Pergerakan Harga Perak di Tengah Penurunan Dolar AS
Harga perak (XAG/USD) terus menguat untuk hari kedua berturut-turut, diperdagangkan di sekitar $31,40 per troy ounce selama sesi perdagangan Asia pada Selasa. Pemulihan harga ini terjadi setelah sebelumnya mencapai level terendah dua bulan akibat penguatan tajam dolar AS.
Pelemahan dolar AS dipicu oleh aksi ambil untung setelah reli besar-besaran baru-baru ini. Reli tersebut sebelumnya didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mengurangi frekuensi pemangkasan suku bunga, serta optimisme terhadap prospek ekonomi AS yang lebih cerah di bawah pemerintahan baru.
Perak Sebagai Aset Aman di Tengah Ketegangan Geopolitik
Permintaan terhadap perak sebagai aset aman meningkat seiring dengan eskalasi ketegangan geopolitik global. Langkah Presiden AS Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia menimbulkan kekhawatiran baru di kawasan tersebut.
Sebagai tanggapan, Kremlin mengeluarkan peringatan keras pada Senin, menyebut tindakan tersebut sebagai keputusan gegabah oleh pemerintahan Biden. Rusia juga menegaskan bahwa langkah ini dapat meningkatkan risiko konfrontasi langsung dengan NATO secara signifikan.
Faktor-Faktor yang Mendorong Kenaikan Harga Perak
- Pelemahan Dolar AS: Perak, yang dihargai dalam dolar AS, menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain ketika dolar melemah.
- Ketegangan Global: Konflik yang melibatkan kekuatan besar seperti Rusia dan NATO meningkatkan daya tarik perak sebagai instrumen lindung nilai.
- Kebijakan Federal Reserve: Harapan bahwa Fed akan lebih konservatif dalam memotong suku bunga mendukung stabilitas aset-aset berbasis komoditas seperti perak.
Outlook Harga Perak di Masa Depan
Dalam jangka pendek, harga perak diperkirakan akan tetap sensitif terhadap perkembangan geopolitik dan perubahan kebijakan moneter AS. Jika ketegangan antara Rusia dan NATO terus meningkat, permintaan terhadap perak sebagai aset aman dapat mendorong harganya lebih tinggi.
Namun, dalam jangka panjang, prospek harga perak juga akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi global, termasuk inflasi dan tingkat suku bunga. Investor disarankan untuk terus memantau dinamika pasar dan perkembangan geopolitik untuk membuat keputusan investasi yang tepat.