Kamis, 07 Juni 2018

Ini Daftar Pembangunan Infrastruktur Prioritas di 2019 | Rifan Financindo Palembang

Foto: Dok. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Rifan Financindo - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan akan berupaya keras agar target pembangunan infrastruktur 2015-2019 bisa tercapai pada tahun 2019. Di tahun 2019 nanti, pelaksanaan dan prioritas pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Kementerian PUPR akan terfokus pada lima hal.

Pertama, meningkatkan kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat (padat karya), pembangunan irigasi kecil, pengembangan air minum dan sanitasi, pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

Kedua kegiatan preservasi jalan Lintas Timur, Barat dan Tengah Sumatera, peningkatan dan preservasi jalan Trans Papua dan Kalimantan, dan penggantian jembatan pada lintas utama.

Ketiga, pembangunan Bendungan baru, penyelesaian pembangunan bendungan lanjutan dan irigasi, pengembangan air baku, pengendalian banjir dan pengamanan pantai, dan pengendalian lumpur Sidoarjo.

Keempat, pelaksanaan sertifikasi tenaga kerja konstruksi, dan Komite Keselamatan Konstruksi (K3). Dan kelima, dukungan strategi pengembangan infrastruktur kota baru, dan pengembangan kawasan khusus.

Untuk mengoptimalkan belanja anggaran tahun 2019, Basuki memberi tiga arahan dalam penyusunan program di Kementerian PUPR.

"Pertama, proyek yang sudah dikerjakan tidak boleh ada yang berhenti dan diselesaikan sesuai rencana. Kedua, tidak ada usulan pembangunan infrastruktur yang multi years kecuali bendungan. Ketiga, besaran belanja barang tidak boleh lebih besar dari tahun 2017," katanya dalam keterangan resmi, seperti dikutip Rabu (7/6/2018).

Adapun pagu kebutuhan berdasarkan surat Menteri PUPR kepada Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tanggal 6 April 2018 sebesar Rp 138,3 triliun. Kemudian pada tanggal 16 April 2018 keluar Surat Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang besaran pagu indikatif Kementerian PUPR sebesar Rp 102,01 triliun, ditambah dengan alokasi anggaran Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) melalui skema Availability Payment (AP) sebesar Rp 5,1 triliun.

Berdasarkan pagu penyesuaian sebesar Rp 102,01 triliun, diantaranya alokasi untuk bidang Sumber Daya Air (SDA) sebesar Rp 38,9 triliun, Bina Marga sebesar Rp 39,2 triliun, Cipta Karya sebesar Rp 13,4 triliun, dan Penyediaan Perumahan sebesar Rp 7,8 triliun.

Sumber : Detik
       
Baca Juga :

Rabu, 06 Juni 2018

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Inflasi Mei Terkendali Didukung Harga Bahan Pokok yang Terjaga

Tumpukan beras untuk memenuhi kebutuhan warga selama bulan puasa dan lebaran di Gudang Beras Cipinang, Rabu (16/5/2018).

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bank Indonesia menegaskan, turunnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) per Mei 2018 didorong rendahnya harga kebutuhan pokok (volatile food) dan komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices).

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2018 sebesar 3,23 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,41 persen (yoy).

"Inflasi volatile food sempat meningkat di akhir tahun 2017. Namun, di awal tahun 2018 memasuki hari-hari besar keagamaan inflasi justru mulai melambat," ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Reza Anglingkusumo, Selasa (5/6/2018).

Inflasi, ia melanjutkan, cenderung terjaga di seluruh provinsi di Indonesia. Ada pun inflasi terendah terjadi di kawasan Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,9 persen.

Ada pun provinsi dengan inflasi tertinggi adalah Sulawesi sebesar 3,31 persen.

"Tidak ada di provinsi kita yang inflasinya tinggi, seluruhnya terjaga di antara 3,5 plus minus 1 persen," ujar dia.

Sementara itu, inflasi volatile food juga relatif terjaga di bawah 5 persen. Meski demikian, ada beberapa wilayah yang perlu diwaspadai seperti Banten, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Tapi secara umum volatile food masih terjaga di bawah 5 persen. Untuk daerah-daerah yang patut diwaspadai tersebut pun bukan didorong oleh keterbatasan produksi, tetapi faktor lain seperti biaya distribusi yang juga dapat mengatrol harga bahan pokok," kata Reza.

Menurut dia, inflasi volatile food yang terkendali didukung dengan perkembangan harga beberapa komoditas yang berada di bawah rata-rata historisnya selama 3 tahun terkahir.

Selain itu, penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) juga menjadi faktor lain yang menjaga inflasi tetap rendah.

"Beras dan produk holtikultura, seperti cabe dan bawang, harganya cenderung terkendali. Kalau beras karena sudah ada kebijakan impor beras yang menjaga stabilitas harga, sementara untuk panen cabai pada masa panen kali ini cenderung bagus sehingga pasokannya terjaga," ujarnya.

Sumber : Kompas
Lihat : Info Lowongan 
       
Baca Juga :

Selasa, 05 Juni 2018

Saham Apple hingga Amazon Bawa Wall Street ke Zona Hijau | Rifanfinancindo Palembang



Rifanfinancindo - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena kenaikan saham-saham sektor peritel dan teknologi mendorong pasar secara keseluruhan. 

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 178,48 poin atau 0,72%, menjadi ditutup di 24.813,69 poin. Indeks S&P 500 meningkat 12,25 poin atau 0,45%, menjadi berakhir di 2.746,87 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 52,13 poin atau 0,69%, menjadi 7.606,46 poin.

Menurut Budi, tabungan Felas berupaya menangkap momentum dari melimpahnya mata uang asing. Apalagi, bunga yang ditawarkan perusahaan untuk tabungan valas ini mencapai tiga persen.

"Dengan produk ini, kami berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menabung, bertransaksi, dan berinvestasi dalam mata uang asing. Dalam lima tahun pertama, kami membidik hampir 50.000 nasabah baru Tabungan Felas," jelasnya.

Tabungan Felas tersebut diperuntukkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA). Segmen nasabah yang diincar, yaitu dari kalangan para profesional muda, wirausaha, terutama di bidang ekspor impor, investor, nasabah prioritas, hingga ibu rumah tangga.

Beberapa pengecer termasuk di antara para pemain terbaik di Wall Street. Saham Target melonjak 4,88%, sementara saham Kohl's Corporation dan Macy's Inc masing-masing menguat 4,67% dan 4,33% pada penutupan pasar.

Indeks Komposit Nasdaq membukukan rekor penutupan tertinggi dipimpin oleh saham Apple dan Amazon. Saham Apple dan Amazon, masing-masing naik 0,84% dan 1,45%.

Sementara itu, saham Microsoft berakhir 0,87% lebih tinggi, setelah raksasa perangkat lunak itu mengumumkan rencana untuk mengakuisisi platform pengembang perangkat lunak GitHub senilai USD7,5 miliar.

Kenaikan indeks-indeks utama mengikuti sesi yang kuat pada Jumat (1/6) ketika Dow ditutup 0,90% lebih tinggi, S&P 500 naik 1,08% dan Nasdaq menguat 1,51%, setelah rilis laporan pekerjaan Amerika Serikat.

Sumber : CNN Indonesia

Lihat : Info Lowongan 
       
Baca Juga :

Senin, 04 Juni 2018

Utang BUMN Penugasan Terpantau Meningkat Drastis | RIFAN FINANCINDO

Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah

RIFAN FINANCINDO - Keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya di bidang konstruksi yang mendapat tugas dari pemerintah untuk membangun infrastruktur kembali menarik perhatian, setelah menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku menaruh perhatian pada perusahaan-perusahaan tersebut.

Apa lagi, beberapa waktu yang lalu lembaga pemeringkat Standard & Poors juga menyoroti utang dari empat BUMN konstruksi terbesar yang meningkat drastis.

Dengan melihat laporan keuangan keempat BUMN konstruksi tersebut dari sisi utangnya. Rata-rata total kewajiban atau liabilitas keempat BUMN konstruksi yang tercatat di pasar modal memang meningkat cukup drastis. 
Pertama, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), pada 2014 jumlah liabilitas perusahaan sebesar Rp 9,77 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 7,7 triliun dan jangka panjang Rp 2,05 triliun. Di 2015, jumlah liabilitas WSKT naik menjadi Rp 20,6 triliun, terdiri dari jangka pendek Rp 13,6 triliun dan jangka panjang Rp 6,9 triliun.

Lalu pada 2016 jumlah liabilitas WSKT kembali meningkat menjadi Rp 44,69 triliun, terdiri dari jangka pendek Rp 31,28 triliun dan jangka panjang Rp 13,37 triliun. Kemudian di 2017 jumlah liabilitasnya kembali meningkat menjadi Rp 75,14 triliun, terdiri dari Rp 52,3 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp 22,8 triliun jangka panjang. Jika dihitung dari 2014 hingga 2017 jumlah liabilitas WSKT naik 669%.

Kedua, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada 2014 jumlah liabilitasnya mencapai Rp 11,03 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 8,47 triliun dan jangka panjang Rp 2,55 triliun. Pada 2015 jumlah liabilitasnya naik menjadi Rp 14,16 triliun, terdiri dari Rp 10,59 jangka pendek dan Rp 3,5 triliun jangka panjang.

Lalu pada 2016 jumlah liabilitas WIKA naik lagi menjadi Rp 18,6 triliun yang terdiri dari liabilitas janga pendek Rp 14,9 triliun dan jangka panjang Rp 3,7 triliun. Sementara di 2017 naik menjadi Rp 31,05 triliun, terdiri dari Rp 25,9 triliun jangka pendek dan Rp 5 triliun jangka panjang. Jika dihitung jumlah liabilitas WIKA selama 3 tahun naik 181,5%.

Ketiga, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), pada 2014 jumlah liabilitas perusahaan sebesar Rp 8,8 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 7,04 triliun dan jangka panjang Rp 1,77 triliun. Di 2015 jumlah liabilitas ADHI naik menjadi Rp 11,59 triliun, terdiri dari jangka pendek Rp 9,4 triliun dan jangka panjang Rp 2,18 triliun.

Lalu pada 2016 jumlah liabilitas PTPP kembali meningkat menjadi Rp 20,43 triliun, terdiri dari jangka pendek Rp 15,8 triliun dan jangka panjang Rp 4,55 triliun. Kemudian di 2017 jumlah liabilitasnya kembali meningkat menjadi Rp 27,53 triliun, terdiri dari Rp 20,6 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp 6,83 triliun jangka panjang. Jika dihitung kenaikan jumlah liabilitas PTPP dari 2014 ke 2017 sebesar 124,9% .

Sumber: Detik

Info Lowongan Kerja

Baca Juga :

Rabu, 30 Mei 2018

Aman Abdurrahman Divonis Setelah Lebaran


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA –  Terdakwa perkara bom Thamrin, Aman Abdurrahman akan divonis usai Hari Raya Idul Fitri mendatang. Majelis Hakim yang memimpin sidang Aman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengatakan sidang pembacaan vonis akan dilakukan pada 22 Juni 2018 mendatang.
Hal itu dikatakan sebelum sidang lanjutan Aman dengan agenda mendengarkan replik (jawaban atas pleidoi atau pembelaan) Jaksa Penuntut Umum ditutup hari ini, Rabu 30 Mei 2018.
"Mengingat ada hari libur, maka sidang putusan akan dibacakan usai lebaran Jadi untuk putusan, setelah bermusyawarah, Insya Allah kami bacakan pada hari Jumat, 22 Juni 2018 pada pukul 09.00 WIB,” kata Hakim Ketua Ahmad Zaini dalam persidangan.
Untuk diketahui, Aman dituntut hukuman mati oleh JPU. Dia disebut memenuhi seluruh dakwaan yang disusun JPU, yakni dakwaan kesatu primer dan dakwaan kedua primer.
Dakwaan kesatu primer yakni Aman dinilai melanggar Pasal 14 juncto Pasal 6 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dakwaan kesatu primer.
Sementara dakwaan kedua primer, Aman dinilai melanggar Pasal 14 juncto Pasal 7 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Aman dalam perkara tersebut didakwa sebagai sebagai aktor intelektual lima kasus teror, yaitu Bom Gereja Oikumene di Samarinda pada 2016, Bom Thamrin (2016). Selain itu, Aman juga terkait Bom Kampung Melayu (2017) di Jakarta, serta dua penembakan polisi di Medan dan Bima (2017). Dia terancam pidana penjara lebih dari 15 tahun atau hukuman mati.
Dalam tuntutannya JPU menyebut tak ada hal yang meringankan. Alih-alih meringankan Aman disebut malah memiliki sedikitnya enam hal memberatkan.
Selain kasus tersebut, Aman pun pernah divonis bersalah pada kasus Bom Cimanggis pada 2010, Densus 88 menjerat Aman atas tuduhan membiayai pelatihan kelompok teror di Jantho, Aceh Besar, kasus yang menjerat puluhan orang, termasuk Abu Bakar Ba'asyir. Dalam kasus itu Aman divonis sembilan tahun penjara.
Sumber: Viva
Akb – rifanfinancindo