Foto: Presiden Donald Trump berbicara selama kampanye di BOK Center di Tulsa, Okla. (AP / Sue Ogrocki) |
"Fokus Presiden Trump untuk membuat orang Amerika kembali bekerja secepat mungkin," kata pejabat itu, sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (23/6/2020).
Pejabat itu mengatakan aturan dibuat untuk menanggapi melonjaknya pengangguran warga AS akibat Covid-19. Meski begitu, pejabat yang enggan disebut namanya ini menekankan, aturan hanya berlaku sementara hingga akhir 2020.
Kebijakan diterapkan ke visa H-1B juga karena "kebiasaan" Silicon Valley yang mengutamakan pekerja asing dengan nilai paling tinggi. "Ini akan menghilangkan persaingan dengan orang Amerika," katanya lagi.
Langkah ini diperkirakan akan memangkas 525.000 pekerjaan dan membuat angka pengangguran global semakin tinggi. Saat ini di AS ada 85.000 pekerja setiap tahunnya yang memegang visa H-1B.
Aturan juga akan mencakup visa J, untuk akademisi dan peneliti. Serta visa L, biasanya digunakan perusahaan untuk mengalihkan pekerja berbasis di luar ke kantor AS.
Izin visa H-2B yang bergerak di sektor keterampilan rendah seperti industri pertamanan, makanan dan pelayanan juga akan dibekukan sebagian. Termasuk visa H-4 yang memungkinkan pasangan dari pemegang visa lain bekerja.
Namun, pengecualian akan berlaku untuk pabrik pengolahan makanan laut dan orang asing yang menawarkan bantuan ke keluarga AS seperti perawatan anak. Selain itu, pejabat itu mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan peraturan baru yang akan membuat lebih sulit bagi puluhan ribu pencari suaka.
Sebelumnya, AS mencatat angka pengangguran tinggi karena Covid-19, bahkan melewati 45,7 juta pada minggu lalu. Meskipun ekonomi sudah dibuka kembali kekhawatiran tetap ada terkait banyaknya pekerja yang kehilangan pekerjaan secara pemanen. (sef/sef)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar