Foto: REUTERS/Lucas Jackson |
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 378,13 poin atau 1,4%, ditutup menjadi 28.308,46. S&P 500 naik 1% menjadi 3.431,28 dan mencapai level tertinggi sepanjang masa. Ini merupakan kali pertama S&P 500 ditutup di atas 3.400.
Di sisi lain, Nasdaq Composite juga mencapai rekor tertingginya setelah naik 0,6% menjadi 11.379,72.
Di sektor teknologi, saham Apple mencatatkan kenaikan 1,2% dan saham Facebook melonjak 1,6%. Saham Amazon, perusahaan milik orang terkaya dunia Jeff Bezos, juga naik 0,7%. Sementara saham Alfabet, induk Google, naik 0,6%.
Sentimen positif yang mendorong kenaikan indeks-indeks utama juga datang dari penurunan jumlah kasus virus corona AS dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut perhitungan Universitas Johns Hopkins, sejak kasus virus asal Wuhan, China itu melonjak menjadi lebih dari 64.000 kasus di AS awal bulan ini, jumlah infeksi harian baru belum pernah lagi melampaui 49.000 setelahnya. Pada Minggu, ada kurang dari 37.000 kasus baru yang dikonfirmasi, menurut data mereka.
"Saya pikir sesuatu yang menarik mungkin berkembang dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," kata Tom Lee, kepala penelitian di Fundstrat Global Advisors, dalam sebuah catatan.
"Saya pikir sangat mungkin bahwa kasus Covid-19 AS jatuh ke sekitar 10.000 pada bulan September."
"AS akan segera menjadi salah satu tempat teraman di Dunia. Dan jika ini benar, modal juga akan mencari AS, yang berarti harga saham akan naik lebih lanjut," kata Lee, mengutip CNBC International.
Bertolak belakang dengan pergerakan saham-saham di perdagangan reguler, saham berjangka (futures) AS justru diperdagangkan hampir tak berubah pada Senin malam. Di mana Dow Jones Industrial Average Futures, S&P 500 dan Nasdaq 100 futures, semuanya diperdagangkan tepat di bawah level mereka sebelumnya. (sef/sef)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar