Rifanfinancindo - PALEMBANG - Pasar saham Asia menguat, seiring
sentimen optimisme dari Amerika Serikat (AS), karena data Pertumbuhan
Domestik Bruto. DI sisi lain, penurunan harga minyak mentah setelah OPEC
belum menyetujui pemotongan produksi menjadi katalis negatif indeks.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik, di luar Jepang, naik 0,1% pada awal perdagangan. Sementara indeks Australia turun 0,16%, Nikkei N225 datar dan Korea Selatan naik 0,2%.
Di pasar mata uang, dolar AS mengalami konsolidasi kenaikan terhadap
beberapa mata uang utama. Investor masih mencari aset safe heaven
setelah data di Amerika menunjukkan adanya kenaikan.
Data ekonomi AS mencatat, Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, mencetak kinerja terbaik dalam dua tahun.
Data yang relatif optimis mendorong indeks saham utama AS lebih tinggi, dengan tolok ukur utama ditutup dari 0,2% menjadi 0,6%. Bursa berjangka SPC1 sedikit lebih tinggi di Asia.
Namun, harga minyak menurun sekira 4% lantaran Organisasi Negara Pengekspor Minyak nampaknya akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan kata sepakat untuk memangkas produksi pada pertemuan di Wina.
(mrt)Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik, di luar Jepang, naik 0,1% pada awal perdagangan. Sementara indeks Australia turun 0,16%, Nikkei N225 datar dan Korea Selatan naik 0,2%.
Data ekonomi AS mencatat, Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, mencetak kinerja terbaik dalam dua tahun.
Data yang relatif optimis mendorong indeks saham utama AS lebih tinggi, dengan tolok ukur utama ditutup dari 0,2% menjadi 0,6%. Bursa berjangka SPC1 sedikit lebih tinggi di Asia.
Namun, harga minyak menurun sekira 4% lantaran Organisasi Negara Pengekspor Minyak nampaknya akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan kata sepakat untuk memangkas produksi pada pertemuan di Wina.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar