Senin, 20 September 2021

Sedang Terpuruk, Harga Emas Antam Bisa di Bawah Rp 900.000?

Dok Antam
Foto: Dok Antam

 

Rifan FinancindoHarga emas sedang terpuruk pada pekan lalu, dan pada pekan ini tekanan masih akan besar. Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam juga merosot. Jika emas dunia terus nyungsep di pekan ini, tidak menutup kemungkinan emas Antam bisa ke bawah Rp 900.000/batang untuk berat 1 gram.

Sepanjang pekan lalu, harga emas Antam turun Rp 11.000/gram. Emas dengan berat 1 gram secara persentase turun 1,2% ke Rp 918.000/gram, yang merupakan level terendah sejak 1 April. Sementara pada perdagangan hari ini, Senin (20/9), harga emas Antam kembali turun Rp 1.000/gram, ukuran 1 gram dijual Rp 917.000/batang, berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) yang akan mengumumkan rapat kebijakan moneter di pekan ini akan menentukan nasib emas. Pada pekan lalu, spekulasi tapering The Fed memicu kenaikan yield obligasi (Treasury) dan dolar AS, membuat emas dunia anjlok 1,86% dan menyeret turun harga emas Antam.

"Emas mendapat pukulan yang besar. Dengan penguatan dolar AS dan kenaikan yield Treasury, investor yang memiliki posisi beli mulai keluar dari pasar," kata Bob Haberkorn, kepala strategi pasar di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (16/9/2021).

Haberkorn juga melihat emas masih akan dalam tren turun hingga rapat kebijakan moneter The Fed pekan ini. Hal itu bisa berubah seandaianya ada situasi geopolitik yang mendukung, atau pun ada kejutan dari pernyataan pejabat elit The Fed.

Kejutan tersebut bisa terjadi, sebab rilis data tenaga kerja yang mengecewakan serta inflasi yang melambat membuat The Fed kini diperkirakan membuka banyak pilihan, tetap melakukan tapering jika pasar tenaga kerja kembali membaik, tetapi juga mempertimbangkan menunda tapering jika diperlukan.

"Sulit untuk antusias mulai melakukan tapering jika laju pemulihan pasar tenaga kerja memburuk" kata William English, sebagaimana dilansir Reuters.

English merupakan profesor di Yale School of Management, serta mantan pejabat The Fed yang ikut menginisiasi program pembelian aset di tahun saat krisis finansial global melanda di tahun 2007-2009.

"Mereka (The Fed) ingin melihat lebih banyak data. Dan jika mengecewakan lagi, mereka harus kembali menunggu .... Itu akan menjadi pernyataan yang tricky. Mereka ingin membuka ruang, tetapi tidak berkomitmen, itulah misi mereka," kata English. 

Jika kejutan tersebut terjadi, dalam arti The Fed menunda melakukan tapering maka harga emas bisa melesat lagi di pekan ini. Tetapi jika The Fed tetap melakukan tapering di tahun ini, bahkan ada kemungkinan di bulan November, maka emas dunia berisko terpuruk lagi dan tentunya akan menyeret emas Antam.

Hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan dari 15 analis di Wall Street, sebanyak 47% memprediksi emas akan bearish (tren turun) pekan ini, 47% lainnya memberikan proyeksi netral, dan sisanya bullish (tren naik).

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau disebut Main Street menunjukkan, dari 757 partisipan sebanyak 45% bullish, 39% bearish dan sisanya netral.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 17 September 2021

Ngeri! Harga Emas Antam Nyemplung ke Level Terendah 5 Bulan

Dok Antam
Foto: Dok Antam

 

PT Rifan - Harga emas batangan produksi PT Anela Tambang (Antam) Tbk. ambrol pada perdagangan Jumat (17/9). Tidak tanggung-tanggung, emas batangan yang dikenal dengan emas Antam ini nyemplung ke level terendah dalam lebih dari 5 bulan terakhir.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan turun Rp 14.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 918.000/batang, secara persentase jeblok 1,5%. Harga tersebut merupakan yang paling murah sejak 1 April lalu.

Harga emas dunia kemarin jeblok hingga 2,2% ke US$ 1.753,39/troy ons, dan berada di level terendah dalam satu bulan terakhir. Jebloknya emas dunia tersebut menjadi pemicu ambrolnya emas Antam, bahkan ada yang memprediksi bisa berlanjut hingga pekan depan.

Penguatan tajam dolar AS dan kenaikan yield obligasi (Treasury) pasca rilis data penjualan ritel membuat emas terpukul.

Pada Agustus 2021, penjualan ritel di Negeri Adidaya tumbuh 0,7% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Jauh membaik ketimbang Juli 2021 yang minus 1,8% mtm. Juga jauh lebih baik dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan minus 0,8%.

"Konsumsi di AS tidak berkurang sebanyak yang diperkirakan. Ekonomi masih bergeliat," ujar Chris Low, Kepala Ekonom FHN Financials yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Rebound penjualan ritel tersebut membuat pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) pekan depan kembali menarik, isu tapering dalam waktu dekat yang sebelumnya sempat meredup kini kembali muncul.

"Emas mendapat pukulan yang besar. Dengan penguatan dolar AS dan kenaikan yield Treasury, investor yang memiliki posisi beli mulai keluar dari pasar," kata Bob Haberkorn, kepala strategi pasar di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (16/9).

Haberkorn juga melihat emas masih akan dalam tren turun hingga rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) pekan depan. Hal itu bisa berubah seandaianya ada situasi geopolitik yang mendukung, atau pun ada kejutan dari pernyataan pejabat elit The Fed.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 16 September 2021

September Jadi Bulannya Emas, Siap Borong Emas Antam?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaDari 12 bulan dalam satu, September dikatakan yang terbaik bagi emas secara historis. Tetapi, hingga paruh pertama September, emas dunia justru masih mencatat kinerja negatif, begitu juga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Jadi, apakah ini waktu yang tepat untuk membeli emas?

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas hari ini turun Rp 4.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 932.000/batang, Sepanjang bulan September, emas 1 gram ini sudah masih turun 1,27%.

Kemarin, harga emas dunia melemah 0,65% dan kembali ke bawah US$ 1.800/troy ons, yang membuat emas Antam hari ini turun. Sementara sepanjang September emas dunia mencatat pelemahan 1,16%.

September dikatakan menjadi bulan yang baik bagi emas oleh World Gold Council (WGC). WGC jarang memberikan pendapat kapan waktu yang tepat untuk membeli emas. Tetapi, dalam laporannya terbarunya WGC memberikan "bisikan".

"September menjadi salah satu bulan yang secara historis terbaik untuk harga emas, dan ini bisa memberikan peluang bagi investor memasuki kuartal IV tahun ini" kata WGC dalam laporan terbarunya., sebagaimana dilansir Kitco, Senin (13/9).

Analisis dari WGC menunjukkan emas memberikan return yang positif di bulan September "dengan tingkat keyakinan" hampir 90%.

Dua pemicu utama proyeksi kenaikan harga tersebut adalah permintaan fisik yang kuat serta untuk investasi. Khusus untuk bulan ini, WGC juga melihat potensi kenaikan harga emas sebab kurangnya price action di bulan Agustus, selain flash crash yang terjadi pada 9 Agustus lalu. Saat itu, harga emas jeblok hingga 4% dalam kurang dari 15 menit saja.

WGC juga menjelaskan flash crash tersebut terjadi akibat faktor teknikal dan likuiditas yang rendah.

"Flash crash terjadi selama periode dimana likuditas rendah di pasar global di semua aset. Kemudian ada faktor teknikal, yakni death cross dimana rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50) yang menyilang MA 200. Kemudian yang kedua, penurunan harga yang cepat memicu order stop loss yang membuat emas efek bola salju," kata WGC. 

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 13 September 2021

Sudah Ambrol 1,5%, Bagaimana Nasib Emas Antam Pekan Ini?

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT RifanHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. jeblok pada pekan lalu, mengikuti pergerakan harga emas dunia. Padahal, emas dunia sebelumnya diprediksi bisa melesat lagi, tetapi nyatanya malah berbalik arah, dan menyeret turun Antam.

Lantas, bagaimana peluangnya pekan ini?

Sementara pada perdagangan hari ini, Senin (13/9/2021), harga emas Antam stagnan, setelah merosot Rp 14.000/gram pekan lalu. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 929.000/batang sama dengan harga akhir pekan lalu. Emas ini secara persentase merosot nyaris 1,5% dalam sepekan.

Penurunan tersebut lebih sedikit ketimbang emas dunia yang jeblok hingga lebih dari 2% ke US$ 1.787,34/troy ons. Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia mampu bertahan di atas US$ 1.800/troy ons, yang membuat banyak analis memprediksi emas dunia bisa terbang lebih tinggi. Tetapi nyatanya justru kembali jeblok.

Tekanan datang dari indeks dolar AS yang menguat 0,59% ke 92,582, kemudian yield obligasi AS (Treasury) tenor 10 tahun naik 1,71 basis poin ke 1,342%.

Emas dunia berdenominasi dolar AS, ketika the greenback menguat maka harganya akan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sehingga permintaan berisiko turun, dan harga emas pun tertekan.

Selain itu, emas juga merupakan aset safe haven, sama dengan Treasury AS. Tetapi emas tidak memberikan imbal hasil seperti Treasury. Sehingga, ketika yield Treasury naik, emas menjadi kurang menarik.

Untuk pekan ini, para analis memprediksi emas dunia tidak akan kemana-mana. Survei mingguan yang dilakukan Kitco terhadap 15 analis di Wall Street menunjukkan sebanyak 9 orang atau 60% memberikan outlook netral. Kemudian 3 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik), dan yang memberikan prediksi bearish (tren turun) juga sama 3 orang.

Dengan demikian, jika prediksi tersebut tepat, maka emas Antam juga kemungkinan tidak akan banyak bergerak di pekan ini. 

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street menunjukkan hasil yang berbeda. Dari 494 partisipan sebanyak 55% memprediksi bullish, 26% bearish, dan sisanya netral.

Meski pelaku pasar mayoritas memberikan outlook bullish, tetapi jumlah yang berpartisipasi dalam survei kali ini merupakan yang terendah sejak Mei 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 10 September 2021

Awas PHP! Emas Diramal US$ 2.000/troy ons ,Emas Antam Berapa?

Masyarakat mengunjungi bazzar emas di kantor pusat pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2019).

Setiap hari Jumat, Pegadaian selalu menyelenggarakan lelang emas. Biasanya, ada beberapa barang yang turut dilelang, seperti barang elektronik hingga kendaraan. 

Namun berdasarkan pantauan, yang paling dikerubungi adalah perhiasan emas dengan harga mencapai Rp 9 juta.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap ekonomi membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak.

Pegadaian mencatat investasi masyarakat dalam bentuk emas mencapai 2,1 ton pada tahun lalu. Hingga kini, investasi tabungan emas sudah dimiliki 1,4 juta penabung. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Bazzar emas di kantor pusat pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan FinancindoHarga emas dunia ternyata mampu kembali ke atas US$ 1.800/troy ons setelah ambrol 1,6% pada perdagangan Selasa lalu. Bahkan harga emas berpotensi menuju level selanjutnya yakni US$ 2.000/troy ons jika tak ada 'pemberi harapan palsu' (PHP).

Berdasarkan data Refinitiv, pada Kamis kemarin (9/9/2021), pukul 16:22 WIB harga emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.793/troy ons, menguat 0,27% di pasar spot.

Sementara itu, proyeksi terbaru datang dari salah satu bank investasi ternama asal Prancis, Societe Generale (SocGen). Bank investasi ini mengatakan harga emas bisa mencapai US$ 2.000/troy ons di tahun depan, dengan syarat mampu menarik permintaan untuk investasi.

SocGen mencatat, sepanjang tahun ini terjadi outflow sebesar 244 ton emas yang berbasis exchange trade fund (ETF). Sementara jika dilihat dari puncaknya di Oktober 2020, emas berbasis ETF sudah mengalami outflow sebesar 264 ton.

"Di tahun 2021 saja, kita melihat outflow sebesar 244 ton. Dengan tanda-tanda perekonomian yang positif (di Amerika Serikat/AS), khususnya data tenaga kerja, pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih cepat dari prediksi. Dan meski suku bunga riil diperkirakan masih negatif, jika ada tanda akan positif lebih cepat, maka outflow akan terjadi lagi," kata analis SosGen, sebagaimana dilansir Kitco.

Oleh karena itu, inflow menjadi kunci emas kembali mencapai US$ 2.000, dan inflow baru bisa terjadi ketika emas kembali menarik buat investasi.

Adapun satu troy onse, mengacu aturan di pasar, setara dengan 31,1 gram, sehingga besaran US$ 2.000 per troy ons dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 64,31 per gram.

Dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.300/US$, maka prediksi harga emas tahun ini bisa menembus Rp 919.633/gram.

Analis bank berbasis di Prancis itu melihat, di tahun depan jika perekonomian kembali terganggu akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19), maka harga emas akan terdongkrak naik.

Selain itu, risiko peningkatan krisis utang bisa memicu investasi baru di emas, yang pada akhirnya membuat harga emas melesat.

"Ekonom kami melihat adanya skenario pelambatan ekonomi akibat Covid-19, hal itu masih memberikan sentimen bullish ke emas, dan bisa menjadi salah satu yang signifikan, tetapi ada skenario lain yang bisa memicu lonjakan harga emas," kata analis tersebut.

"Jika krisis utang baru kembali muncul, inflow ke emas seharusnya akan meningkat," katanya.

Ketika inflow meningkat, maka harga emas akan kembali melesat. Tetapi, analis dari SocGen juga menyatakan dolar AS juga akan menguat, dan hal itu akan membatasi penguatan emas.

Oleh karena itu, SocGen melihat potensi emas ke US$ 2.000 di tahun dengan, dengan rata-rata harga US$ 1.750/troy ons.

Dari dalam negeri, Kamis kemari, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya menguat pada perdagangan Kamis kemarin (9/9/2021) setelah merosot dalam 3 hari beruntun dan berada di level termurah dalam 1 bulan terakhir.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan kemarin naik Rp 2.000/gram, setelah kemarin ambrol Rp 12.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 930.000/batang, secara persentase naik 0,22%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

TIM RISET CNBC INDONESIA (tas/tas) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan