PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Emas berjangka di divisi COMEX New
York Mercantile Exchange turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena
sebagian besar investor sedang menunggu hasil pemilihan presiden Amerika
Serikat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD4,9 atau 0,38% menjadi menetap di USD1.274,50 per ounce.
Logam ini turun hampir dua persen di sesi sebelumnya setelah Biro
Investigasi Federal AS (FBI) mengatakan tidak ada tuntutan pidana
terhadap kandidat Demokrat Hillary Clinton untuk penggunaan server surat
elektronik pribadinya.
Investor sebagian besar mengharapkan kemenangan bagi Clinton, dan mencatat bahwa kejutan pasar - mirip dengan keuntungan pada hari setelah Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa (EU) - diperkirakan jika calon Partai Republik Donald Trump mengambil Gedung Putih.
Pada hari berikutnya setelah keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, harga emas naik lebih dari enam persen karena investor memborong aset-aset "safe haven", termasuk dolar dan yen.
Pasar juga tetap berhati-hati tentang implikasi dari hasil pemilu AS terhadap kenaikan suku bunga yang diantisipasi oleh Federal Reserve AS pada bulan depan.
(Baca Juga : Dampak Pilpres AS tak sebesar keputusan The FED)
Ketidakpastian ganda tentang pemilu dan kenaikan suku bunga AS mungkin telah mendorong permintaan untuk emas dan perak di Amerika Serikat, kata para dealer.
Perak untuk pengiriman Desember naik 20,5 sen, atau 1,13% menjadi ditutup pada USD18,356 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD7,2 atau 0,72% menjadi ditutup pada USD1.001,40 per ounce.
(dni)Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD4,9 atau 0,38% menjadi menetap di USD1.274,50 per ounce.
Investor sebagian besar mengharapkan kemenangan bagi Clinton, dan mencatat bahwa kejutan pasar - mirip dengan keuntungan pada hari setelah Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa (EU) - diperkirakan jika calon Partai Republik Donald Trump mengambil Gedung Putih.
Pada hari berikutnya setelah keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, harga emas naik lebih dari enam persen karena investor memborong aset-aset "safe haven", termasuk dolar dan yen.
Pasar juga tetap berhati-hati tentang implikasi dari hasil pemilu AS terhadap kenaikan suku bunga yang diantisipasi oleh Federal Reserve AS pada bulan depan.
(Baca Juga : Dampak Pilpres AS tak sebesar keputusan The FED)
Ketidakpastian ganda tentang pemilu dan kenaikan suku bunga AS mungkin telah mendorong permintaan untuk emas dan perak di Amerika Serikat, kata para dealer.
Perak untuk pengiriman Desember naik 20,5 sen, atau 1,13% menjadi ditutup pada USD18,356 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD7,2 atau 0,72% menjadi ditutup pada USD1.001,40 per ounce.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar