Selasa, 18 September 2018

Tarif Baru AS ke China Bawa Rupiah Melemah Nyaris Rp14.900 | PT Rifan Financindo

Tarif Baru AS ke China Bawa Rupiah Melemah Nyaris Rp14.900 

PT Rifan Financindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.898 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (18/9). Posisi tersebut melemah 18 poin atau 0,12 persen dari sore kemarin, Senin (17/9) di Rp14.880 per dolar AS.

Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah dari dolar AS. Renminbi China melemah 0,31 persen, ringgit Malaysia minus 0,17 persen, dolar Singapura minus 0,13 persen, baht Thailand minus 0,13 persen, won Korea Selatan minus 0,11 persen.

Sementara peso Filipina stagnan. Sedangkan dolar Hong Kong dan yen Jepang menguat, masing-masing 0,01 persen dan 0,03 persen.

Sebaliknya, seluruh mata uang utama negara maju kompak bersandar di zona merah. Rubel Rusia melemah 0,18 persen, dolar Australia minus 0,15 persen, poundsterling Inggris minus 0,11 persen, dolar Kanada minus 0,08 persen, euro Eropa minus 0,05 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pelemahan rupiah pagi ini merupakan imbas dari pengumuman tarif bea masuk impor baru dari AS untuk produk-produk asal China.

"Ini menjadi kekhawatiran lebih lanjut bagi pasar," ucap Dini kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/9).

Presiden AS Donald Trump baru saja memastikan Negeri Paman Sam akan mengenakan tarif bea masuk impor sebesar 10 persen kepada produk asal China senilai US$200 miliar mulai 24 September mendatang.

Selanjutnya, Trump akan meningkatkan tarif impor tersebut mencapai 25 persen pada akhir tahun ini. Walhasil, perang dagang antar kedua negara dipastikan akan terus berlanjut, meski sebelumnya sempat beredar kabar kedua negara akan bernegosiasi.

Ia memastikan hal tersebut akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan mata uang semua negara di dunia, termasuk rupiah. "Potensi pelemahan riupiah lebih lanjut ada, rupiah diperkirakan bergerak di antara Rp14.820-14.940 per dolar AS," pungkasnya.

Info Lowongan Kerja

Sumber : CNN Indonesia
 
 

Senin, 17 September 2018

Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia melemah per Dolar AS | Rifanfinancindo

Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia melemah per Dolar AS 
Rifanfinancindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.830 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Senin (17/9). Posisi ini melemah 24 poin atau 0,16 persen dibanding posisi akhir pekan lalu Rp14.806 per dolar AS.

Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia turut melemah. Won Korea Selatan melemah 0,7 persen, peso Filipina minus 0,37 persen, renminbi China minus 0,07 persen, dolar Singapura minus 0,02 persen, baht Thailand minus 0,02 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Hanya yen Jepang dan ringgit Malaysia yang menguat di hadapan
dolar AS, masing-masing 0,02 persen dan 0,15 persen.

Sebaliknya, mata uang utama negara maju justru mayoritas menguat dari dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,07 persen, rubel Rusia 0,07 persen, euro Eropa 0,09 persen, dan franc Swiss 0,13 persen.

Sementara dolar Australia stagnan, sedangkan dolar Kanada melemah 0,03 persen dari dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada melihat rupiah tetap berpeluang bersandar di zona hijau pada sore nanti, meski masih ada potensi tekanan dari eksternal. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp14.790-14.825 per dolar AS.

"Rilis kenaikan penjualan ritel AS dapat berpotensi memberikan sentimen positif pada dolar AS, yang dibarengi dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS," ucap Reza, Senin (17/9).

Penjualan ritel AS naik 0,1 persen secara bulanan pada Juli 2018. Meski masih tumbuh, sejatinya pertumbuhan itu melambat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Penjualan ritel hanya tumbuh minim karena ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan peningkatan penjualan kendaraan bermotor serta pakaian.(uli/lav)

Info Lowongan Kerja

Sumber : CNN Indonesia 
 

Jumat, 14 September 2018

Penguatan Berlanjut, IHSG Dibuka Menanjak ke 5.880 | Rifan Financindo

Foto: Grandyos Zafna 

Rifan Financindo - Laju positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada pembukaan perdagangan pagi ini. Seluruh saham sektoral melaju positif menjadi motor pergerakan IHSG pagini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini masih tinggi di level 14.835, sama dengan posisi kemarin sore.

Pada perdagangan pre opening, IHSG naik ke 5.870,985. Indeks LQ45 juga naik ke 925,621.

Membuka perdagangan, Jumat (14/9/2018), IHSG naik 21,948 poin (0,37%) ke 5.880,222. Indeks LQ45 juga naik 4,218 poin (0,46%) ke 926,682.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG naik 33,962 poin (0,58%) ke 5.892,236. Indeks LQ45 naik 5,374 poin (0,58%%) ke 927,838.

Penguatan IHSG didorong oleh sepuluh saham sektoral. Saham sektor perdagangan naik paling tinggi dengan kenaikan 0,91%.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di teritori positif pada perdagangan kemarin (13/08). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.57% ke level 26,146, S&P terapresiasi 0.53% ke level 2,904 dan Nasdaq naik sebesar 0.75% ke level 8,013.

Penguatan pada indeks utama AS inline dengan rilisnya data initial Jobless Claims AS per 08 September yang mengalami penurunan dan mencapai level terendahnya dalam hampir 49 tahun, dimana hal ini menunjukkan adanya perbaikan atas pasar tenaga kerja yang kuat.

Adapun kalim atas tunjangan
pengangguran AS turun menjadi 204.000 dari sebelumnya 205.000 tingkat terendah sejak Desember 1969.

Pelaku pasar sangat merespon positif hal ini dikarenakan data klaim pengangguran ini lebih baik dibandingkan perkiraaan
yang sebesar 210.000 pengangguran.

Bursa-bursa Asia mayoritas bergerak positif pagi ini. Berikut situasi di bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 0,84% ke 23.013,369.
  • Indeks Hang Seng naik 0,82% ke 27.236,221
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 0,02% ke 2.686,000
  • Indeks Straits Times naik 0,55% ke 3.148,890. (dna/dna)
 
Info Lowongan Kerja

Sumber : Detik

Kamis, 13 September 2018

PT Rifan Financindo | Pialang Profesional, Lihat Brokernya!

https://www.finsure.com.au/app/uploads/2015/05/1300homeloan-mortgage-brokers.jpg 
 
PT Rifan Financindo – Seorang broker terbaik lahir dari perusahaan pialang yang hebat. Siapapun pasti setuju denganprinsip ini. Saat memilih berinvestasi di sebuah perusahaan pialang, hal pertama yang kita lakukan tentu mengecek status legalitasnya. Setelah itu, apakah cukup menjamin bahwa pialang tersebut cukup tepat? Belum tentu, harus lihat dulu broker yang ada di dalamnya.
Sebuah perusahaan pialang yang dikelola secara profesional akan mencetak broker yang andal dan loyal. Semua dimulai dari komitmen menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta menerapkan core values yang dimiliki.

Sebagaimana yang dijalankan oleh PT Rifan Financindo Berjangka (RFB). Sejak lama RFB mengembangkan core values yang dikenaldengan nama WHELOCK (Work Hard – Play Hard, Hard Training, Eagerness, Loyalty, Openess, Clarity, & Kinship). Dengan nilai-nilai ini, RFB membentuk karakter setiap broker menjadi broker yang terpercaya dan memiliki jiwa pelayanan excellent terhadap nasabah.

Tak bisa dipungkiri, para broker adalah ujung tombak dari sebuah perusahaan pialang. Jika kualitas mereka baik maka nama baik perusahaan pialang ikut terangkat naik. Begitu juga sebaliknya. Untuk itu sejak awal perekrutan, RFB selalu menekankan disiplin tinggi kepada para calon broker. Dengan jadwal pelatihan yang ketat dan intensif serta peraturan yang tegas untuk setiap broker yang ‘nakal’.

Lantas, bagaimana mengenali ciri-ciri broker profesional ? Mudah saja, lihat perusahaan pialangnya bagaimana reputasi dan kinerjanya. Kemudian,  lihat cara brokernya menawarkan investasi. Seorang broker yang andal, selalu melihat dahulu profil seorang nasabah dan tidak akan pernah memaksa nasabah untuk menanamkan investasi. Para broker yang terpercaya juga akan selalu transparan, dan tidak mematok fee di atas peraturan yang berlaku, termasuk memberi iming-iming pasti untung tanpa memberitahu risiko yang akan dihadapi oleh nasabah.

Jadi, jika Anda bertemu dengan broker yang sering memaksa, hanya memberi iming-iming keuntungan tinggi, mengenakkan fee tambahan di luar ketentuan, dan meminta Anda melakukan transfer di luar jalur resmi, terlebih membujuk agar mereka bisa melakukan investasi atas nama Anda, maka Anda harus berhati-hati dengan broker tersebut.(AD)


Baca Juga :

Rabu, 12 September 2018

Rupiah Diramal Melemah Terseret Perang Dagang AS-China | Rifanfinancindo

Rupiah Diramal Melemah Terseret Perang Dagang AS-China 
Rifanfinancindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.855 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Rabu (12/9). Posisi ini menguat 20 poin dari penutupan Senin kemarin (10/9) di Rp14.865 per dolar AS.

Bersama rupiah, yen Jepang dan peso Filipina turut menguat terhadap
dolar AS, masing-masing 0,07 persen dan 0,09 persen. Namun, mayoritas mata uang negara di kawasan Asia justru melemah. Ringgit Malaysia minus 0,11 persen, won Korea Selatan minus 0,09 persen, dolar Singapura minus 0,08 persen, dan baht Thailand minus 0,04 persen.

Begitu pula dengan mata uang utama negara maju. Dolar Australia melemah 0,26 persen, franc Swiss minus 0,12 persen, euro Eropa minus 0,09 persen, poundsterling Inggris minus 0,09 persen, dan dolar Kanada minus 0,05 persen. Sedangkan rubel Rusia bergerak stagnan. 

Kendati diperdagangkan menguat pagi ini, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan kembali ke zona merah pada hari ini dan bergerak di kisaran Rp14.847-14.861 per dolar AS. Sentimen eksternal diperkirakan masih terus membayangi rupiah.

Kali ini, menurutnya, tekanan datang dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang akan kembali menaikkan tarif bea masuk impor bagi produk asal China.

"Trump menyatakan siap memberlakukan tarif impor asal China senilai US$267 miliar, melebihi rencana yang diusulkan sebelumnya senilai US$200 miliar," katanya, Rabu (12/9).

Selain itu, tekanan dari rencana kenaikan bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve juga semakin besar lantaran data perekonomian Negeri Paman Sam yang cukup positif.

"Kemudian, langkah bank sentral China yang siap mengeluarkan berbagai kebijakan, termasuk melemahkan mata uang China dapat berimbas pada kembali melemahnya laju rupiah," tambahnya.

Kendati begitu, ia melihat pelemahan rupiah bisa tak terlalu dalam bila paparan anggaran pemerintahan Italia positif, sehingga bisa menguatkan euro Eropa dan menahan penguatan dolar AS. (agi)

Info Lowongan Kerja

Sumber : CNN Indonesia