Rifanfinancindo - PALEMBANG - Harga minyak dunia naik karena
dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah melebihi kekhawatiran terhadap
membanjirnya pasokan minyak mentah global.
Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya ketika Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua harinya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,88 % menjadi 99,548 pada akhir perdagangan.
Melemahnya dolar membuat komoditas yang dihargakan dalam greenback
seperti minyak mentah lebih murah dan lebih menarik bagi pemegang mata
uang lainnya.
Harga minyak merosot di dua sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran investor atas kemungkinan berlanjutnya kelebihan pasokan minyak mentah global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, bertambah 0,18 dolar AS menjadi menetap di 52,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, naik 0,47 dolar AS menjadi ditutup pada 55,70 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
(rzk)Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya ketika Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua harinya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,88 % menjadi 99,548 pada akhir perdagangan.
Harga minyak merosot di dua sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran investor atas kemungkinan berlanjutnya kelebihan pasokan minyak mentah global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, bertambah 0,18 dolar AS menjadi menetap di 52,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, naik 0,47 dolar AS menjadi ditutup pada 55,70 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar