Selasa, 05 Januari 2021

Kemarin Menguat 1% Lebih, Rupiah Kayaknya Rehat Dulu Hari Ini

FILE PHOTO: An Indonesia Rupiah note is seen in this picture illustration June 2, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Thomas White)

PT Rifan Financindo BerjangkaNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).

Berikut kurs dolar AS di pasar NDF beberapa saat usai penutupan perdagangan pasar kemarin dibandingkan hari ini, Selasa (5/1/2021), mengutip data Refinitiv:

Periode

Kurs 4 Januari (15:02 WIB)

Kurs 5 Januari (07:05 WIB)

1 Pekan

Rp13.882,6

Rp 13.912

1 Bulan

Rp13.912,8

Rp 13.938

2 Bulan

Rp13.934,6

Rp 13.967

3 Bulan

Rp13.972,2

Rp 14.004,5

6 Bulan

Rp14.078,1

Rp 14.109, 5

9 Bulan

Rp 14.200,1

Rp 14.212,5

1 Tahun

Rp 14.346,6

Rp 14.346

2 Tahun

Rp 15.119

Rp 15.135

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 4 Januari pukul 14:52 WIB:

Periode

Kurs

1 Bulan

Rp 13.890

3 Bulan

Rp 13.940

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.

Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu selalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 04 Januari 2021

Tahun Baru & Semangat Baru, Rupiah Bakal Menguat Hari Ini

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan FinancindoTahun 2020 rupiah ditutup dengan pelemahan 1% terhadap dolar AS. Hari ini akan menjadi hari pertama di tahun 2021 pasar keuangan kembali buka setelah libur panjang akhir tahun. 

Pergerakan rupiah akan sangat dipengaruhi oleh berbagai sentimen global maupun domestik. Namun sentimen utamanya masih sama yaitu seputar perkembangan Covid-19 dan vaksinasi. 

Tahun 2021 akan menjadi tahun penting di mana program vaksinasi masal akan dilakukan di banyak negara. Namun apabila berkaca pada kejadian di AS, vaksinasi masal tetap membutuhkan waktu.

Program vaksinasi darurat di AS ditargetkan bakal mencapai 20 juta orang sampai akhir tahun. Namun kenyataannya hanya 2,8 juta warga AS yang sudah disuntik. Di saat yang sama perkembangan Covid-19 secara global juga makin mengerikan.

Kasus Covid-19 di AS secara kumulatif sudah tembus angka 20 juta. Di Inggris, kenaikan kasus yang dikaitkan dengan temuan varian baru virus Corona yang disebut 70% lebih menular semakin tak terkendali dan membuat Perdana Menteri Boris Johnson menutup sekolah (sekolah dasar).

Di Jepang kasus harian tembus rekor karena mencapai angka 4.000 orang yang terinfeksi. Saat ini Jepang sedang mempertimbangkan untuk mendeklarasikan keadaan darurat nasional. 

Beralih ke dalam negeri, kasus Covid-19 juga masih belum terkendali. Kasus harian mulai terbiasa tembus angka 8.000 setiap harinya. PSBB di DKI Jakarta pun diperpanjang. Indonesia juga memilih mengisolasi diri. Mulai 1-14 Januari WNA dilarang masuk.

Salah satu sentimen positifnya adalah tren pelemahan dolar AS masih akan berlanjut di tahun 2021 ini. Greenback yang loyo dan rendahnya imbal hasil dari obligasi pemerintah AS diprediksi akan memicu aliran modal asing masuk (inflow) ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Maklum Indonesia masih menawarkan imbal hasil yang positif dari SBN tenor 10 tahunnya. Yield SBN rupiah pemerintah bertenor 10 tahun ditutup di 6% pada akhir Desember. Dengan inflasi 1,6% maka imbal hasil riilnya masih 4,4%. Lebih tinggi dari negara maju dan negara berkembang lain.

Aliran modal masuk ini tentu akan menjadi hal yang positif untuk kinerja rupiah yang sudah kecanduan 'hot money'. Namun bagaimana prospek rupiah untuk perdagangan pertama tahun ini? Mari simak analisis teknikalnya terlebih dahulu.


Analisis Teknikal

Rupiah 
Grafik Teknikal Rupiah. Sumber : Refinitiv

Pergerakan rupiah dengan menggunakan periode harian (daily) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, rupiah berada di area batas bawah dengan BB yang menyempit maka pergerakan rupiah selanjutnya cenderung menguat.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area Rp 14.095/US$. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area Rp 14.023/US$.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 32, yang belum menunjukkan adanya indikato jenuh beli ataupun jenuh jual.

Selanjutnya muncul pola candlestick Black Marubozu yang ditunjukkan oleh garis candlestick full body yang menunjukkan potensi rupiah untuk terapresiasi pada perdagangan selanjutnya sangatlah kuat.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish atau terapresiasi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan munculnya indikator candlestick black marubozu.

Rupiah perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 30 Desember 2020

Stimulus Ekstra AS Nggak Mulus, Trump Ngamuk!

In this April 23, 2020, photo, President Donald Trump's name is seen on a stimulus check issued by the IRS to help combat the adverse economic effects of the COVID-19 outbreak, in San Antonio. The US government has distributed about 130 million economic impact payments to taxpayers in less than 30 days. The IRS anticipates sending more than 150 million payments as part of a massive coronavirus rescue package. The distribution has had some hiccups, including an overwhelmed website, payments to deceased taxpayers and money sent to inactive accounts. (AP Photo/Eric Gay)
Foto: Cek Stimulus (AP Photo/Eric Gay)

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Paket Stimulus Ekonomi Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya ditekan oleh Presiden Donald Trump kembali ditunda oleh Senat. Pasalnya Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dari Republik - partai yang sama dengan Trump - menunda pemungutan suara.

Hal ini terkait tambahan stimulus, yang sebelumnya dicetuskan Trump dan didukung Partai Demokrat (oposisi pemerintah). Di mana keduanya sejalan untuk menaikkan bantuan langsung tunai (BLT) ke warga AS dari US$ 600 (Rp 8 juta) ke US$ 2.000 (Rp 28 juta).

McConnell memblokir upaya Pemimpin Minoritas Senat dari Demokrat Chuck Schumer. Senat Republik secara tegas menentang pembayaran BLT yang lebih besar.

Sementara itu, hal ini membuat kemarahan Trump. Dalam cuitannya di akun Twitter @realdonaldtrump ia mengkritik habis partai pendukungnya dalam Pemilu Presiden AS 3 November tersebut.

"Kecuali jika Partai Republik memiliki keinginan mati, dan itu juga hal yang benar untuk dilakukan, mereka harus menyetujui pembayaran $ 2.000 secepatnya," tegasnya.

Ia juga menyindir McChonnel secara pribadi." Kami membutuhkan kepemimpinan republik baru dan energik," cutnya lagi dengan huruf kapital.

Drama baru stimulus AS ini membuat Wall Street balik arah ke teritori negatif pada penutupan perdagangan Selasa (29/12/2020). Dow Jones Industrial Average berakhir 0,2% lebih rendah pada 30.335,67 sedangkan S&P 500 juga turun 0,2% ke 3.727,04 dan Nasdaq turun 0,4% ke 12.850,2. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 29 Desember 2020

BLT US$ 2.000/orang Siap Cair, Rupiah Bakal Kuat Lagi nih!

Businessmen holding U.S. dollars stand in front of a currency exchange office in response to the call of Turkish President Tayyip Erdogan on Turks to sell their dollar and euro savings to support the lira, in Ankara, Turkey August 14, 2018. REUTERS/Umit Bektas
Foto: Ilustrasi dolar/REUTERS/Umit Bektas

 

PT Rifan FinancindoNilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.140/US$ pada perdagangan Senin kemarin.

Sentimen positif datang dari AS, di mana Presiden Donald Trump akhirnya menandatangani rancangan undang-undang (RUU) stimulus fiskal senilai US$ 900 miliar yang di-bundle dengan anggaran belanja pemerintah senilai US$ 1,4 triliun.

Dengan ditekennya RUU tersebut menjadi undang-undang, artinya pemerintahan AS terhindar dari shutdown, yang membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik.

Selain itu, dengan cairnya stimulus fiskal, jumlah uang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori nilai tukar dolar AS akan melemah. Indeks dolar AS, yang menjadi tolak ukur kekuatan the greenback kemarin sempat merosot 0,4% ke bawah level 90.

Kabar bagus kembali datang dari AS yang bisa membawa rupiah kembali ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (29/12/2020).

House of Representative (DPR) AS sudah meloloskan RUU bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 2.000 per orang yang sebelumnya diminta oleh Trump. RUU tersebut kini diserahkan ke Senat untuk di-voting, sebelum ke meja Presiden Trump untuk diteken.

Jika hal tersebut terealisasi, jumlah uang yang beredar di perekonomian AS tentunya akan bertambah lagi, dan dolar AS makin tertekan.

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih jauh dari level psikologis Rp 14.000/US$. Meski demikian, peluang menembus ke bawah level tersebut di pekan ini masih belum tertutup.

Rupiah masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga momentum penguatan masih ada.
Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic sudah keluar dari wilayah oversold yang berarti terkanan pelemahan rupiah mulai berkurang.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Rupiah kini berada di bawah resisten Rp 14.150/US$, selama tertahan di bawahnya, Mata Uang Garuda berpotensi menguat ke support terdekat di kisaran Rp 14.115/US$. Penembusan konsisten bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat ke Rp 14.090/US$ hingga 14.070/US$.

Support selanjutnya berada di kisaran Rp 14.050/US$, jika mampu dilewati rupiah berpotensi menguat ke level psikologis Rp 14.000/US$ atau bahkan ke bawahnya di pekan ini.

Sementara itu jika resisten ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah lebih jauh ke Rp 14.200/US$, sebelum menuju Rp 14.240 hingga 14.260/US$ yang merupakan kisaran MA 50. Selama tidak melewati MA 50 tersebut, rupiah masih berpeluang menguat di pekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 23 Desember 2020

Rupiah Tadi Perkasa Kini Terlemah Kedua di Asia, Ada Apa?

rupiah
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah agak galau di perdagangan pasar spot.

Hari ini, Rabu (23/12/2020), kurs tengah BI atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.282. Rupiah melemah 0,45 % dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Akan tetapi, rupiah belum menemukan posisi enak di 'arena' pasar spot. Kala pembukaan pasar, rupiah stagnan di Rp 14.145/US$.

Sesaat kemudian mata uang Tanah Air sempat menguat 0,1% ke Rp 14.130/US$. Namun pada pukul 10:00 WIB, rupiah malah melemah 0,11% jadi Rp 14.160/US$.

Sementara mata uang utama Asia lainnya bergerak variatif tetapi cenderung melemah. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10:05 WIB:

Investor Mau Ambil Napas Dulu

Jelang libur Hari Natal-Tahun Baru, sepertinya investor ingin 'mengambil napas' dulu. Maklum, rupiah dan mata uang Asia lain sudah menguat sangat tajam.

Sejak kuartal III-2020 hingga kemarin (quarter-to-date), rupiah sudah menguat 4,68% di hadapan dolar AS. Hampir seluruh mata uang Asia juga perkasa di hadapan greenback.

"Hari ini pasar sedang mengambil napas. Investor tengah mencerna dua berita besar yaitu perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covd-19) dan stimulus fiskal di AS," ujar Ryan Detrick, Senior Market Strategist di LPL Financial yang berbasis di North Carolina, sebagaimana diwartakan Reuters.

Dari sisi pandemi, virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini memang semakin ganas. Per 22 Desember 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh negara mencapai lebih dari 76 juta orang, tepatnya 76.250.431. Bertambah 524.065 orang (0,69%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (9-22 Desember 2020), rata-rata pasien baru bertambah 642.698 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 591.185 orang per hari.

Perkembangan ini membuat sejumlah negara memperketat pembatasan sosial (social distancing). Di Irlandia, pemerintah akan menutup restoran, bar, dan toko-tokok non-esensial. Kebijakan ini kemungkinan akan bertahan hingga Maret 2021.

Inggris, yang sedang menjadi sorotan dunia karena penyebaran virus corona jenis baru yang lebih menular, kembali jadi 'korban'. Pemerintah Kanada akan menelusuri warganya yang pernah berkunjung ke Inggris, mereka akan diperiksa dan wajib melakukan karantina. Pemerintah India pun akan melakukan hal serupa.

"Ini kenyataannya. Hari-hari paling kelam dalam peperangan melawan virus corona ada di depan kita, bukan di belakang," tegas Joseph 'Joe' Biden, Presiden AS Terpilih, sebagaimana diwartakan Reuters.

Sedangkan dari sisi stimulus, kongres AS akhirnya mengesahkan paket baru senilai US$ 892 miliar (Rp 12.682,45 triliun). Pelaksanaan stimulus ini tinggal menunggu tanda tangan dari Presiden Donald Trump. Paket tersebut menyertakan anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai US$ 600 atau Rp 8,53 juta per keluarga yang membutuhkan.

"Kami berkomitmen penuh untuk memastikan rakyat AS yang telah bekerja keras mendapatkan dukungan dari pemerintah sesegera mungkin. Ini sangat penting dalam upaya memperkuat pemulihan ekonomi," tegas Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, seperti dikutip dari Reuters.

Dihadapkan kepada dua sentimen ini, pelaku pasar memilih pikir-pikir dulu. Apalagi musim liburan akan segera tiba, sehingga menurunkan mood investor untuk terlalu aktif. Hasilnya, mata uang Asia bergerak gamang, tidak terkecuali rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan