Rifanfinancindo - PALEMBANG - Bank Indonesia (BI) memproyeksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 berada di atas 5%. BI
menilai ekonomi kuartal II lebih tinggi dibandingkan realisasi pada
kuartal I 2017.
"Kami masih di atas 5,01% di atas kuartal I. Tapi di bawah
perkirakan kami 5,1%," kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan
Moneter BI Dody Budi Waluyo di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Kamis
(3/8/2017).
Meski BI baru berani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Kuartal II
2017 namun BI tetap optimis pertumbuhan ekonomi 2018 bisa terpacu lebih
baik lagi mengingat beberapa hal dinilai dapat turut mendukung.
"Kami masih melihat prospek konsolidasi akan berakhir. Korporasi akan mulai running lagi. Ya, kita lihat akhir tahun saja," paparnya lebih lanjut.
Pihak BI, kata Dody, bakal mengkaji lebih mendalam jika muncul
hal-hal yang berpotensi menghambat perekonomian, agar target pertumbuhan
ekonomi dapat terealisasikan dengan baik.
"Apakah ekspektasi masyarakat terhadap inflasi inti terganggu,
nilai tukar apakah kuat sesuai dengan fundamentalnya dan inflasi yang
baik. Nilai tukar memang harus melihat kondisi eksternal," ujarnya.
Dengan hal yang dijelaskannya itu, ditambah fundamental
perekonomian Indonesia yang mulai bertumbuh, maka yang menjadi pekerjaan
rumah saat ini adalah menjaga kestabilan dari ancaman eksternal atau
luar negeri.
"Kalau di dalam negeri, masalah fiskal dan defisit memang sudah diprediksi 2,92% dengan outlook 2,67% jadi masih ada room untuk spending," ujarnya.
(kmj)
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar