Rabu, 21 April 2021

Duh...Siaga Satu! IHSG Berisiko Longsor ke Bawah 6.000

Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada perdagangan Selasa kemarin (20/4), bahkan sempat ke bawah level psikologis 6.000. Di penutupan perdagangan, IHSG berakhir di 6.038,322, melemah 0,23%.

Tekanan bagi IHSG semakin besar pada perdagangan hari ini, Rabu (21/4/2021), dan berisiko longsor ke bawah 6.000.

Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 128 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,5 triliun kemarin.

Kabar kurang menyenangkan datang dari dalam negeri. BI kali ini menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini.

"Pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,1-5,1%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode April 2021, Selasa (20/4/2021). Angka itu lebih rendah ketimbang perkiraan sebelumnya yaitu 4,3-5,3%.

Sementara itu dari eksternal, bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street kembali merosot semakin menjauhi rekor tertinggi sepanjang masa. Buruknya kinerja kiblat bursa saham dunia tersebut mengirim sentimen negatif ke pasar Asia hari ini.

Indeks Nikkei Jepang dan Kospi Korea Selatan sudah berada di zona merah, bahkan cukup dalam. IHSG berisiko menyusul.

Secara teknikal, IHSG masih mampu bertahan di atas level psikologis 6.000 kemarin.

jkse 
Grafik: IHGS Harian
Foto: Refinitiv

Rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100), yang terbukti menjadi resisten kuat, sejak awal bulan April IHSG sudah 2 kali mencoba melewati level tersebut tetapi gagal.

Stochastic pada grafik 1 jam bergerak turun dan belum mencapai wilayah oversold, artinya ruang penurunan masih cukup besar.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Support terdekat berada di 6.030, jika dilewati IHSG berisiko turun ke level psikologis 6.000. IHSG akan kembali merosot 5.960 atau lebih dalam lagi jika level psikologis tersebut sekali lagi ditembus.

Sementara resisten terdekat berada di kisaran 6.090, jika ditembus IHSG berpeluang menguat ke MA 100 di kisaran 6.110-6.120. Jika mampu ditembus dengan konsisten, IHSG berpeluang menguat menuju 6.150-6.170.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 20 April 2021

IHSG Babak Belur! Pembukaan Langsung Drop 0,6%

Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merah 0,37% ke level 6.029,99. Selang 3 menit perdagangan sesi pertama IHSG malah lanjut terdepresiasi 0,59% ke level 6.017,42 pada perdagangan Selasa (20/4/21).

Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 0,6 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 215 miliar di pasar reguler.

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari ini Selasa (20/4/2021). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI-7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 3,5%.Dari 11 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, semuanya kompak melihat suku bunga tetap bertahan di level 3,5%.

"Setelah mempertahankan suku bunga bulan lalu, kami merasa bahwa BI cukup nyaman dalam menjaga selisih suku bunga di tengah pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS). Selain itu, bank sentral juga masih meyakini bahwa masih ada ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga dengan BI-7 Day Reverse Repo Rate di posisi yang sekarang. Oleh karena itu, posisi kami adalah BI akan terus mempertahankan suku bunga sepanjang 2021," papar riset Citi.

Sementara itu obligasi tenor 10 tahun milik Paman Sam yang sempat menghantui pasar saham kembali terkoreksi ke level 1,555% setelah sempat naik ke level 1,615%.

Obligasi AS ini sempat menyentuh level 1,77% dan menyebabkan pasar saham di berbagai belahan negara dunia tumbang setelah investor melarikan dananya ke obligasi ini karena adanya ketakutan The Fed akan menaikan suku bunga.

Dengan meredanya yield obligasi AS ini sejatinya menjadi kabar baik bagi pasar modal, selain itu ketakutan pasar bahwa The Fed akan menaikan suku bunga juga sudah berkurang dimana disebutkan setidaknya the fed akan terus mempertahankan suku bunga 0% paling tidak hingga akhir tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA (trp/trp)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 19 April 2021

IHSG Mau Menguat Lagi? Lewati Dulu Level 6.100

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,26% ke 6.086,258. Sepanjang pekan lalu, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 96,47 miliar.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Maret 2021. Hasilnya jauh lebih baik dari ekspektasi pasar.

BPS melaporkan nilai ekspor Indonesia bulan lalu adalah US$ 18,35 miliar. Naik 30,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Sementara dibandingkan dengan Februari 2021 (month-to-month/mtm), nilai ekspor Indonesia tumbuh 20,31%.

Sementara impor pada Maret 2021 adalah US$ 16,79 miliar. Tumbuh 25,73% yoy, dan 26,55% mtm.

Dengan demikian, neraca perdagangan periode Maret 2021 mencatatkan surplus US$ 1,56 miliar.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 12,085% yoy. Sementara impor diproyeksi naik 6,925% yoy sehingga neraca perdagangan bakal surplus US$ 1,6 miliar.

Ekspor yang tumbuh positif berarti permintaan dari luar negeri mengalami peningkatan, yang tentunya menjadi kabar bagus saat dunia mencoba memulihkan perekonomian dari keterpurukan akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

Sementara jika impor tumbuh positif, artinya perekonomian dalam negeri terus menunjukkan pemulihan. Bahkan dengan impor yang meroket, memberikan gambaran roda bisnis di dalam negeri mulai terakselerasi.

Selain itu, kenaikan IHSG di pekan lalu tidak lepas dari bursa saham AS (Wall Street) yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Pada perdagangan Jumat (16/4/2021), Wall Street kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa, yang tentunya memberikan sentimen positif ke pasar Asia hari ini, Senin (19/4/2021), termasuk ke IHSG.

Secara teknikal, meski IHSG sukses menguat sepanjang pekan lalu tetapi masih tertahan di bawah rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100), yang terbukti menjadi resisten kuat.

Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik setelah mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

jkse 
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam bergerak naik dan berada di wilayah overbought.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

MA 100 di kisaran 6.110 menjadi resisten terdekat dan kuat. Jika mampu ditembus dengan konsisten, IHSG berpeluang menguat menuju 6.150-6.170. Penembusan ke atas level tersebut berpeluang ke 6.200. 

Sementara support terdekat berada di 6.030, jika dilewati IHSG berisiko turun ke level psikologis 6.000. IHSG akan kembali merosot jika level psikologis tersebut ditembus.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 16 April 2021

Akhirnya 'Banjir' Kabar Baik di Pasar, IHSG Bidik 6.150

foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

PT RifanIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,48% ke 6.079,501 pada perdagangan Kamis kemarin (15/4). Meski demikian, penguatan tidak didapat dengan mudah, IHSG bolak-balik masuk ke zona merah.

Kabar baiknya lagi, investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 383 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,18 triliun.

Rulis data ekspor-impor Indonesia yang naik tajam membantu IHSG menguat kemarin. Sementara pada hari ini, Jumat (16/4/2021) peluang bursa kebanggaan Tanah Air ini untuk melanjutkan penguatan terbuka lebar. Sentimen positif datang dari bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) yang melesat dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis waktu setempat.

Selain itu, yield obligasi (Treasury) AS juga dalam tren menurun, dan pasar mata uang kripto belum menunjukkan penguatan tajam lagi. Kedua hal tersebut juga menjadi kabar bagus bagi pasar saham dunia. 

Data pertumbuhan ekonomi China juga akan menjadi penggerak pasar.

Hasil polling Reuters menunjukkan produk domestik bruto (PDB) China diprediksi melesat 19% year-on-year (YoY) di kuartal I-2021.

China merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia, ketika perekonomiannya meningkat, maka tingkat ekspor Indonesia juga berpeluang naik.

Kenaikan ekspor Indonesia ke China sudah terlihat di tahun ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor non-migas Indonesia ke China di bulan Maret naik 26,24% dari bulan Februari.

Sementara sepanjang kuartal I-2021, ekspor meroket 62,98%.

Sehingga, meningkatnya pertumbuhan ekonomi China akan berdampak besar bagi ekspor Indonesia yang pada akhirnya mengangkat pertumbuhan ekonomi.

Sebagai informasi, sumbangan ekspor berada di posisi ketiga dalam komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran. Selama periode 2010-2019, rata-rata sumbangan ekspor terhadap PDB adalah 22,26%.

Secara teknikal, meski IHSG kembali menguat tetapi masih tertahan di bawah rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100), yang terbukti menjadi resisten kuat.
Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik setelah mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

jkse 
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam juga bergerak naik dan mendekati overbought.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

MA 100 di kisaran 6.090-6.110 menjadi resisten terdekat dan kuat. Jika mampu ditembus dengan konsisten, IHSG berpeluang menguat menuju 6.150-6.170.

Sementara support terdekat berada di 6.030, jika dilewati IHSG berisiko turun ke level psikologis 6.000. IHSG akan kembali merosot jika level psikologis tersebut ditembus.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 15 April 2021

Wall Street Terkoreksi, IHSG Bisa Lanjut Melesat?

Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melesat 2,07% ke 6.050,276, setelah melemah dalam 3 hari beruntun. Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 305 miliar di pasar reguler. Jika ditambah pasar nego dan tunai, net buy tercatat Rp 1,03 triliun. Nilai transaksi mencapai Rp 10,23 triliun.

IHSG mendapat sentimen positif dari bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat bervariasi, tetapi indeks S&P 500 sukses mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.

Namun, pada perdagangan Rabu waktu AS, Wall Street berakhir bervariasi, dengan indeks S&P 500 terkoreksi dari rekor tertinggi, serta Nasdaq yang merosot nyaris 1%. Hanya indeks Dow Jones yang berhasil menguat.

Terkoreksinya Wall Street tentunya mengirim hawa kurang bagus ke pasar Asia hari ini, Kamis (15/4/2021).

Dari dalam negeri, rilis data neraca dagang akan menjadi penggerak IHSG. Neraca dagang menjadi penting karena menggambarkan kinerja ekspor dan impor. Ekspor yang tumbuh positif berarti permintaan dari luar negeri mengalami peningkatan, yang tentunya menjadi kabar bagus saat dunia mencoba memulihkan perekonomian dari keterpurukan akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

Sementara jika impor tumbuh positif, artinya perekonomian dalam negeri terus menunjukkan pemulihan. Hasil konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan ekspor dan impor di bulan Maret diperkirakan tumbuh positif, yang tentunya bisa menjadi kabar bagus.

Ekspor tumbuh 12,085% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Sementara impor diproyeksi naik 6,925% yoy sehingga neraca perdagangan bakal surplus US$ 1,6 miliar.

Secara teknikal, IHSG berhasil kembali ke atas 6.000 yang memberikan momentum penguatan. Meski demikian, untuk menguat lebih jauh, IHSG perlu melewati rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100), yang terbukti menjadi resisten kuat.

Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik setelah mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

jkse 
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam juga bergerak naik dari wilayah jenuh jual.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

MA 100 di kisaran 6.090-6.110 menjadi resisten terdekat dan kuat. Jika mampu ditembus dengan konsisten, IHSG berpeluang menguat menuju 6.150-6.170.

Sementara support terdekat berada di 6.030, jika dilewati IHSG berisiko turun ke level psikologis 6.000. IHSG akan kembali merosot jika level psikologis tersebut ditembus.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan