Rifan Financindo - PALEMBANG - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat (AS) hari ini bergerak melemah di level Rp13.059-an per
USD. Pergerakan pagi ini seiring penantian data ekspor impor yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pergerakan Rupiah masih dibayangi oleh indeks dolar AS. Hal ini tentu terkait dengan keputusan bank sentral AS, the Fed mengenai kebijakan suku bunganya.
"Karena sekarang sentimen soal tax amnesty sudah selesai. Jadi tergantung dolar indeks. Kita lihat ada kecenderungan naik di Desember," kata dia kepada Okezone di Jakarta, Senin (17/10/2016).
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia melemah 27 poin atau 0,20 persen ke Rp13.060 per USD. Adapun pergerakan harian Rupiah, berada di kisaran Rp13.050-Rp13.073 per USD.
Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah berada di level Rp13.040 per USD. Dalam kurs Yahoofinance, Rupiah bergerak dalam kisaran Rp12.030 per USD hingga Rp13.052 per USD.
Sekadar informasi, siang nanti BPS akan mengumumkan data ekspor impor (neraca perdagangan) September 2016. Diprediksi Indonesia neraca dagang masih akan surplus.
(rai)Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pergerakan Rupiah masih dibayangi oleh indeks dolar AS. Hal ini tentu terkait dengan keputusan bank sentral AS, the Fed mengenai kebijakan suku bunganya.
"Karena sekarang sentimen soal tax amnesty sudah selesai. Jadi tergantung dolar indeks. Kita lihat ada kecenderungan naik di Desember," kata dia kepada Okezone di Jakarta, Senin (17/10/2016).
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia melemah 27 poin atau 0,20 persen ke Rp13.060 per USD. Adapun pergerakan harian Rupiah, berada di kisaran Rp13.050-Rp13.073 per USD.
Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah berada di level Rp13.040 per USD. Dalam kurs Yahoofinance, Rupiah bergerak dalam kisaran Rp12.030 per USD hingga Rp13.052 per USD.
Sekadar informasi, siang nanti BPS akan mengumumkan data ekspor impor (neraca perdagangan) September 2016. Diprediksi Indonesia neraca dagang masih akan surplus.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar