Rifan Financindo - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.458 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini, Kamis
(29/11). Posisi ini menguat 72 poin atau 0,49 persen dari kemarin sore,
Rabu (28/11) di Rp14.529 per dolar AS.
Rupiah memimpin penguatan mata uang di kawasan Asia. Diikuti baht
Thailand menguat 0,02 persen, yen Jepang 0,11 persen, ringgit Malaysia
0,15 persen, peso Filipina 0,16 persen, dan won Korea Selatan 0,26
persen.
Sementara dolar Singapura melemah 0,04 persen dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
Sebaliknya, mata uang utama negara maju justru bersandar di zona
merah. Dolar Australia melemah 0,12 persen, dolar Kanada minus 0,02
persen, dan rubel Rusia minus 0,01 persen.
Sementara euro Eropa dan poundsterling Inggris stagnan. Namun, franc Swiss berhasil menguat 0,09 persen dari dolar AS.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah
akan kembali melemah pada hari ini karena ada sentimen negatif dari luar
maupun dalam negeri.
Dari dalam negeri, pasar mengartikan arah kebijakan Bank Indonesia (BI) yang tetap pre-emtive dan ahead of the curve pada tahun depan sebagai sinyal bahwa bank sentral nasional akan kembali menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
"Pasar cenderung bereaksi negatif meskipun akan positif untuk pergerakan rupiah," ujarnya, Kamis (29/11).
Sementara di luar negeri, pasar menanti kepastian perdamaian AS
dengan China dalam forum KTT G20 Summit. Hal ini membuat dolar AS
berhasil dari beberapa mata uang. Hal ini membuat sentimen bank sentral
AS, The Federal Reserve yang memberi sikap netral terhadap rencana
kenaikan suku bunga acuan tidak di-respons pasar.(fea)
Sumber : CNN Indonesia
Rifan Financindo
Rifan Financindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar