PT Rifan Financindo - Palembang - Dinas Perdagangan dan Perindustrian
(Disdagperin) Kota Bekasi menyebutkan nilai ekspor di wilayahnya merosot
tajam selama lima tahun terakhir. Pada 2016 lalu nilai ekspor daerah
yang berada di sisi timur DKI Jakarta ini mencapai USD357.984.953.
”Nilai ekspor dari Januari sampai September 2017 baru mencapai
USD271.375.468.Jumlah ini diprediksi akan terus mengalami penurunan
hingga akhir tahun,” ujar Kasi Perdagangan Luar Negeri, Disperin Kota
Bekasi, Agus Purwanto, kemarin.
Nilai ekspor perusahaan di Kota Bekasi mengalami penurunan sejak
2012. Faktornya bermacam-macam, namun yang palingberpengaruhadalahharga
bahan baku barang yang akan diekspor naik.
Dampaknya, pengusaha mengurangi jumlah barang yang diekspor.
Selain itu, permintaan barang untuk diekspor ke negara tujuan juga
menurun.
”Dua faktor itu sangat memengaruhi eksportir untuk mengirim barang
yang diproduksi untuk luar negeri. Jadi tahun demi tahun mengalami
penurunan,” katanya.
Agus menjelaskan, penurunan nilai ekspor ini juga dipicu tidak
adanya aturan yang mengharuskan pengusaha setempat membuat surat
keterangan asal atau certificate of origin (CoO) di daerah asal.
Dengan demikian, perusahaan asal Bekasi dibebaskan membuat CoO di
daerah lain atas hasil produksi mereka. Agus menilai, alasan yang
membuat perusahaan di Kota Bekasi menerbitkan CoO di luar daerah karena
mereka menggunakan biro jasa.
Pihak yang didelegasikan mengurus berkas itu biasanya menyatukan
seluruh berkas di satu daerah yang jumlah pemohonnya cukup banyak. Kabid
Perdagangan Disdagperin Kota Bekasi, M Hambali mebenarkan bahwa nilai
ekspor Kota Bekasi menurun, namun tidak berdampak pada pendapatan asli
daerah (PAD).
Soalnya, biaya ekspor dari swasta langsung masuk ke kas negara
dengan skema penerimaan negara bukan pajak (PNBP). ”Tidak ada uang
retribusi masuk ke kas daerah, tapi ke negara melalui skema PNBP,”
katanya.
Hambali memprediksi, jumlah eksportir di Kota Bekasi mencapai
60-70 perusahaan. Namun, yang intens mengirim produknya ke luar negeri
hanya 20 perusahaan.
Mereka aktif mengirim barangnya setiap pekan selama beberapa kali
dan jenis barang yang diekspor bermacam-macam, dari sedotan, makanan,
ikan, alat tulis kantor (ATK) dan sebagainya. Untuk itu, dia mengimbau
para eksportir di Kota Bekasi untuk menerbitkan berkas CoO di daerah
asal.
Meski kontribusi ekspor itu tidak berdampak langsung ke daerah,
setidaknya penghargaan nilai ekspor di Kota Bekasi bertambah di hadapan
pusat. ”Sudah kita kumpulkan mereka beberapa waktu lalu supaya
menerbitkan CoO di Kota Bekasi saja,” ujarnya.
(dni)
Sumber : Okezone
PT RIFAN FINANCINDO, PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (CABANG), RIFAN FINANCINDO, PT RIFAN, RIFANFINANCINDO, RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, RIFAN, PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, PT. RIFAN, RIFAN BERJANGKA, PT. RIFAN FINANCINDO, PT RIFANFINANCINDO, PT RFB, PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar