansial global yang disebut taper tantrum. Saat itu dolar AS menguat tajam, dan rupiah terpuruk.

Sementara itu dari dalam negeri, rilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) bisa menjadi penggerak rupiah pada hari ini.

Secara teknikal, rupiah kini berada persis di resisten Rp 14.400/US$ hingga 14.420/US$.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Jika hari ini level tersebut dilewati rupiah berisiko jeblok ke Rp 14.450/US$. Rupiah berisiko menuju Rp 14.500/US$ jika level tersebut ditembus.

Rupiah masih memilik potensi menguat, selama tertahan di bawah 14.420/US$ yang merupakan rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50).


Support terdekat berada di kisaran Rp 14.350/US$ yang menjadi target penguatan pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 19 Agustus 2021

Tapering di Depan Mata, Emas Antam Masih Nanjak! Kok Bisa?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini naik Rp 1.000/gram hari ini, Kamis (19/8). Dengan demikian harga emas Antam tidak pernah melemah dalam 7 hari perdagangan terakhir.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram hari ini dijual Rp 947.000/batang, secara persentase naik 0,11%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0, gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 523,500 525,500 527,500
1 gr 947,000 951,000 955,000
2 gr 1,834,000 1,842,000 1,850,000
3 gr 2,726,000 2,738,000 2,750,000
5 gr 4,510,000 4,530,000 4,550,000
10 gr 8,965,000 9,005,000 9,045,000
25 gr 22,287,000 22,387,000 22,487,000
50 gr 44,495,000 44,695,000 44,895,000
100 gr 88,912,000 89,312,000 89,712,000
250 gr 222,015,000 223,014,000 224,013,000
500 gr 443,820,000 445,817,000 447,814,000
1000 gr 887,600,000 891,594,000 895,588,000

Harga emas dunia berakhir nyaris stagnan dalam 2 hari terakhir, setelah melaju kencang dalam 4 hari sebelumnya. Rilis risalah rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Juli menunjukkan tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) bisa dilakukan di tahun ini yang memberikan tekanan bagi emas.

"Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini," tulis risalah tersebut.

Tapering pernah terjadi di tahun 2013, dampaknya harga emas dunia berada dalam tren menurun hingga tahun 2015. Dari rekor tertinggi saat itu yang dicapai September 2011, emas dunia ambrol hingga 45%.

Meski demikian, risalah tersebut juga menunjukkan 'beberapa' anggota FOMC memilih untuk melakukan tapering di awal tahun depan.

Rilis tersebut belum memberikan dampak besar bagi pergerakan emas dalam 2 hari terakhir. Sebab, The Fed juga menyebut "ketidakpastian cukup tinggi" akibat lonjakan kasus penyakit akibat virus corona khususnya varian delta.

Jika kasus penyakit akibat virus corona terus melonjak di Amerika Serikat sehingga pemulihan ekonom terganggu dan inflasi kembali melandai, maka The Fed kemungkinan belum akan melakukan tapering guna memberikan stimulus ke perekonomian.

Alhasil emas dunia masih "santai" merespon rilis risalah The Fed. Emas Antam pun naik tipis.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan