Foto: Emas Batangan ditampilkan di Hatton Garden Metals, London pada 21 July 2015 (REUTERS/Neil Hall/File Photo) |
PT Rifan Financindo - Harga emas dunia masih belum
berhasil menembus level US$ 1.500/Troy Ounce (Oz) pada perdagangan pekan
lalu. Pergerakan emas sedang pada fase konsolidasi dalam beberapa pekan
ini, setelah menyentuh level tertinggi pada awal September lalu.
Pada penutupa perdagangan pekan lalu, harga emas diberhenti diperdagangkan pada level US$ 1.493,35/Oz di pasar spot berdasarkan data investing.com. Sebelumnya, logam mulia ini menyentuh level terlemah US$ 1.484,40/troy ons, dengan level tertinggi hari ini di US$ 1.493,93/troy ons.
Pada penutupa perdagangan pekan lalu, harga emas diberhenti diperdagangkan pada level US$ 1.493,35/Oz di pasar spot berdasarkan data investing.com. Sebelumnya, logam mulia ini menyentuh level terlemah US$ 1.484,40/troy ons, dengan level tertinggi hari ini di US$ 1.493,93/troy ons.
Sejak menembus ke atas level US$ 1.500/troy ons pada 7 Agustus lalu,
emas memang berapa kali turun kembali, tapi tidak lebih dari 2 x 24 jam
sudah kembali menyentuh level tersebut.
Pada 4 September 2019, harga emas sempat menyentuh level
tertinggi pada perdagangan harian selama 2019, pada harga US$
1.564,70/Oz. Setelah menyentuh level tertinggi tersebut, harga emas
terus merosot.
Kali ini emas cukup lama berada di bawah level US$ 1.490/Oz. Kiilau
emas mulai redut dan mulai ditinggalkan investor. Padahal isu resesi di
AS kembali muncul yang seharusnya bisa mendongkrak lagi harga emas, tapi
ternyata tak cukup kuat.
Buruknya data ekonomi AS sejak hari
Rabu lalu menjadi penyebab munculnya kembali isu resesi. Departemen
perdagangan AS melaporkan penjualan ritel di bulan September turun 0,3%
month-on-month (MoM).Penurunan tersebut merupakan yang pertama dalam
tujuh bulan terakhir.
Rilis tersebut berbanding terbalik dengan
hasil survei Reuters terhadap para ekonom yang memprediksi kenaikan
0,3%. Sementara penjualan ritel inti yang tidak memasukkan sektor
otomotif dalam perhitungan turun 0,1% MoM.
Penurunan penjualan ritel di bulan September menunjukkan melambatnya
belanja konsumen AS. Sektor belanja konsumen berkontribusi sekitar 66%
terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Dengan pelambatan di tersebut,
pertumbuhan ekonomi Negeri Adikuasa di kuartal III-2019 tentunya akan
terseret juga.
Sementara itu pada Kamis kemarin, indeks aktivitas
manufaktur wilayah Philadelphia turun drastis menjadi 5,6 di bulan ini,
dibandingkan bulan September sebesar 12,0. Akibatnya, spekulasi
pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di
akhir bulan ini semakin menguat.
Berdasarkan piranti FedWatch
milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 85% The Fed
akan memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 1,5-1,76% pada 30
Oktober (31 Oktober dini hari WIB).
Selain itu, masalah Brexit
juga masih belum jelas. Anggota parlemen Inggris meragukan rancangan
kesepakatan Brexit yang disepakati Inggris dan Uni Eropa. Keraguan
timbul akibat perkiraan apakah parlemen Inggris akan mendukung
kesepakatan tersebut.
Democratic Unionist Party (DUP), sekutu
utama pemerintahan Johnson, menyatakan akan menentang kesepakatan itu
karena "bisa merusak" Good Friday Agreement (GFA), gencatan senjata
hukum yang memulihkan perdamaian di perbatasan antara Irlandia Utara dan
Republik Irlandia.
Gonjang ganjing Brexit seharusnya jadi katalis harga emas, sekali lagi isu ini rupanya tak membuat harga emas bergerak banyak.
Belum lagi data ekonomi China yang keluar pekan lalu juga tidak
terlalu baik. GDP China hanya tumbuh 6,0 persen (YoY), lebih rendah dari
perkiraan sebesar 6,1 persen.
China diperkirakan akan segera
mempercepat stimulus dalam 1-2 kuartal ke depan jika ingin memenuhi
target pertumbuhan ekonomi antara 5,5% dan 6% pada tahun selanjutnya.
Perang dagang China dan AS telah membebani perekonomiannya.
Emas
seharusnya punya momentum untuk naik dari kecemasan akan terjadinya
resesi, serta peluang penurunan suku bunga The Fed. Tetapi nyatanya
harga emas tak bergeming di bawah US$ 1.500/troy ons.
|
Sumber : CNBC
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar