Rifanfinancindo - Harga Emas Hari Ini Naik Tapi Tipis Banget: Rifanfinancindo - Harga emas dunia naik tipis di perdagangan pasar spot hari ini. Situasi global yang kondusif membatasi kenaikan harga sang logam mulia.
Jumat, 06 September 2019
Kamis, 05 September 2019
Rifan Financindo - Bumi Makin Tua, Komplikasi Penyakit Ekonomi Berujung Resesi
Foto: Arie Pratama |
Rifan Financindo - 5,45 miliar tahun, itulah usia bumi saat ini, berdasarkan data dari space.com. Ketika peradaban manusia mulai menguasai bumi yang tua ini, masalah-masalah yang dihadapi semakin kompleks. Scarcity
atau kelangkaan adalah masalah utama yang bagi umat manusia. Kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan terbatasnya alat pemuas
kebutuhan.
Semakin tua usia bumi, peradaban semakin maju, roda perekonomian
di masing-masing negara berputar untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Negara-negara berlomba-lomba meningkatkan aktivitas ekonomi untuk
menyejahterakan warganya, menjadi negara maju atau menjadi negara kaya
di bumi ini.
Perputaran roda perekonomian tentunya tidak selalu berjalan mulus,
ada "penyakit-penyakit" yang dihadapi, misalnya tingkat pengangguran,
tingkat kemiskinan, inflasi dan lain-lain.
Layaknya penyakit pada manusia, penyakit perekonomian bisa diobati oleh pemerintah negara masing-masing.
Tetapi kini penyakit ekonomi di bumi ini sepertinya semakin
berkomplikasi, ujungnya bisa membawa resesi berjamaah. Resesi merupakan
penyakit perekonomian yang paling ditakuti.
Suatu perekonomian dianggap mengalami resesi ketika tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negatif atau berkontraksi untuk dua kuartal berturut-turut secara tahunan (year-on-year/YoY) atau lebih.
Resesi bisa dikatakan ujung dari penyakit-penyakit ekonomi.
Resesi terjadi di kala semua sendi-sendi perekonomian mengalami
kemerosotan. National Bureau of Economic Research, lembaga non-profit
yang melakukan riset ekonomi, menggunakan lima indikator yang bisa
menunjukkan resesi, yakni penurunan pendapatan riil, pasar tenaga kerja
yang memburuk, kesehatan sektor manufaktur, penurunan penjualan grosir
dan ritel, serta estimasi PDB bulanan.
Ketika resesi terjadi, pada akhirnya akan memberikan dampak buruk
yang lebih besar lagi jika tidak segera diatasi. Tingkat kepercayaan
investor bisa menurun, investasi Macet. Tanpa investasi, dunia usaha
tidak bisa berekspansi, adanya pemutusan hubungan kerja, tingkat
pengangguran akan meningkat, daya beli masyarakat turun, dan seterusnya
hingga menimbulkan keruntuhan perekonomian. (pap/dru)
Sumber : CNBC
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Rifanfinancindo
Rifan Financindo - Jokowi Bicara Resesi, Amit-amit RI Kena
Rifan Financindo - Jokowi Bicara Resesi, Amit-amit RI Kena: Rifan Financindo - Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China mulai berdampak pada perlambatan perekonomian global.
Rabu, 04 September 2019
PT Rifan Financindo - Hati-Hati, The Fed Indikasikan Enggan Pangkas Suku Bunga
Foto: BOE Tahan Suku Bunga Acuan (CNBC Indonesia TV) |
PT Rifan Financindo - Bank
sentral Amerika Serikat The Federal Reserves (The Fed) sepertinya tidak
akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Apalagi melihat kondisi
ekonomi AS yang cukup solid seperti saat ini.
Hal ini diutarakan salah satu pejabat The Fed, Presiden Federal reserve of Boston Eric Rosengren. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi AS masih stabil, pengeluaran konsumen juga masih kuat. Apalagi, indikator inflasi juga masih rendah dan kenaikan upah tetap ada.
"Maka dalam pandangan saya tidak diperlukan tindakan kebijakan segera," kata Rosengren sebagaimana dilansir CNBC Indonesia dari AFP, Rabu (4/9/2019).
Hal ini diutarakan salah satu pejabat The Fed, Presiden Federal reserve of Boston Eric Rosengren. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi AS masih stabil, pengeluaran konsumen juga masih kuat. Apalagi, indikator inflasi juga masih rendah dan kenaikan upah tetap ada.
"Maka dalam pandangan saya tidak diperlukan tindakan kebijakan segera," kata Rosengren sebagaimana dilansir CNBC Indonesia dari AFP, Rabu (4/9/2019).
Komentar pejabat The Fed ini dikeluarkan menjelang 2 minggu sebelum
pertemuan pembahasan penentuan tingkat suku bunga. Pada tanggal 17-18
September mendatang, The Fed akan menggelar pertemuan guna menentukan
tingkat suku bunga acuan terbarunya.
Sebagian pelaku pasar begitu yakin The Fed akan mengambil sikap dovish. Mengutip situs CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 3 September 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 97,3%.
Sebagian pelaku pasar begitu yakin The Fed akan mengambil sikap dovish. Mengutip situs CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 3 September 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 97,3%.
Sementara itu, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas
sebesar 50 bps berada di level 2,7%. Pernyataan pejabat the Fed ini
kemungkinan disambut negatif pasar.
Sebelumnya, dalam simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming, Gubernur The Fed Jerome Powell sempat mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan pemangkasan suku bunga. The Fed akan melakukan apa yang mereka bisa untuk mempertahankan ekspansi ekonomi yang saat ini tengah dirasakan di AS.
"Tantangan bagi kita sekarang adalah untuk mengeksekusi kebijakan moneter yang bisa mempertahankan ekspansi (ekonomi) sehingga manfaat dari kuatnya pasar tenaga kerja bisa dirasakan oleh mereka yang belum merasakannya, dan sehingga tingkat inflasi bergerak dengan stabil di kisaran dua persen," kata Powell, dilansir dari CNBC International.
Namun kemudian, nada hawkish keluar dari mulut Powell. Dirinya menyebut bahwa melihat perkembangan sekarang The Fed tidak akan terlalu agresif. (sef/sef)
PT Rifan Financindo - Ke Mana Arah Harga Emas Dunia Hari Ini?
PT Rifan Financindo - Ke Mana Arah Harga Emas Dunia Hari Ini?: PT Rifan Financindo - Harga emas dunia di pasar spot terlihat kurang bertenaga sejak perdagangan awal pekan ini, padahal kondisi global kurang kondusif
Langganan:
Postingan (Atom)