Selasa, 02 April 2019

Sentimen Positif Wall Street Menjalar hingga Bursa Jepang | Rifan Financindo

Sentimen Positif Wall Street Menjalar hingga Bursa Jepang
Foto: REUTERS/Yuya Shino
Rifan Financindo Palembang - Bursa Jepang dibuka menguat, Selasa (2/4/2019), akibat sentimen positif dari Wall Street yang mencatatkan reli setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China menggembirakan investor.

Indeks acuan Nikkei 225 melompat 0,98% sementara indeks Topix menguat 0,86% di awal perdagangan, AFP melaporkan.

Dini hari tadi, Wall Street ditutup melesat naik 1% lebih. Dow Jones Industrial Average melompat 1,27%, S&P 500 menguat 1,16%, dan Nasdaq Composite melejit 1,29% di akhir perdagangan.

Kuatnya data manufaktur AS dan China meredakan kecemasan akan terjadinya perlambatan ekonomi global.

Kegiatan manufaktur AS tumbuh bulan lalu dan mencatatkan rebound dari posisi terendahnya sejak akhir 2016, menurut data Institute for Supply Management. Dow Jones dan S&P 500 melompat naik menyusul dirilisnya data tersebut.

Di China, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Caixin/Markit melompat ke 50,8 di Maret dan menyentuh level tertingginya dalam delapan bulan terakhir. Para ekonom yang disurvei Refinitiv memperkirakan angka 49,9, dilansir dari CNBC International.

Hasil di atas 50 mengindikasikan adanya pertumbuhan aktivitas sementara angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi. (prm)


Sumber : CNBC





Senin, 01 April 2019

Awas, Kesabaran Uni Eropa Mulai Habis Hadapi Brexit Inggris | PT Rifan Finacnindo

Awas, Kesabaran Uni Eropa Mulai Habis Hadapi Brexit Inggris
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker (Foto: REUTERS/Francois Lenoir)
PT Rifan Financindo Palembang - Uni Eropa (UE) telah sangat bersabar terhadap Inggris dalam proses Brexit atau keluarnya negara itu dari blok euro.

Namun, kesabaran UE kini mulai habis, kata Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi pemerintah Italia, TV RAI, Minggu (31/3/2019).

Juncker mengatakan ia ingin melihat Inggris mampu mencapai kesepakatan dalam beberapa jam dan hari ke depan, dilansir dari Reuters.

"Sejauh ini kami tahu apa yang ditolak parlemen Inggris, namun kami tidak tahu apa yang akan mereka terima," ujarnya.

Saat ditanya apakah referendum kedua mungkin dilaksanakan, Juncker mengatakan itu sepenuhnya adalah persoalan bagi warga Inggris.

Parlemen Inggris kembali menolak rancangan perjanjian Brexit yang diajukan Perdana Menteri Theresa May, Jumat pekan lalu.

Nasib Brexit menjadi semakin tidak jelas. Tanpa kesepakatan di parlemen, Uni Eropa hanya memberi waktu sampai 12 April kepada Inggris untuk bersiap-siap keluar dari blok tersebut.

Beberapa opsi yang tersedia adalah tetap mencoba bernegosiasi dengan UE untuk meminta tambahan waktu lagi, keluar dari UE tanpa kesepakatan apa-apa (No-Deal Brexit), atau referendum Brexit jilid II.

Pada Senin waktu setempat, parlemen Inggris akan kembali melakukan voting untuk menentukan opsi terbaik bagi Inggris. Perdana Menteri Theresa May pun bisa kembali mengajukan proposal paling cepat pada Selasa. (prm)

Jumat, 29 Maret 2019

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka di Zona Merah | Rifanfinancindo

Foto: Grandyos Zafna
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pagi ini. IHSG dibuka naik tipis 0,195 poin ke 6.480,983.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini menguat posisinya dibanding kamis (28/3) kemarin, berada di level Rp 14.230.

Pada perdagangan pre opening, IHSG menguat tipis 0,195 poin ke 6.480,983. Sementara Indeks LQ45 melemah 0,78 poin (0,02%) ke 1.018,935.
Membuka perdagangan Jumat (29/3/2019), IHSG berbalik ke zona merah dengan melemah tipis 0,200 poin (0,00%) ke 6.480,588. Indeks LQ45 bertambah 0,005 poin (0,0%) ke 1.019,018.

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG kembali melemah 5,636 poin (0,09%) ke 6.475,152. Indeks LQ45 juga melemah 1,224 poin (0,6%) ke 1.017,789.

Pada perdagangan semalam (28/03) bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam teritori positif, dimana Dow Jones naik 0,36%, S&P menguat 0.36% dan Nasdaq positif 0,34%.

Penguatan ini terjadi seiring dengan optimisme para pelaku pasar terhadap pembicaraan perdagangan antara China dan AS yang diperkirakan menghasilkan suatu kemajuan yang baik.

Sementara itu rilisnya data GDP AS pada kuartal IV 2018 yang melambat atau tumbuh sebesar 2.2% dibandingkan sebelumnya (QoQ) yang tumbuh 3.4% tidak menghambat pergerakan indeks untuk tetap ditutup dalam zona hijau.

Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 naik 130,340 poin ke posisi 21.164,100
  • Indeks Hang Seng naik 19,199 poin ke 28.794,410
  • Indeks Komposit Shanghai turun 10,990 poin ke 3.005,930
  • Indeks Strait Times naik 8,4poin ke 3.211,980
(fdl/fdl)

Sumber : Detik

Kamis, 28 Maret 2019

Pembukaan Pasar Spot: Rupiah Melemah Paling Dalam di Asia - Rifan Fnancindo

Rifan Financindo - Rupiah langsung terdepresiasi melawan dolar AS pada pembukaan perdagangan di pasar spot hari ini. Mata uang Garuda melemah 0,18% ke level Rp 14.215/dolar AS.

Sejatinya, mayoritas mata uang negara-negara Asia lainnya juga melemah melawan dolar AS. Namun, tak ada yang melemah sedalam rupiah sehingga rupiah resmi menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan regional.

(ank/ank)

Rabu, 27 Maret 2019

Bursa Saham Global Menguat, Yen Jadi Terlihat Kurang Seksi - PT Rifan Financindo

Bursa Saham Global Menguat, Yen Jadi Terlihat Kurang Seksi
Foto: Reuters/Yuriko Nakao/File Photo
PT Rifan Financindo - Mata uang yen Jepang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Selasa (26/3/19), dan semakin menjauhi level terkuat dalam enam pekan terakhir.

Penguatan bursa saham secara global kemarin membuat yen menjadi kurang menarik di mata investor. Pada perdagangan hari ini, Rabu (27/3/19), yen diperdagangkan di kisaran 110,51/US$ pada pukul 7:07 WIB.

Yen Jepang merupakan mata uang yang bergelar safe haven, sehingga memiliki daya tarik yang tinggi ketika terjadi ketidakpastian global. Ketika muncul inversi yield obligasi AS tenor 3 bulan dengan 10 tahun yang menjadi indikasi kemungkinan resesi, kurs yen langsung melesat ke level terkuat enam pekan terhadap dolar.


Namun kini yield obligasi AS mulai stabil, di mana tenor 10 tahun-nya sudah beranjak dari level terendah 15 bulan meski masih terinversi.

Sementara dari dunia pasar modal, bursa saham Asia, Eropa, dan AS kompak menguat pada perdagangan Selasa. Ketika kondisi global mulai stabil, dan aset-aset berisiko menguat, mata uang yen menjadi kurang menarik.

Tetapi bukan berarti risk appetite atau minat terhadap aset berisiko sudah pulih benar mengingat rilis data ekonomi AS yang kurang bagus.

Conference Board Inc. AS pada Selasa pukul 21:00 WIB melaporkan data tingkat keyakinan konsumen AS merosot dibulan ini, dengan angka indeks yang dirilis sebesar 124,1 dibandingkan bulan Februari 131,4. Rilis data ini sejalan dengan inversi yield obligasi yang menunjukkan kecemasan akan terjadinya resesi.

Data tingkat keyakinan konsumen AS merupakan leading indicator untuk melihat tingkat keyakinan masyarakat AS dalam melakukan konsumsi. Belanja konsumen merupakan tulang punggung perekonomian AS yang berkontribusi sekitar 68% dari produk domestik bruto (PDB) AS.

Menurunnya tingkat keyakinan konsumen bisa berarti ke depannya akan terjadi penurunan tingkat belanja yang tentunya akan berdampak signifikan terhadap PDB AS.

Dari sektor perumahan, data izin membangun AS menunjukkan penurunan di bulan Februari, begitu juga dengan rumah yang mulai dibangun atau housing start yang tercatat turun 8,7% dibandingkan satu tahun lalu.

Serangkaian data ekonomi AS tersebut dapat memengaruhi risk appetite investor di perdagangan sesi Asia hari ini. Jika bursa saham Asia kembali menguat mengikuti bursa AS, kurs yen kemungkinan akan kembali tertekan. Sebaliknya jika bursa Asia berbalik melemah, yen si safe haven akan kembali bersinar.


TIM RISET CNBC INDONESIA (prm)