Foto: Shanghai Stock Exchange ( REUTERS/Issei Kato) |
PT Rifan Financindo - Bursa
saham Asia pada perdagangan Kamis ini (19/3/3030) berjuang untuk
menemukan pijakan baru dan keluar dari zona merah di tengah volatilitas
perdagangan karena adanya stimulus Bank Sentral Eropa (ECB). ECB akan
membeli obligasi senilai 750 miliar euro (US$ 820 miliar) guna meredam
gejolak ekonomi di tengah corona (COVID-19).
Saham-saham di bursa utama di Asia Pasifik kehilangan momentum kenaikan karena kekhawatiran dampak virus corona terhadap ekonomi membebani sentimen investor.
Saham-saham di bursa utama di Asia Pasifik kehilangan momentum kenaikan karena kekhawatiran dampak virus corona terhadap ekonomi membebani sentimen investor.
Kamis pagi ini, Dow Jones ditutup minus hingga 6,30%, juga
S&P 500 minus 5,18% dan Nasdaq turun 4,70%. Penurunan bursa saham
Wall Street juga menjadi pemicu penurunan bursa saham Asia selain
pandemi virus corona.
Di Australia S&P/ASX 200, pukul 19:21 WIB turun 1,72% ke
4.866,70, meski data pekerjaan yang dirilis Kamis ini oleh Biro
Statistik Australia menunjukkan bahwa tingkat pengangguran bulan
Februari turun ke level 5,1% dari 5,3%.
Di Jepang, Nikkei 225 pukul 09:30 turun 0,97% menjadi 16.572,70, sementara indeks Topix justru naik 1,92%% pada 1.295,29.
Di Jepang, Nikkei 225 pukul 09:30 turun 0,97% menjadi 16.572,70, sementara indeks Topix justru naik 1,92%% pada 1.295,29.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 3,94% menjadi 21.404,4,
indeks Shanghai (SSEC) terkoreksi 1,43% pada 2.692,22, sedangkan indeks
Straits Time Index Singapore (STI) anjlok 3,69% menjadi 2.335,35.
Perkembangan seputar wabah virus corona (COVID-19) cenderung terus mendominasi sentimen investor global pada hari Kamis.
Virus ini telah menewaskan lebih dari 8.700 orang di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 212.000 orang dan memicu lockdown dalam sejumlah negara.
TIM RISET CNBC INDONESIA (har/har)
Sumber : CNBC
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar