Senin, 28 September 2020

Gelombang 2 Corona 'Mengerikan', Harga Minyak Bisa Drop Lagi

Minyak Bumi
Foto: Reuters

 

PT Rifan - Gelombang kedua pandemi corona (Covid-19) menghantui pasar komoditas, termasuk minyak. Senior Analyst Price Futures Group Phil Flynn, yang berbasis di Chicago, mengatakan konsumsi minyak dunia masih rendah karena gelombang kedua ini, seperti diwartakan Reuters.

Saat dunia dilanda tren pembukaan kembali aktivitas publik (reopening), kasus corona di berbagai negara meningkat tajam. Harga minyak dunia sepanjang pekan kemarin merosot lumayan tajam. Permintaan diperkirakan anjlok sementara pasokan masih melimpah, yang menyebabkan harga terhempas ke bawah.

"Ada ketakutan gelombang kedua yang ada di pasar minyak pada saat ini dan itu menahan kami," kata Phil.

Sepanjang minggu kemarin, harga minyak jenis brent anjlok 2,85%. Sementara yang jenis light sweet ambrol 2,33%.

Reuters mencatat jumlah pasien positif Covid-19 di seluruh negara per 26 September 2020 adalah 32.623.378 orang. Bertambah 121.002 orang (0,37%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (13-26 September), rata-rata jumlah pasien baru bertambah 275.961 orang per hari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 268.811 orang per hari.

Sementara Amerika Serikat (AS) jadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Jumlah pasien positif Covid-19 di Negeri Paman Sam sudah hampir menyentuh 7 juta orang.

AS adalah negara konsumen minyak terbesar di dunia. Jika virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini terus menghantui kehidupan warga AS, maka aktivitas mereka menjadi terbatas. Selain pemerintah lokal yang mulai kembali mengetatkan pembatasan sosial (social distancing), warga sendiri juga ragu untuk berkegiatan di luar rumah karena khawatir tertular virus.

Penurunan aktivitas berarti mobilitas berkurang. Ketika mobilitas turun, maka permintaan energi pun ikut tertekan.
US Energy Information Adminstration meramal rata-rata permintaan produk minyak pada tahun ini adalah 18,42 juta barel/hari. Turun 10,32% dibandingkan 2019.

Pada saat yang sama, pasokan masih berlimpah. Fasilitas pengeboran (rig) migas di AS bertambah enam menjadi 261 unit per 25 September. Sementara Libya menggenjot pengiriman setelah tidak ada lagi hambatan di pelabuhan.

Iran pun mulai mengekspor minyak meski dalam bayang-bayang sanksi AS. Data TankerTrackers menyebutkan ekspor minyak Negeri Persia pada September bisa mendekati 1,5 juta barel/hari.

"Ekspor (Iran) sedang meningkat, kami melihat bisa mendekati 1,5 juta barel/hari. Ini adalah level yang belum pernah terjadi dalam 1,5 tahun terakhir," ungkap Samir Madani, Co-founder TankerTrackers, seperti dikutip dari Reuters.

Pasokan yang naik sementara permintaan turun tentu berdampak pada penurunan harga. Sebelum pandemi Covid-19 berlalu, sepertinya harga minyak masih akan tertekan. (*) (hps/hps)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 25 September 2020

Pakai B30, Konsumsi BBM Diklaim Lebih Boros, Gimana B100 Ya?

Menteri ESDM Ignasius Jonan melepas road test B30 di gedung KESDM, Jakarta, Kamis (13/6). B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, me-launching Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel. Launching Road Test B30 ditandai dengan pelepasan keberangkatan 3 unit truk dan 8 unit kendaraan penumpang berbahan bakar B30 yang masing-masing akan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Launching Bahan Bakar B 30 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

PT Rifan Financindo Berjangka - Program mandatori biodiesel 30% (B30) yang sudah berjalan tahun ini bukan tanpa kendala. Konsumsi B30 ini dianggap menimbulkan banyak dampak negatif terutama kepada mesin kendaraan.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) Bambang Tjahjono dalam sebuah diskusi daring pada Kamis (24/09/2020).

Bambang mengatakan penggunaan B30 menimbulkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi daripada penggunaan solar fosil (diesel fuel) biasa. Menurutnya, penggunaan B30 untuk otomotif bisa lebih boros sekitar 1-3% dibandingkan penggunaan diesel biasa tanpa campuran Fatty Acid Methyl Esters (FAME) tersebut. Untuk menghasilkan energi yang sama, dibutuhkan pedal gas yang lebih dalam, alhasil, imbuhnya, bahan bakar yang dibutuhkan lebih tinggi.

Seperti diketahui, B30 yaitu biodiesel yang setiap satu liter solarnya telah dicampur dengan 30% FAME.

"Lalu uji coba untuk B100, ternyata lebih boros 7-10%, dan di alat berat lebih boros 2-5%. Lebih boros karena tenaga yang dihasilkan lebih rendah daripada bahan bakar dari fosil," tuturnya dalam diskusi daring tersebut.

Selain itu, sifat dari biodiesel yang mudah menyerap air dari udara bebas, menurutnya ini nantinya akan berdampak pada jangka panjang yang akan menghasilkan mikroba dan gel. Oleh karena itu, dibutuhkan perawatan tangki mesin yang lebih intens.

Dia mengatakan, oksidan itu mudah menghasilkan endapan, dan bila terjadi di tangki bahan bakar, maka mudah terserap oleh filter. Akibatnya, umur filternya pendek, pada umumnya hanya setengahnya. Biasanya berlaku empat sampai lima kali periode penggantian filter, namun setelah itu akan normal kembali.

"Ini tidak terjadi seterusnya, hanya untuk periode pendek. Tidak terjadi pada mobil dan alat baru," ujarnya.

Bambang pun menyarankan untuk sistem penyimpanan biodiesel tidak direkomendasikan lebih dari tiga bulan. Kecuali, penyimpanan di dalam tangki yang dilengkapi dengan N2 blanketing ataupun filter udara atau biodiesel yang dibubuhkan sejumlah sejumlah antioksidan. Penyimpanan biodiesel pun disarankan tidak dilakukan dalam tangki bawah tanah.

Melihat ke belakang, FAME dari minyak sawit (CPO) yang saat ini dipakai untuk biodiesel dulunya adalah komoditas andalan ekspor. Namun dalam perjalanannya mendapatkan black campaign dari Eropa.

"Karena murah, sementara Eropa ada bunga matahari dan lainnya yang biayanya lebih mahal. Itulah salah satu sebab penyerapan biodiesel di dalam negeri dipercepat, supaya menolong sawit. Keuntungan FAME ini mengurangi polusi karena ini kadar karbon tidak ada ya," jelasnya. (wia) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 24 September 2020

Duh! Asia Merah Semua, Bursa RI Bisa Babak Belur Nih

Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia pada pembukaan Kamis (24/9/2020) dibuka di zona merah seiring dari bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street yang kembali melemah pada penutupan Rabu (23/9/2020).

Tercatat indeks Nikkei Jepang pada pagi hari ini dibuka melemah 0,56%, indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,86%, Shanghai di China naik 0,51%, indeks STI Singapura terdepresiasi 0,61% dan KOSPI Korea Selatan yang terperosok 1,61%.

Bursa saham Asia kembali dibuka memerah pada pagi hari ini karena minimnya sentimen positif di pasar global. Bursa Asia sendiri juga mengikuti penutupan Bursa Wall Street yang kembali melemah pada penutupan kemarin.

Di Amerika Serikat, bursa saham Wall Street pada perdagangan kemarin kembali mengalami pelemahan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 525,05 poin lebih rendah atau turun 1,9% menjadi 26.763,13. Di awal sesi, Dow naik 176 poin. Sementara itu, S&P 500 anjlok 2,4% menjadi 3.236,92 dan Nasdaq Composite merosot tajam sebesar 3% untuk ditutup menjadi 10.632,99.

"Investor dicambuk oleh berita utama Covid-19 yang bertentangan dan debat pertumbuhan vs. siklus," kata Adam Crisafulli dari Vital Knowledge dalam sebuah catatan. "Hasilnya adalah sentimen yang memburuk pada pertumbuhan dan siklus untuk saat ini (yang jelas berarti saham akan dijual secara luas)."

Wabah virus corona (Covid-19) di seluruh dunia memang belum terkendali. Bahkan beberapa negara, termasuk AS, terus melaporkan pertumbuhan jumlah kasus baru harian yang pesat.

Saat ini AS masih memiliki kasus corona terbanyak dibandingkan negara manapun. Ada 7.135.588 kasus corona di AS, di mana 206.482 orang meninggal dunia dan 4.384.267 orang sembuh.

TIM RISET CNBC INDONESIA (chd/chd)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 23 September 2020

Trump Desak PBB Tuntut China & WHO Soal Virus Corona

U.S President Donald Trump is seen on a video screen remotely addressing the 75th session of the United Nations General Assembly, Tuesday, Sept. 22, 2020, at U.N. headquarters. This year's annual gathering of world leaders at U.N. headquarters will be almost entirely
Foto: Pidato PBB (AP/Mary Altaffer)

Rifan Financindo - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) "memeriksa keterbukaan China" soal pandemi virus corona Covid-19.

Trump, yang sering mengkritik PBB, mengecam pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas virus Covid-19 yang mematikan dan dampak sosial dan ekonomi dari krisis kesehatan.

"Pemerintah China dan WHO, yang secara virtual dikendalikan China, secara keliru menyatakan bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia. Nanti, mereka secara keliru mengatakan orang tanpa gejala tidak akan menyebarkan penyakit," ujar Donald Trump dalam pidato virtual pertemuan PBB, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (23/9/2020).

"PBB harus meminta pertanggungjawaban China atas tindakan mereka," tambahnya. Virus itu berasal dari China.

Trump juga mengatakan bahwa AS memiliki tiga vaksin virus corona potensial yang sedang dalam tahap akhir uji klinis dan berjanji akan mendistribusikannya secara global. Pemerintahan Trump sebelumnya mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam upaya pengadaan vaksin yang dipimpin WHO.

Covid-19 Vaccine Global Access Facility, atau COVAX, sebuah organisasi yang beranggota lebih dari 170 negara menggelar kerja sama dengan produsen vaksin guna memberikan akses yang adil kepada negara di seluruh dunia atas vaksin.

Pada awal tahun ini Trump memutuskan menghentikan pendanaan untuk WHO sembari menunggu peninjauan, Trump juga mengungkapkan kepada Sekretaris Jenderal PBB pada 6 Juli 2020 AS akan menarik diri dari dari WHO.

Bulan lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia berharap Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali keputusannya untuk meninggalkan organisasi kesehatan PBB ini, dan mengungkapkan virus corona tidak dapat dikalahkan "di dunia yang terbelah."

Presiden China Xi Jinping, yang juga berpidato dalam pertemuan ini, mengatakan Beijing akan "terus mempersempit perbedaan dan menyelesaikan perselisihan dengan pihak lain melalui dialog dan negosiasi."

"Menghadapi virus, kita harus meningkatkan solidaritas dan melalui ini bersama-sama," kata Xi Jinping serta menambahkan bahwa para pemimpin dunia harus mengikuti "arahan WHO."

"Setiap upaya untuk mempolitisasi masalah atau stigmatisasi harus ditolak," kata Xi Jinping. (roy/miq) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 22 September 2020

Heboh FinCEN Files! Antara Perbankan, Penjahat & Teroris

Mata Uang Dolar, Peso, Euro (AP)
Foto: Mata Uang Dolar, Peso, Euro (AP)

PT Rifan - FinCEN Files membuat heboh. Pasalnya sejumlah bank disebut melakukan transaksi dengan penjahat dan teroris.

FinCEN sendiri merupakan akronim dari Jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan AS. Mereka berisi orang-orang di Departemen Keuangan Paman Sam yang bertugas untuk memerangi kejahatan keuangan.

Biasanya, setiap ada masalah transaksi ditemukan, yang dilakukan dalam dolar AS, akan dikirim ke FinCEN. Ini pun mencakup transaksi dengan dolar yang terjadi di luar negara itu.

Dokumen ini pertama kali bocor ke Buzzfeed News. Ini kemudian dibagikan dengan grup yang berisi jurnalis investigasi dari seluruh dunia, ke 108 organisasi berita di 88 negara.

Dokumen itu berisi 2.500 lembar halaman. Sebagian besar adalah file yang dikirim bank-bank ke otoritas Amerika Serikat (AS) antara tahun 2000 sampai 2017.

Di dalamnya terdapat skandal penggelapan dana hingga pengemplangan pajak dari lembaga keuangan besar dunia. Nilanya mencapai US$ 2 triliun atau sekitar RP 28.000 triliun.

Sejumlah bank disebut. Antara lain HSBC, Standard Chartered Bank, Deutsche Bank, JPMorgan, Bank of New York Mellon, dan Barclays Bank.

Dikutip dari website www.icij.org, bank-bank mengambil untung dari pemain yang kuat dan berbahaya. "Bahkan setelah otoritas di AS mendenda lembaga keuangan tersebut karena kegagalan yang dilakukan sebelumnya dalam membendung dana kotor," tulis laporan itu.

JPMorgan misalnya, bank terbesar di AS itu disebut memindahkan uang untuk orang dan perusahaan terkait penjarahan besar-besaran dana publik di Malaysia dan Venezuela serta Ukraina.

Bank disebut memindahkan US$ 1 miliar dalam skandal 1MDB Malaysia. Lalu, US$ 2 juta untuk perusahaan penipu pemerintah Venezuela.

Bank juga disebut terlibat dalam transaksi dana Paul Manfort yang merupakan mantan manajer kampanye Presiden Donald Trump yang terkait pencucian uang partai pro Rusia di Ukraina. JPMorgan dan Bank of New York Mellon juga disebut menjadi bank yang digunakan untuk pencucian uang oleh Korea Utara (Korut) senilai US$ 174,8 juta

Sementara itu, HSBC disebut terkait pencucian uang bandar narkona Amerika Latin. Bank ini juga dikatakan membiarkan pelaku pencucian uang Rusia dan penipu asal China yang melakukan skema Ponzi bertransaksi lewat banknya.

Standard Chartered disebut telah bekerja sama dengan pemerintah Iran dalam transaksi rahasia senilai US$ 250 miliar. Bank tersebut juga terkait dengan Arab Bank, yang disebut bertanggung jawab atas pemboman bus di Israel.

Dalam laporan itu, Deutsche Bank juga disebut memindahkan uang kotor pencucian uang untuk kejahatan terorganisir, teroris dan pengedar narkoba. Sedangkan Barclays mungkin telah digunakan untuk mencuci uang seorang miliuner Rusia dan menghindari sanksi.

Sejumlah bank tak bisa mengomentari laporan ini. Pasalnya mereka terikat aturan federal. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan