Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) |
Rifan Financindo - Setelah mencatat kinerja negatif sejak awal pekan ini, harga emas Antam akhirnya naik pada perdagangan Kamis (29/4/2021). Sebelumnya, emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini turun 2 hari beruntun, dan stagnan di hari Senin. Kabar baik datang dari Barat yang membuat harga emas Antam mampu naik.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas Antam ukuran/satuan 1 gram naik 0,54% ke Rp 931.000/batang. Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan naik 0,58% ke Rp 87.312.000/batang atau Rp 873.120/gram.
PT Antam juga menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 515.500 | Rp 1.031.000 |
1 Gram | Rp 931.000 | Rp 931.000 |
2 Gram | Rp 1.802.000 | Rp 901.000 |
3 Gram | Rp 2.678.000 | Rp 892.667 |
5 Gram | Rp 4.430.000 | Rp 886.000 |
10 Gram | Rp 8.805.000 | Rp 880.500 |
25 Gram | Rp 21.887.000 | Rp 875.480 |
50 Gram | Rp 43.695.000 | Rp 873.900 |
100 Gram | Rp 87.312.000 | Rp 873.120 |
250 Gram | Rp 218.015.000 | Rp 872.060 |
500 Gram | Rp 435.820.000 | Rp 871.640 |
1000 Gram | Rp 871.600.000 | Rp 871.600 |
Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang mengumumkan kebijakan moneter dini hari tadi memberikan angina segar ke pasar emas. Harga emas dunia yang sebelumnya merosot berbalik menguat 0,26%.
Pagi ini harga emas dunia kembali naik 0,45% ke US$ 1.789/troy ons, jika berhasil dipertahankan hingga akhir perdagangan nanti, harga emas Antam tentunya berpeluang naik lagi Jumat besok.
The Fed dini hari tadi menegaskan tidak akan mengubah kebijakan moneternya dalam waktu dekat. Suku bunga 0,25% masih akan dipertahankan setidaknya hingga tahun 2023, meskipun perekonomian AS diakui tumbuh lebih tinggi ketimbang prediksi.
Pengumuman tersebut membuat indeks dolar AS merosot 0,33% pada perdagangan Kamis, dan berlanjut 0,13% pagi ini ke 90,487. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 26 Februari lalu.
Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika the greenback melemah, maka permintaannya akan meningkat. Alhasil, harganya pun menguat.
Selain itu dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk bicara penghentian pembelian obligasi di pasar. The Fed saat ini membeli obligasi atau yang dikenal dengan quantitative easing (QE) senilai US$ 120 miliar per bulan, artinya itu masih akan terus berlanjut, dan belum akan dilakukan pengurangan nilai pembelian atau tapering.
Kebijakan tersebut membuat yield obligasi (Treasury) AS turun tipis 0,02 basis poin kemarin, dan 3,5 basis poin hari ini.
Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil.
Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas. Sehingga emas menjadi kurang diuntungkan ketika yield Treasury menanjak, sebaliknya saat yield turun maka emas akan mendapat sentimen positif.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar