Foto: Ilustrasi dolar/REUTERS/Umit Bektas |
PT Rifan Financindo - Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.140/US$ pada perdagangan Senin kemarin.
Sentimen positif datang dari AS, di mana Presiden Donald Trump akhirnya menandatangani rancangan undang-undang (RUU) stimulus fiskal senilai US$ 900 miliar yang di-bundle dengan anggaran belanja pemerintah senilai US$ 1,4 triliun.
Dengan ditekennya RUU tersebut menjadi undang-undang, artinya pemerintahan AS terhindar dari shutdown, yang membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik.
Selain itu, dengan cairnya stimulus fiskal, jumlah uang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori nilai tukar dolar AS akan melemah. Indeks dolar AS, yang menjadi tolak ukur kekuatan the greenback kemarin sempat merosot 0,4% ke bawah level 90.
Kabar bagus kembali datang dari AS yang bisa membawa rupiah kembali ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (29/12/2020).
House of Representative (DPR) AS sudah meloloskan RUU bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 2.000 per orang yang sebelumnya diminta oleh Trump. RUU tersebut kini diserahkan ke Senat untuk di-voting, sebelum ke meja Presiden Trump untuk diteken.
Jika hal tersebut terealisasi, jumlah uang yang beredar di perekonomian AS tentunya akan bertambah lagi, dan dolar AS makin tertekan.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih jauh dari level psikologis Rp 14.000/US$. Meski demikian, peluang menembus ke bawah level tersebut di pekan ini masih belum tertutup.
Rupiah masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving
average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga
momentum penguatan masih ada.
Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic sudah keluar dari wilayah oversold yang berarti terkanan pelemahan rupiah mulai berkurang.
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv |
Rupiah kini berada di bawah resisten Rp 14.150/US$, selama tertahan di bawahnya, Mata Uang Garuda berpotensi menguat ke support terdekat di kisaran Rp 14.115/US$. Penembusan konsisten bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat ke Rp 14.090/US$ hingga 14.070/US$.
Support selanjutnya berada di kisaran Rp 14.050/US$, jika mampu dilewati rupiah berpotensi menguat ke level psikologis Rp 14.000/US$ atau bahkan ke bawahnya di pekan ini.
Sementara itu jika resisten ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah lebih jauh ke Rp 14.200/US$, sebelum menuju Rp 14.240 hingga 14.260/US$ yang merupakan kisaran MA 50. Selama tidak melewati MA 50 tersebut, rupiah masih berpeluang menguat di pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar