Jumat, 08 Oktober 2021

Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 nih Bunda, Kapan Naik Lagi?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

Rifan Financindo - Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) turun pada perdagangan hari ini, Jumat (8/10). Sementara itu prospek ke depan juga sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda positif yang signifikan.

Pada Jumat (8/10/2021), harga Logam Mulia berada di Rp 914.000/gram. turun Rp 4.000 dari hari sebelumnya.

Harga Logam Mulia Antam bergerak searah dengan harga emas dunia. Harga emas bergerak naik turun di sekitar $1.750-$1.760 per ounce saat sesi perdagangan bursa Asia dibuka. Pada pukul 09:00 WIB, harga emas dunia di pasar spot turun 0,32%.

Saat ini memang sulit berharap harga emas bisa naik signifikan. Sebab, gerak emas dibatasi oleh tren penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pukul 09.10 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,01%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini melesat 1,77%.

Dolar AS dan harga emas punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS digdaya, emas bakal merana.

Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Kala dolar AS menguat, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

Investorjuga masih menantikan laporan ketenagakerjaan dari Depnaker AS pada Jumat pagi waktu setempat (malam ini WIB). Informasi ini bisa dibilang sebagai data A.S. yang paling penting dalam bulan ini, sebelum pengumuman tapering The Fed bulan depan.

Jumlah pekerjaan non-pertanian utama diperkirakan naik 500.000 pada bulan September setelah kenaikan kecil sebesar 235.000 pada bulan Agustus yang dapat menyebabkan peningkatan volatilitas pasar segera setelah laporan terbit.

Sementara itu, pemimpin Mayoritas Senat AS dari Partai Demokrat Chuck Schumer dan mitranya dari Partai Republik Mitch McConnell setuju untuk sementara menaikkan plafon utang sebesar $480 miliar, yang memungkinkan Departemen Keuangan memenuhi kewajibannya pada 3 Desember. (fsd/fsd)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 07 Oktober 2021

Mohon Maaf, Rasanya Susah Berharap Harga Emas Naik Tinggi...

Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ilustrasi Emas Perhiasan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

 

PT Rifan - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan pagi ini. Sekarang memang sulit berharap harga emas bisa naik tinggi.

Pada Kamis (7/10/2021), harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.762,98/troy ons. Naik 0,03% dari hari sebelumnya.

Dalam sebulan terakhir, harga sang logam mulia terkoreksi 1,72% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga anjlok 7,02%.



Keperkasaan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menjadi penekan harga emas. Dua aset ini memang punya hubungan yang bertolak belakang.

Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS menguat, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

Dolar AS Perkasa, Emas Sengsara

Pada pukul 06:43 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,27%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini melesat 2,11%.

Penguatan dolar AS ditopang oleh rilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam. ADP mencatat perekonomian AS menciptakan 568.000 lapangan kerja pada September 2021. Naik dibandingkan Agustus 2021 yaitu 340.00 dan menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Data ADP adalah 'pemanasan' jelang rilis resmi dari US Bureau of Labor Statistics besok malam waktu Indonesia. Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) tercipta sebanyak 488.000 bulan lalu. Melonjak dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 235.000.



Perkembangan di pasar tenaga kerja akan menentukan arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Jika pasar tenaga kerja semakin kuat, maka The Fed diperkirakan mulai mengurangi 'dosis' pembelian aset (quantitative easing) pada November 2021.

Pengurangan quantitative easing akan membuat pasokan dolar AS tidak sederas sekarang. Seperti barang, pasokan yang berkurang akan membuat dolar AS menjadi 'mahal'.

"Meski data non-farm payroll tidak spektakuler, hanya searah denga ekspektasi pasar, sepertinya The Fed akan menilai kondisi ini sudah layak untuk melakukan pengetatan. Ini akan menjadi faktor penekan harga emas," kata Xiao Fu, Head of Commodities Markets Strategy di Bank of China, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Jumat, 01 Oktober 2021

Josss Nih! Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 9.000

Emas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Emas Batangan (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

 

PT Rifan Financindo - Harga Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk naik lumayan tajam pada perdagangan hari ini. Kenaikan harga Logam Mulia merespons lesatan harga emas dunia.

Pada Jumat (1/10/2021), harga Logam Mulia tercatat Rp 922.000/gram. Melonjak Rp 9.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) ada di Rp 806.000/gram. Juga naik Rp 9.000.

Harga Logam Mulia hari ini dipengaruhi oleh harga emas dunia kemarin. Harga emas dunia di pasar spot ditutup US$ 1.757,44/troy ons. Melonjak 1,82% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga sang logam mulia naik tajam merespons data ketenagakerjaan terbaru di Amerika Serikat (AS). Pada pekan yang berakhir 25 September 2021, klaim tunjangan pengangguran bertambah 11.000 dari minggu sebelumnya menjadi 362.000. Tidak sesuai dengan ekspektasi pasar, di mana konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan jumlahnya turun menjadi 335.000.

Data ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sepertinya belum pulih betul dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sepanjang jalan menuju penciptaan lapangan kerja maksimal (maximum unemployment) belum terlihat, maka bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed mungkin saja tetap mempertahankan kebijakan moneter akomodatif.

"Ada ketidakpastian soal kapan The Fed akan melakukan tapering (pengurangan pembelian surat berharga). Seperti diketahui, The Fed ingin pasar tenaga kerja yang kuat sebelum mengumumkan tapering," kata Robin Bhar, seorang konsultan independen, seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, lanjut Bhar, emas juga kembali menjadi aset yang diburu pelaku pasar karena investor ingin melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko percepatan laju inflasi di Negeri Paman Sam.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

 

Kamis, 30 September 2021

Beli Emas Disebut Spekulasi, Harga Emas Antam Apa Kabar?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoTren penurunan emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, berlanjut pada perdagangan Kamis (30/9). Maklum saja, harga emas dunia terus mengalami pelemahan, bahkan ada analis yang mengatakan membeli emas saat ini akan bersifat spekulasi.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 913.000/batang, sama dengan harga kemarin. Level tersebut merupakan yang termurah sejak 1 April lalu.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Harga emas Antam hari ini tidak mengikuti emas dunia yang melemah 0,44% ke US$ 1.726.1/troy ons pada perdagangan Rabu kemarin. yang merupakan level penutupan terendah sejak 1 April lalu.

Di tengah persiapan perubahan arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) saat ini, membeli emas dikatakan sebagai spekulasi.

"Membeli emas saat ini lebih ke arah spekulasi, karena risiko penurunannya cukup tinggi. Apalagi kalau semakin banyak bank sentral yang menaikkan suku bunga," kata Peter Fertig, Analis di Quantitative Commodity Research, seperti dikutip dari Reuters.

Emas merupakan aset tanpa imbal hasil (yield) ketika suku bunga dinaikkan, maka akan menjadi kurang menarik. Opportunity cost dalam berinvestasi emas akan meningkat.

Apalagi, emas punya pengalaman buruk dengan perubahan arah kebijakan moneter The Fed. Di tahun 2013, The Fed mengumumkan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) yang diikuti ekspektasi kenaikan suku bunga, yang membuat emas masuk ke tren bearish (periode penurunan panjang) hingga tahun 2015.

Sepanjang periode tersebut, emas mencatat pelemahan hingga 45%.

Saat ini, The Fed diperkirakan akan mengumumkan tapering pada bulan November dan eksekusinya dilakukan di Desember. Sementara untuk suku bunga, dalam proyeksi terbarunya The Fed melihat suku bunga bisa naik di tahun depan.

Setiap akhir kuartal, The Fed akan memberikan proyeksi suku bunganya, terlihat dari dot plot. Setiap titik dalam dot plot tersebut merupakan pandangan setiap anggota The Fed terhadap suku bunga.

Dalam dot plot yang terbaru, sebanyak 9 orang dari 18 anggota Federal Open Market Committee (FOMC) kini melihat suku bunga bisa naik di tahun depan. Jumlah tersebut bertambah 7 orang dibandingkan dot plot edisi Juni. Saat itu mayoritas FOMC melihat suku bunga akan naik di tahun 2023.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 29 September 2021

Termurah 6 Bulan, Harga Emas Antam Mau ke Bawah Rp 900.000?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT RifanTekanan bagi harga emas masih terus berlanjut di pekan ini. Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, merosot ke level termurah dalam 6 bulan terakhir.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas turun Rp 5.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 913.000/batang, secara persentase turun 0,54%. Level tersebut merupakan yang termurah sejak 1 April lalu.

Jika tekanan terus berlanjut, bukan tidak mungkin emas 1 gram ini akan turun ke bawah Rp 900.000/batang. Kali terakhir itu terjadi pada 17 Juni 2020.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Harga emas dunia kemarin merosot hingga 0,92% ke US$ 1,733,68/troy ons yang membuat emas Antam hari ini turun. Tekanan bagi emas datang dari kenaikan yield obligasi AS (Treasury).

Yield Treasury AS tenor 10 tahun kemarin kembali menanjak 5,55 basis poin ke 1.5461%. Dalam 4 hari terakhir total 18,57 basis dan saat ini berada di level tertinggi sejak 17 Juni lalu.

Treasury sama dengan emas dianggap sebagai aset aman (safe haven). Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tidak. Ketika yield Treasury menanjak, emas menjadi tidak menarik.

Selain itu, kenaikan yield Treasury tenor 10 tahun tersebut menjadi indikasi pasar melihat bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga. Mimpi buruk bagi emas.

"Dot plot terbaru memberi sinyal bahwa Federal Funds Rate akan naik lebih cepat dari perkiraan semula yaitu 2023. Ini membuat yield ikut terdorong ke atas dan berdampak negatif terhadap emas," kata Bart Melek, Head of Commodity Strategist di TD Securities, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan