Foto: Ilustrasi mata uang poundsterling (REUTERS/Benoit Tessier) |
PT Rifan Financindo Berjangka - Mata uang poundsterling
Inggris kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada
perdagangan Senin (16/12/2019), bahkan muncul sinyal akan melesat lebih
tinggi. Pada pukul 19:44 WIB, poundsterling menguat 0,34% ke US$ 1,3372
di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Poundsterling meroket ke level tertinggi 19 bulan pada hari Jumat setelah Partai Konservatif memenangi Pemilihan Umum (Pemilu) dan meraih suara mayoritas dalam di parlemen. Partai yang juga disebut Tory ini meraih kursi sebanyak 365 dari 650 kursi parlemen. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 47 kursi dibandingkan Pemilu 2017 lalu.
Poundsterling meroket ke level tertinggi 19 bulan pada hari Jumat setelah Partai Konservatif memenangi Pemilihan Umum (Pemilu) dan meraih suara mayoritas dalam di parlemen. Partai yang juga disebut Tory ini meraih kursi sebanyak 365 dari 650 kursi parlemen. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 47 kursi dibandingkan Pemilu 2017 lalu.
Sementara itu, lawan terberatnya Partai Buruh meraih 203
kursi, berkurang 59 kursi dibandingkan Pemilu 2017. Partai Konservatif
merupakan partai pemerintah Inggris saat ini pimpinan Perdana Menteri
Boris Johnson.
Dengan kemenangan ini, Boris Johnson otomatis mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di pemerintah Inggris. Selain itu, dengan dikuasainya kursi mayoritas parlemen, proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) bisa berjalan mulus.
Seperti diketahui sebelumnya, proposal Brexit selalu kandas di Parlemen Inggris. Proposal terbaru yang dibuat PM Johnson dan telah disetujui oleh Komisi Eropa kandas lagi di Parlemen Inggris sehingga deadline Brexit yang seharusnya pada 31 Oktober lalu mundur menjadi 31 Januari tahun depan.
Dengan kemenangan Tory, Brexit dikatakan akan selesai pada bulan depan. "PM Johnson akan menyelesaikan Brexit pada 31 Januari, dan selanjutnya menyelesaikan perjanjian dagang dengan Uni Eropa pada akhir 2020," kata Sekretaris Kabinet Inggris, Michael Gove, sebagaimana dilansir Reuters.
Dengan kemenangan ini, Boris Johnson otomatis mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di pemerintah Inggris. Selain itu, dengan dikuasainya kursi mayoritas parlemen, proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) bisa berjalan mulus.
Seperti diketahui sebelumnya, proposal Brexit selalu kandas di Parlemen Inggris. Proposal terbaru yang dibuat PM Johnson dan telah disetujui oleh Komisi Eropa kandas lagi di Parlemen Inggris sehingga deadline Brexit yang seharusnya pada 31 Oktober lalu mundur menjadi 31 Januari tahun depan.
Dengan kemenangan Tory, Brexit dikatakan akan selesai pada bulan depan. "PM Johnson akan menyelesaikan Brexit pada 31 Januari, dan selanjutnya menyelesaikan perjanjian dagang dengan Uni Eropa pada akhir 2020," kata Sekretaris Kabinet Inggris, Michael Gove, sebagaimana dilansir Reuters.
Beberapa bank investasi ternama sebelumnya memprediksi
poundsterling melesat jika Partai Konservatif meraih kursi mayoritas di
parlemen.
Bank of America Merrill Lynch memprediksi poundsterling menguat ke US$ 1,39 di akhir tahun 2020. Bank Morgan Stanley bahkan lebih bullish lagi dengan merekomendasikan beli (posisi long) bagi poundsterling sebagai salah satu dari 10 trading terbaiknya di 2020. Morgan Stanley menargetkan poundsterling berada di level US$ 1,4 di akhir kuartal I-2020.
Kini mulai muncul sinyal poundsterling akan melesat. Reuters melaporkan berdasarkan data kontrak berjangka, para spekulator mengurangi posisi jual bersih (net short) menjadi US$ 1,861 miliar pada pekan yang berakhir 10 Desember. Ini berarti para spekulator sudah melihat peluang poundsterling akan melesat naik ke depannya.
Bagaimana berniat untuk beli?
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Bank of America Merrill Lynch memprediksi poundsterling menguat ke US$ 1,39 di akhir tahun 2020. Bank Morgan Stanley bahkan lebih bullish lagi dengan merekomendasikan beli (posisi long) bagi poundsterling sebagai salah satu dari 10 trading terbaiknya di 2020. Morgan Stanley menargetkan poundsterling berada di level US$ 1,4 di akhir kuartal I-2020.
Kini mulai muncul sinyal poundsterling akan melesat. Reuters melaporkan berdasarkan data kontrak berjangka, para spekulator mengurangi posisi jual bersih (net short) menjadi US$ 1,861 miliar pada pekan yang berakhir 10 Desember. Ini berarti para spekulator sudah melihat peluang poundsterling akan melesat naik ke depannya.
Bagaimana berniat untuk beli?
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sumber : CNBC
Baca Juga :
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar