Jumat, 20 Agustus 2021

Hawa Taper Tantrum Mulai Terasa, Rupiah Menuju Rp 14.500/US$?

U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

 

PT RifanRupiah melemah 0,21% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.400/US$ Kamis kemarin (19/8). Rilis risalah rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Juli yang menunjukkan peluang tapering di tahun ini membuat rupiah tertekan, bahkan sempat menyentuh RP 14.420/US$, terlemah sejak 2 Agustus lalu.

Tekanan bagi rupiah masih besar pada perdagangan hari ini, Jumat (20/8/2021), sebab indeks dolar AS kembali melesat tinggi.

Kemarin, klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 348.000 pengajuan klaim, atau lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 365.000 klaim baru. Selain itu angka tersebut merupakan yang terendah selama pandemi.

Membaiknya pasar tenaga kerja tentunya menjadi kabar bagus bagi perekonomian. Tetapi di sisi lain juga memberikan kabar buruk, yakni semakin menguatnya peluang tapering di tahun ini seperti yang tertuang dalam risalah The Fed. Tapering adalah langkah pengetatan moneter dengan mengurangi pembelian aset-aset oleh bank sentral AS.

Alhasil, indeks dolar AS melesat 0,46% ke 93,562, level tertinggi sejak 4 November tahun lalu. Indeks ini merupakan tolak ukur kekuatan dolar AS, semakin tinggi maka rupiah berisiko semakin tertekan.

Pernah terjadi di tahun 2013, tapering memicu capital outflow dari negara emerging market seperti Indonesia, dan memicu gejolak di pasar finansial global yang disebut taper tantrum. Saat itu dolar AS menguat tajam, dan rupiah terpuruk.

Sementara itu dari dalam negeri, rilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) bisa menjadi penggerak rupiah pada hari ini.

Secara teknikal, rupiah kini berada persis di resisten Rp 14.400/US$ hingga 14.420/US$.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Jika hari ini level tersebut dilewati rupiah berisiko jeblok ke Rp 14.450/US$. Rupiah berisiko menuju Rp 14.500/US$ jika level tersebut ditembus.

Rupiah masih memilik potensi menguat, selama tertahan di bawah 14.420/US$ yang merupakan rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50).


Support terdekat berada di kisaran Rp 14.350/US$ yang menjadi target penguatan pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 19 Agustus 2021

Tapering di Depan Mata, Emas Antam Masih Nanjak! Kok Bisa?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini naik Rp 1.000/gram hari ini, Kamis (19/8). Dengan demikian harga emas Antam tidak pernah melemah dalam 7 hari perdagangan terakhir.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram hari ini dijual Rp 947.000/batang, secara persentase naik 0,11%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0, gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 523,500 525,500 527,500
1 gr 947,000 951,000 955,000
2 gr 1,834,000 1,842,000 1,850,000
3 gr 2,726,000 2,738,000 2,750,000
5 gr 4,510,000 4,530,000 4,550,000
10 gr 8,965,000 9,005,000 9,045,000
25 gr 22,287,000 22,387,000 22,487,000
50 gr 44,495,000 44,695,000 44,895,000
100 gr 88,912,000 89,312,000 89,712,000
250 gr 222,015,000 223,014,000 224,013,000
500 gr 443,820,000 445,817,000 447,814,000
1000 gr 887,600,000 891,594,000 895,588,000

Harga emas dunia berakhir nyaris stagnan dalam 2 hari terakhir, setelah melaju kencang dalam 4 hari sebelumnya. Rilis risalah rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Juli menunjukkan tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) bisa dilakukan di tahun ini yang memberikan tekanan bagi emas.

"Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini," tulis risalah tersebut.

Tapering pernah terjadi di tahun 2013, dampaknya harga emas dunia berada dalam tren menurun hingga tahun 2015. Dari rekor tertinggi saat itu yang dicapai September 2011, emas dunia ambrol hingga 45%.

Meski demikian, risalah tersebut juga menunjukkan 'beberapa' anggota FOMC memilih untuk melakukan tapering di awal tahun depan.

Rilis tersebut belum memberikan dampak besar bagi pergerakan emas dalam 2 hari terakhir. Sebab, The Fed juga menyebut "ketidakpastian cukup tinggi" akibat lonjakan kasus penyakit akibat virus corona khususnya varian delta.

Jika kasus penyakit akibat virus corona terus melonjak di Amerika Serikat sehingga pemulihan ekonom terganggu dan inflasi kembali melandai, maka The Fed kemungkinan belum akan melakukan tapering guna memberikan stimulus ke perekonomian.

Alhasil emas dunia masih "santai" merespon rilis risalah The Fed. Emas Antam pun naik tipis.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 18 Agustus 2021

Selepas 17 Agustusan, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak!

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan FinancindoDi awal pekan ini, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, stagnan, sementara Selasa kemarin libur Hari Kemerdekaan Indonesia. Pada perdagangan hari ini, Rabu (18/8/2021) tren kenaikan akhirnya kembali berlanjut.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 4.000/gram. Satuan 1 gram dijual Rp 946.000/batang secara persentase naik 0,42%. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 3 Agustus lalu.

Pada 9 Agustus lalu, emas Antam menyentuh Rp 921.000/batang, terendah sejak pertengahan Juni. Artinya, sejak saat itu hingga hari ini kenaikannya tercatat sebesar 2,71%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0, gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 523,000 525,000 527,000
1 gr 946,000 950,000 954,000
2 gr 1,832,000 1,840,000 1,848,000
3 gr 2,723,000 2,735,000 2,747,000
5 gr 4,505,000 4,525,000 4,545,000
10 gr 8,955,000 8,995,000 9,035,000
25 gr 22,262,000 22,362,000 22,462,000
50 gr 44,445,000 44,645,000 44,845,000
100 gr 88,812,000 89,211,000 89,611,000
250 gr 221,765,000 222,762,000 223,760,000
500 gr 443,320,000 445,314,000 447,309,000
1000 gr 886,600,000 890,589,000 894,579,000

Rebound harga emas dunia setelah mengalami flash crash awal pekan lalu menjadi pemicu kenaikan emas Antam. Emas dunia memang banyak yang memprediksi akan kembali naik pasca anjlok pekan lalu.

Analis dari Bloomberg Intelligence, juga mengungkapkan jebloknya harga di awal pekan lalu merupakan suatu kemerosotan dari tren bullish (kenaikan dalam jangka panjang).

"Peningkatan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat dan ketergantungan terhadap quantitative easing (QE) membuat kami tetap mempertahankan proyeksi kenaikan harga emas, terutama setelah penurunan tajam dari level puncak di 2020," kata Mike McGlone, analis komoditas di Bloomberg Intelligence.

McGlone juga melihat di sisa tahun ini emas lebih mungkin akan mendekati US$ 2.000/troy ons, ketimbang tertahan di bawah US$ 1.700/troy ons.

"Katalis yang bisa membawa emas ke US$ 2.000/troy ons adalah sedikit koreksi pasar saham dan berlanjutnya penurunan yield obligasi (Treasury) AS. Kami melihat emas lebih mungkin mendekati resisten US$ 2.000 ketimbang di bawah US$ 1.700 di semester II tahun ini," katanya.

Meski demikian, pelaku pasar saat ini juga menanti notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Juli yang akan dirilis Kamis dini hari waktu Indonesia. Pelaku pasar akan melihat petunjuk-petunjuk atau detail informasi untuk memprediksi kapan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) akan dilakukan.

Tapering akan berdampak signifikan pada harga emas, semakin cepat dilakukan maka emas bisa terpuruk lagi. Tetapi jika belum akan dilakukan di tahun ini, emas berpotensi terus menanjak.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 16 Agustus 2021

Badai Berlalu, Harga Emas Antam Akhirnya Melesat 2% Lebih

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan Financindo - Harga emas Antam mencatat laju impresif di pekan lalu, padahal sempat muncul kecemasan akan kemerosotan yang dalam.

Sebab, pada Senin pekan lalu emas dunia mengalami flash crash, membuat harga emas Antam menyentuh level terendah sejak pertengahan Juni lalu. Di pekan ini, harga dunia justru kembali diprediksi menguat yang bisa mengerek harga emas Antam. 

Meski diprediksi naik, pada perdagangan hari ini, Senin (16/3/2021) emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini masih stagnan di Rp 942.000/batang.

Sejak mencapai level terendah sejak pertengahan Juni di Rp 921.000/batang Senin pekan lalu, emas Antam terus menanjak hingga ke level saat ini. Artinya terjadi kenaikan sebesar 2,3% untuk emas satuan 1 gram.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0, gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 521,000 523,000 525,000
1 gr 942,000 946,000 950,000
2 gr 1,824,000 1,832,000 1,840,000
3 gr 2,711,000 2,723,000 2,735,000
5 gr 4,485,000 4,505,000 4,525,000
10 gr 8,915,000 8,955,000 8,995,000
25 gr 22,162,000 22,261,000 22,361,000
50 gr 44,245,000 44,444,000 44,643,000
100 gr 88,412,000 88,809,000 89,207,000
250 gr 220,765,000 221,758,000 222,751,000
500 gr 441,320,000 443,305,000 445,291,000
1000 gr 882,600,000 886,571,000 890,543,000

Harga emas dunia bergerak liar pada pekan lalu. Mengalami flash crash atau ambrol nyaris 4,5% dalam tempo kurang dari 15 menit di hari Senin, emas kemudian bangkit pada perdagangan Kamis-Jumat dengan total penguatan nyaris 3%. Alhasil, harga emas Antam ikut terkerek.

Pasca mengalami pergerakan tersebut, para analis kembali memprediksi emas dunia akan menguat lagi di pekan ini. Berdasarkan survei mingguan Kitco, dari 15 analis sebanyak 8 orang memprediksi emas dunia akan naik di pekan ini, 3 analis melihat risiko penurunan, dan sisanya netral.

Kitco juga melakukan survei terhadap pelaku pasar yang disebut Main Street, hasilnya sama. Dari 914 partisipan, sebanyak 57% memprediksi harga emas akan naik, 25% turun, dan sisanya netral.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan secara teknikal emas yang rebound dari flash crash di hari Senin membentuk pola double bottom yang sempurna untuk jangka panjang.

Pola tersebut dikatakan sebagai sinyal tren kenaikan harga (bullish).

"Anda tidak bisa menciptakan teknikal yang lebih bullish untuk emas saat ini. Investor akan melihat seberapa besar aksi beli pekan depan (pekan ini)," kata Hansen sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (13/8/2021).

Hal senada diungkapkan Jim Wykoff, analis teknikal senior di Kitco. Flash crash yang dialami emas pekan lalu dikatakan justru membuat harga emas menjadi lebih stabil.

"Itu menunjukkan dalam jangka pendek pasar sudah mencapai bottom, dan emas setidaknya akan sideways dalam jangka pendek," katanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Jumat, 13 Agustus 2021

Setelah Melesat 1,2%, Harga Emas Antam Hari Ini Kalem Dulu

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

PT Rifan - Harga emas dunia bergerak volatil Kamis kemarin, tetapi di akhirnya perdagangan nyaris sama persis dengan hari sebelumnya. Alhasil, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. stagnan pada perdagangan Jumat (13/8/2021).

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, semua emas batangan stagnan, satuan 1 gram dibanderol Rp 932.000/batang. Dalam 2 hari terakhir, emas ini sudah melesat 1,2%. 

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 516,000 518,000 520,000
1 gr 932,000 936,000 940,000
2 gr 1,804,000 1,812,000 1,820,000
3 gr 2,681,000 2,693,000 2,705,000
5 gr 4,435,000 4,454,000 4,474,000
10 gr 8,815,000 8,854,000 8,894,000
25 gr 21,912,000 22,010,000 22,109,000
50 gr 43,745,000 43,941,000 44,138,000
100 gr 87,412,000 87,805,000 88,198,000
250 gr 218,265,000 219,247,000 220,229,000
500 gr 436,320,000 438,283,000 440,246,000
1000 gr 872,600,000 876,526,000 880,453,000

Harga emas dunia pada perdagangan Kamis kemarin berakhir stagnan di kisaran US$ 1.752,43/troy ons, setelah sempat melemah 0,63% dan naik 0,36%. Pergerakan tersebut menunjukkan emas masih belum tentu arah, sebab pelaku pasar menanti kepastian kapan tapering akan dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Rerserve (The Fed).

Tetapi kabar baiknya, jika emas bergerak sideways dalam waktu yang lama, maka jebloknya harga di awal pekan ini hingga ke US$ 1.684,37/troy ons dikatakan sudah dekat dengan bottom, atau dasar penurunan emas.

Ketika harga sudah berada di bottom, maka peluang berbalik menguat menjadi lebih besar.

"Jika harga emas terus bergerak sideways dalam jangka pendek, hal tersebut menjadi indikasi jebloknya harga belakangan ini sudah dekat dengan bottom," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (13/8/2021).

Hal senada juga diungkapkan Bloomberg Intelligence, jebloknya harga di awal pekan ini dikatakan sebagai suatu kemerosotan dari tren bullish (kenaikan dalam jangka panjang).

"Peningkatan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat dan ketergantungan terhadap quantitative easing (QE) membuat kami tetap mempertahankan proyeksi kenaikan harga emas, terutama setelah penurunan tajam dari level puncak di 2020," kata Mike McGlone, analis komoditas di Bloomberg Intelligence.

Kapan tapering atau pengurangan nilai QE akan dilakukan oleh bank sentral AS (The Fed) menjadi pemicu pergerakan volatil emas.

Hasil polling terbaru yang dilakukan Reuters menunjukkan sebanyak 28 dari 43 analis memprediksi The Fed akan mengumumkan tapering pada bulan September.

Tapering merupakan musuh utama emas saat ini. Pernah terjadi pada tahun 2013 lalu, emas memasuki tren bearish (penurunan dalam jangka panjang) hingga tahun 2015.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan