PT Rifan Financindo - Palembang - Investasi saham, seringkali bukan dianggap
sebagai investasi tapi cenderung permainan berbau spekulasi. Kesan
saham yang bisa membuat orang cepat kaya atau bisa bangkrut tak bisa
lepas dari jenis investasi ini. Padahal sejatinya tidaklah demikian.
Saham ada kalkulasinya, baik profit maupun risikonya.
Sebaiknya memilih suatu alternatif investasi dengan pertimbangan
matang dan jangan hanya karena tergiur hasilnya. Dalam investasi ada
rumusan baku: potensi imbal hasil suatu investasi selalu berbanding
lurus dengan risikonya. Alternatif investasi yang agresif (punya return
tinggi) sekaligus mengandung risiko yang relatif tinggi, begitupun
sebaliknya.
Cara Mengelola Risiko Investasi Saham
Dalam investasi saham, satu hal mendasar yang perlu diketahui
adalah cara mengelola risiko saham. Ada beberapa kriteria yang harus
dipahami seperti di bawah ini:
Awas, Hindari Jebakan Rasio Risk/Reward
Kontrol manajemen risiko dalam investasi saham merupakan tindakan
yang tepat dan harus dipahami dengan baik. Dalam menganalisa risiko
biasanya ada dua pendekatan yaitu analisa teknikal dan fundamental
dengan ilustrasi rasio risiko berikut ini:
Ilustrasi Mengelola Rasio Risk/Reward adalah Seperti Berikut Ini:
Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum investasi saham yaitu:
Pahami prospektus saham dari perusahaan yang diincar
Harga saham murah belum tentu baik bagi ada, begitupun sebaliknya
Beli saham saat murah belum tentu tindakan yang tepat, biasanya
investor profesional tak mempermasalahkan beli saat mahal selama bis
jual dengan lebih mahal.
Namun demikian, Apakah Tindakan Tersebut Tepat?
Secara teori Anda belum tentu menerapkan konsep rasio risk-reward
sehingga risiko kerugian yang bisa saja terjadi belum terkontrol
sepenuhnya. Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini tahapannya:
1. Hindari mengambil keputusan investasi berdasarkan insting, tetapi kalkulasi rasio risk/reward bisa dilakukan secara objektif.
2. Setiap orang punya tolerasi dalam mengambil risiko yang
berbeda, sesuaikan saja dengan diri sendiri. Anda bisa jadi suka bungee
jumping, tetapi orang lain mungkin takut untuk mencobanya.
3. Prinsipnya risiko tidak dapat dihindari, apalagi jika bermain
di investasi saham. Risiko hanya bisa dikendalikan. Pemahaman akan
bisnis proses dan risiko yang tepat membuat Anda bisa mendapatkan imbal
balik maksimal dengan risiko terkontrol.
Contoh Perhitungan dan Jebakan Rasio Risk/Reward
Misalnya saja ada orang yang tidak dikenal meminta pinjaman
sebesar Rp500,000 dan mengatakan akan membayar Anda Rp600,000 dalam
waktu dua minggu. Melihat peluang ini, Anda bisa saja mengambil
keputusan dengan kalkulasi sebagai berikut:
• Anda bisa jadi menolak dengan alasan belum mengenalnya dengan baik
• Anda menerima karena orang itu mengatakan akan membayar Rp1,5 juta dalam dua minggu
• Pinjaman Rp500,000 yang berpotensi bertambah Rp1juta menjadi
Rp1,5 juta dalam dua minggu itu merupakan risk/reward dengan rasio
potensi untung:risiko rugi = 2:1 yang biasanya membuat investor mulai
tertarik.
• Rasio 2:1 ini memungkinkan investor untuk melipatgandakan dana yang dimilikinya via investasi.
Saham masuk kategori investasi dengan return terbaik juga risiko
terbesar juga. Sebagai panduan biasanya investor melihat pergerakan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sebagai dasar mengambil keputusan.
Anda bisa cek bahwa sejak tahun 2002 pun hingga sekarang, IHSG telah
naik sebanyak 1.344,55% selama 14 tahun dari 424,9 menjadi 5.742, yang
bila dirata-rata per tahunnya bisa sejumlah 89%, tentu ini merupakan
indikator investasi yang menarik.
Perhitungan Rasio Risk/Reward
Rasio risiko terhadap imbal balik perlu dipahami investor dengan
baik. Biasanya perbandingan antara laba dibanding imbal balik adalah
rumusan yang baku. Ulasan lengkapnya seperti berikut ini
Rumus Menghitung Rasio Laba/Imbal Balik
Andi beli saham dengan harga 3000 dan dijual kembali dengan harga
3500 sehingga mendapatkan laba 500. Jika Andi membeli 100 lembar saham
maka laba yang didapat adalah Rp50.000 sedangkan rasio laba/imbal
baliknya adalah:
• Rasio 50.000/300.000 = 0,16
• Investor akan mempertimbangkan rasio imbal balik dan risiko sebagai bahan untuk mengambil keputusan investasi.
Cara Mudah Kontrol Investasi Saham agar Menguntungkan
Untuk meminimalkan risiko dalam investasi saham, pahami dulu langkah-langkah kalkulasi risk/reward berikut ini:
• Pilihlah saham dengan fundamental bagus
• Jangan meletakkan semua investasi kita dalam satu jenis saja
• Jika bermain saham, belilah apa yang diketahui dan pahamilah apa yang akan dibeli
• Pakai prinsip dasar trading yaitu beli rendah jual ketika tinggi
• Latih pengalaman mulai dari harga saham yang murah
Kelemahan cara di atas adalah butuh waktu yang lama, namun
keuntungannya, Anda akan semakin teliti dalam investasi saham sehingga
risiko lebih terkontrol.
Cara Menentukan Preferensi Risiko Investasi Saham
Agar masyarakat tidak berinvestasi secara fatal yang bisa
merugikan, maka regulator dalam hal ini BEI (Bursa Efek Indonesia)
seringkali melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di
tiap-tiap daerah. Anda bisa belajar dari situ, sehingga nantinya akan
mendapatkan pengetahuan akan hal ini:
1. Jangka Waktu vs Imbal Balik yang Diharapkan
Jangka waktu dan besarnya imbal balik penting untuk
dipertimbangkan. Alokasikan dana sesuai dengan rencana keuangan dan
proyeksi untung rugi. Jangan berinvestasi dalam saham jika dana Anda
terbatas dan sering digunakan untuk keperluan dana darurat.
2. Persediaan Dana
Semakin banyak dana untuk alokasi saham, maka semakin besar lah
risiko yang bisa ditanggung. Jangan gunakan dana darurat, uang dapur
atau tabungan untuk bermain saham. Gunakan dana yang memang berlebih
untuk investasi saham sehingga jika dana itu lenyap akibat rugi, ekonomi
Anda tidak terganggu.
Investasi Saham, Bisa Menguntungkan Jika Pintar Mengontrol Risiko
Investasi atau bahkan trading saham itu mudah jika Anda sendiri
sudah mengalaminya , asalkan fokus dan sering ikut kelas trading, itu
penting. Jika sudah memutuskan berinvestasi, ada baiknya menahan diri
untuk segera mengambil keuntungan. Kalau sudah kita berinvestasi, jangan
cepat-cepat ambil aksi spekulasi, perlu uang kita ambil, nanti malah
rugi. Jika itu dilakukan nanti malah repot, kalau sudah investasi, sudah
investasi saja, dalam jangka panjang.
(rzk)
Sumber : Okezone
PT RIFAN FINANCINDO,
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (CABANG),
RIFAN FINANCINDO,
PT RIFAN,
RIFANFINANCINDO,
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,
RIFAN,
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,
PT. RIFAN,
RIFAN BERJANGKA,
PT. RIFAN FINANCINDO,
PT RIFANFINANCINDO,
PT RFB,
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA