PT Rifan Financindo - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melorot harus dimitigasi dengan perbaikan neraca pembayaran.
Ia menilai kebijakan penguatan neraca pembayaran sangat penting, meskipun upayanya memakan waktu dalam jangka menengah hingga jangka panjang.
Di samping itu, butuh koordinasi kebijakan fiskal dan moneter agar neraca pembayaran bisa positif, disertai dengan cadangan devisa yang tak terkuras cepat.
Ia menilai kebijakan penguatan neraca pembayaran sangat penting, meskipun upayanya memakan waktu dalam jangka menengah hingga jangka panjang.
Di samping itu, butuh koordinasi kebijakan fiskal dan moneter agar neraca pembayaran bisa positif, disertai dengan cadangan devisa yang tak terkuras cepat.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), cadangan devisa Indonesia sudah terkuras 6,89 persen dari US$132 miliar pada Januari menjadi US$122,9 miliar pada Mei. Hal itu dilakukan demi stabilisasi setelah rupiah rontok terhadap dolar AS sejak awal tahun ini.
"Sehingga kami akan terus bekerja sama dengan BI dan dari sisi external balance akan terus diperbaiki, meskipun (dalam waktu) jangka menengah panjang," jelas Sri Mulyani, Kamis (28/6).
Lebih lanjut ia mengatakan pelemahan rupiah perlu dicermati dengan seksama. Sejauh ini, gejolak ekonomi disebabkan oleh faktor eksternal, utamanya kebijakan Amerika Serikat yang memberi sinyal kenaikan suku bunga acuannya, Fed Rate lebih dari tiga kali pada tahun ini.
Menurut dia, dampak tersebut memang tidak bisa dihilangkan seluruhnya, sehingga harus dimitigasi.
Sentimen eksternal juga bisa dilihat sebagai penyesuaian jika fundamental makroekonomi tidak bergerak negatif.
Sejauh ini, inflasi tahun kalender hingga Mei kemarin tercatat 1,3 persen dan masih dalam rentang 3,5 plus minus satu persen dan pertumbuhan ekonomi kuartal I di kisaran 5,06 persen. Sementara dari sisi fiskal, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Jadi kami lihat dulu, selama ini (pergerakan
nilai tukar) mencerminkan suatu fundamental dan kekuatan ekonomi yang
tidak berubah atau bergerak jauh dari faktor positifnya, ya kami akan
lihat ini sebagai adjusment yang normal," terang dia.
Nilai tukar rupiah menembus angka Rp14.387 per dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Kamis (28/6). Pelemahan rupiah memang terus meningkat sejak pagi tadi. Padahal, pada akhir perdagangan kemarin saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 diselenggarakan, posisi rupiah masih bertengger di kisaran Rp14.200 per dolar AS.
Ibrahim, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka menyebut pelemahan rupiah yang cukup dalam pada hari ini terjadi karena besarnya tekanan konflik global. Mulai dari perang dagang AS-China hingga konflik Iran dengan Arab Saudi.
Nilai tukar rupiah menembus angka Rp14.387 per dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Kamis (28/6). Pelemahan rupiah memang terus meningkat sejak pagi tadi. Padahal, pada akhir perdagangan kemarin saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 diselenggarakan, posisi rupiah masih bertengger di kisaran Rp14.200 per dolar AS.
Ibrahim, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka menyebut pelemahan rupiah yang cukup dalam pada hari ini terjadi karena besarnya tekanan konflik global. Mulai dari perang dagang AS-China hingga konflik Iran dengan Arab Saudi.
"Iran mengancam akan meluncurkan 1.000 rudal
ke Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi. Konflik geopolitik ini berpengaruh
sekali kepada rupiah, yang dari sisi internal sudah kehabisan sentimen
positif," imbuhnya kepada CNNIndonesia.com.
Sedangkan sentimen dari penyelenggaraan Pilkada yang relatif damai dan tertib rupanya tak lagi mempengaruhi pelaku pasar. Begitu pula dengan rencana kenaikan bunga acuan BI yang akan diumumkan pada esok hari, Jumat (29/6).
"Mungkin, besok pagi masih akan melemah pada pembukaan, tapi setelah BI mengumumkan hasil rapatnya, baru bisa terangkat sedikit rupiah," tandasnya.
Sedangkan sentimen dari penyelenggaraan Pilkada yang relatif damai dan tertib rupanya tak lagi mempengaruhi pelaku pasar. Begitu pula dengan rencana kenaikan bunga acuan BI yang akan diumumkan pada esok hari, Jumat (29/6).
"Mungkin, besok pagi masih akan melemah pada pembukaan, tapi setelah BI mengumumkan hasil rapatnya, baru bisa terangkat sedikit rupiah," tandasnya.
Baca Juga :
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (Palembang) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi