Senin, 06 November 2017

Waduh, Harga Gas Subsidi di Aceh Capai Rp35.000 Lebih dari HET | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang - Harga gas bersubsidi kemasan 3 Kg yang dijual di kios-kios dalam wilayah Kabupaten Aceh Selatan mencapai Rp35.000/tabung atau melampuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah setempat senilai Rp23.000/tabung.
Sufriadi, salah seorang warga di Kecamatan Meukek, Minggu mengatakan, melambungnya harga gas tersebut diduga karena ketersediaan gas di pasaran sering langka akibat ulah pihak pangkalan nakal yang sengaja menjual ke pedagang pengencer.

"Ketersediaan gas di pasaran sering langka sehingga berdampak kenaikan harga sangat signifikan," kata Sufriadi.

Ia menduga, masih ada pihak pangkalan yang nakal sengaja menjual gas kepada pedagang pengencer dengan harga jauh melampaui HET. Makanya harga pembelian oleh konsumen dipasaran pun bisa tembus Rp40.000/tabung.
Seharusnya, lanjut dia, pihak pemerintah daerah bersama pihak terkait lainnya menertibkan sejumlah pangkalan nakal yang masih menjual LPG jauh melampaui HET tersebut. 

"Wajar saja kios-kios kecil menjual elpiji 3 Kg di atas harga HET, karena di pangkalan saja ada yang menjual di atas harga HET," katanya.
Menurutnya, keputusan pihak pangkalan lebih memprioritaskan menjual gas ke pedagng di kios-kios pengencer jelas-jelas menyalahi aturan, karena secara aturan gas bersubsidi itu khusus diperuntukkan kepada masyarakat miskin dengan harga yang telah ditetapkan.
"Jika sudah dijual oleh pedagang di kios-kios kecil maka harganya bisa naik jauh dari HET, karena konsumen yang membelinya sudah bebas atau liar bukan lagi khusus untuk masyarakat miskin," sesalnya.
Hal itu, lanjutnya, dapat dibuktikan disaat pihak penyalur resmi menyalurkan gas di pangkalan, sebab biasanya dalam rentang waktu paling lama setengah jam elpiji bersubsidi 3 Kg tersebut sudah habis di pangkalan.
"Hal ini terjadi karena pangkalan lebih mengutamakan pedagang di kios-kios pengencer dari pada masyarakat yang membeli langsung," ungkap dia.
Menyikapi hal ini, Ketua LSM Forum Pemantau dan Kajian Kebijakan Pemerintah (Formak) Ali Zamzami, mendesak Pemkab Aceh Selatan segera menertibkan pangkalan yang masih menjual gas jauh melampaui HET kepada pedagang di kios-kios kecil. 

Sebab, kata dia, dengan masih adanya pangkalan yang menjual gas ke pedagang kios-kios kecil berdampak sangat cepat kehabisan stok gas di pangkalan sehingga terjadi kelangkaan gas dan melambungnya harga. 

"Masyarakat kecil yang hendak mengambil gas di pangkalan sebentar-bentar sudah habis, mau gak mau masyarakat harus membeli kepada pedagang kios-kios kecil yang harganya tidak sesuai harga HET yang sudah ditetapkan," ungkap Ali Zamzami. 

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setdakab Aceh Selatan, Fujianto mengaku bahwa pihaknya sulit menertibkan penjualan harga elpiji 3 Kg di kios-kios pengencer yang bukan pangkalan resmi tersebut.
Dia menyebutkan bahwa pangkalan resmi di Aceh Selatan sekarang ini berjumlah sebanyak 46 pangkalan yang tersebar di 18 kecamatan. 

"Kalau ada kedapatan pangkalan resmi yang menjual gas di atas HET silahkan masyarakat laporkan ke pihak kami. Tapi terhadap pedagang yang menjual gas di kios-kios kecil, tidak bisa kami ambil tindakan karena mereka di luar pangkalan resmi," tegasnya. 

Ia menyatakan jika ada dari 46 pangkalan resmi tersebut yang menjual elpiji 3 Kg diatas harga HET maka pihaknya akan memberikan teguran keras bahkan sanksi.
(rzy)

Sumber : Okezone


 

Jumat, 03 November 2017

Jokowi Bikin Satgas Kemudahan Berusaha, Apa Tugasnya? | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo mendatangi Kementerian Koordinator bidang Perekonomian untuk melakukan rapat koordinasi pembahasan kemudahan berusaha.
Mardiasmo mengatakan, dalam rapat ini dibahas mengenai pembentukan satuan tugas (satgas) yang akan mengatur dan mengawasi percepatan perizinan usaha.

"Percepatan izin berusaha itu loh. Nanti kita buat satgas, nanti kan dari timeline dibawah Menko Perekonomian. Nanti pak Menko akan berikan pers rilis," ungkapnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (3/11/2017). 

Menurutnya, satgas ini nantinya akan berada di bawah komando Menko Perekonomian Darmin Nasution dan juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Diharapkan satgas ini nantinya diharapakan bisa mempercepat agar perizininan terintegrasi ini bisa dibentuk di tahun depan.

"Nanti ada di bawah Menteri Perekonomian, ada Menteri yang lain termasuk Menteri Keuangan. Menteri Keuangan lebih banyak kepada ada pemberian insentif fiskal, pajak bea masuk dan sebagainya, sehingga nanti di tahun 2018 bulan Maret nanti ada satu single submission itu ada dari pusat ada dari daerah jadi satu ke satuan," jelasnya. 

Mardiasmo menyebut dengan adanya gedung baru perizinan terintegrasi ini, nantinya semua yang ingin mengajukan izin akan semakin cepat. Di mana investor bisa melanjutkan pengerjaan usahanya tanpa menunggu izin selesai jadi akan berjalan secara berbarengan antara izin dan proses berusaha. 

"Jadi itu bisa di tracking nanti. Misalkan pengeluaran izin sampai di mana, kementerian yang mana itu semua ada di situ," tukasnya.
(dni)

Sumber : Okezone

Kamis, 02 November 2017

Kemudahan Berusaha Naik ke Posisi 72, Tantangan Indonesia Naik Kelas Semakin Berat | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - Palembang – Bank Dunia memberikan peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business (EoDB) kepada Indonesia di posisi ke 72 dari sebelumnya di 91. Meski dunia mengakui Indonesia sebagai salah satu negara tujuan destinasi investasi, posisi ini ternyata masih di bawah negara ASEAN lainnya seperti Thailand hingga Malaysia. 

Dari data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, kemudahan berusaha di Indonesia peringkatnya naik 19 peringkat menjadi posisi 72 dari 190 negara yang disurvei. Sebelumnya, Indonesia berada di posisi 91 (2017), dan 106 (2016).

Dalam dua tahun terakhir ini juga, kenaikan peringkat kemudahan investasi diberikan juga untuk negara Asean lainnya seperti, Brunei Darussalam yang naik 41 peringkat (posisi 56), Vietnam naik 23 peringkat (posisi 68), Thailand naik 20 peringkat (posisi 26), dan Singapura pada posisi ke 2.
(mrt)

Sumber : Okezone

Rabu, 01 November 2017

Harga Minyak Dunia Naik Dekati Rekor Tertinggi dalam 2 Tahun | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang - Harga minyak dunia kembali menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat kenaikan bulanan untuk Oktober lebih dari 5,0%. Akan tetapi para analis mengatakan sentimen "bullish" yang mendorong minyak mentah Brent ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun dapat mendorong produsen AS mengekspor minyak lebih banyak.
Patokan global, minyak mentah Brent naik 47 sen atau 0,7% menjadi menetap di USD61,37 per barel, mendekati level tertinggi Juli 2015 yang dicapai awal pekan ini, dan naik sekitar 37% dari level terendah 2017 pada Juni.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 23 sen atau 0,4% menjadi berakhir di USD54,38 per barel, masih mendekati level tertinggi sejak Februari dan mendekati level tertinggi dalam lebih dari dua tahun. 

Para pedagang dan pialang mengatakan investor menyesuaikan posisi setelah kenaikan harga sekitar 5,0% pada Oktober.
Untuk Oktober, Brent naik 6,7%, sementara WTI naik 5,2%. Diskon WTI terhadap Brent telah melebar menjadi hampir tujuh dolar AS, membuatnya menarik bagi eksportir. 

"Perbedaan besar telah membuka pintu arbitrase regional, mendorong lonjakan ekspor minyak mentah AS dalam beberapa pekan terakhir," kata BMI Research dalam sebuah catatan. 

Ekspor minyak mentah AS melonjak mendekati dua juta barel per hari (bph) dan produksi C-OUT-T-EIA telah meningkat hampir 13 persen sejak pertengahan 2016 menjadi 9,5 juta barel per hari. 

"Masalahnya adalah segera setelah harga bergerak naik, terlalu mudah bagi produsen AS untuk menambahkan rig lain atau awak penyelesaian lainnya," kata Stewart Glickman, analis ekuitas energi di CFRA Research di New York, "Kemudian mereka meningkatkan produksi dan Anda kembali di mana Anda memulai." Minyak mentah AS dan bensin berjangka memperpanjang kenaikannya pada perdagangan pasca-penyelesaian setelah kelompok industri American Petroleum Institute mengatakan bahwa persediaan minyak AS turun jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. 

Persediaan minyak mentah turun 5,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 27 Oktober menjadi 456,8 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk penurunan 1,8 juta barel. Stok bensin anjlok 7,7 juta barel, dibandingkan perkiraan 1,5 juta barel, kata API.
Data persediaan minyak pemerintah AS akan dirilis pada pukul 10.30 pagi (14.30 GMT) pada Rabu waktu setempat. 

Sentimen "bullish" telah didorong oleh sebuah janji oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan eksportir lainnya untuk menahan sekitar 1,8 juta bph dalam produksi minyak untuk memperketat pasar. 

Ketaatan OPEC terhadap pengurangan pasokan yang dijanjikan naik menjadi 92 persen pada Oktober dari 86 persen pada September, sebuah survei Reuters menunjukkan, karena eksportir utama Arab Saudi terus memompa di bawah target OPEC dan produksi di Venezuela, yang berada dalam depresi ekonomi, menurun lebih jauh. 

OPEC dijadwalkan bertemu berikutnya di kantor pusatnya di Wina pada 30 November.
(rzy)

Sumber : Okezone


Selasa, 31 Oktober 2017

Riset Saham Reliance Sekuritas: IHSG Diprediksi Melemah ke 5.950 | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak cenderung kembali melanjutkan tekanan. IHSG bergerak di rentang pergerakan 5.950-5.990.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG secara teknikal melanjutkan pergerakan menekan dengan pola candlestick bearish sedang melakukan pengujian support MA5.

"Indikator stochastic dan RSI memberikan signal pergerakan bearish yang cenderung berlanjut," ujarnya dalam riset tertulis, Selasa (31/10/2017).

IHSG ditutup diambang pelemahan di level 5.977,82 setelah dibuka cukup optimistis. Sektor konsumer menjadi penekan IHSG sedangkan sektor pertambangan memimpin penguatan sejak awal sesi pedagangan.

"Saham-saham yang masih dapat dicermati antaranya AKRA, ASII, BBTN, BKSL, KLBF, ERAA," tukas dia. 
(mrt)

Sumber : Okezone