|
Foto: Pengunjung mempelajari platform investasi digital di Gedung
Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto) |
PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) ambrol nyaris 3% pada perdagangan Senin kemarin ke
5.612,415. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan jual
bersih (net sell) masif Rp 2,6 triliun di pasar reguler hari
ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 32 triliun. Nilai
transaksi tersebut menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang mencetak rekor penambahan
kasus harian sebanyak 6.267 orang pada hari Minggu (29/11/2020) membuat
investor asing cemas, akan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
ketat akan kembali diterapkan di wilayah yang mengalami lonjakan kasus.
Jawa Tengah dan Jakarta menjadi 2 wilayah penyumbang kasus terbanyak.
Jika PSBB yang ketat kembali diterapkan, maka pemulihan ekonomi
Indonesia kembali terancam melambat, alhasil investor melakukan aksi
ambil untung (profit taking) mengingat IHSG sudah melesat lebih dari 13%
dalam 17 hari perdagangan sebelumnya.
Kecemasan akan kemungkinan PSBB ketat kembali diterapkan masih akan
menekan IHSG, tetapi bukan berarti tidak ada peluang menguat pada hari
ini, Selasa (1/12/2020). Bursa saham AS (Wall Street) memang melemah
juga pada perdagangan Senin waktu setempat, tetapi pagi ini indeks Wall
Street berjangka sudah kembali menghijau.
Bursa utama Asia lainnya yang sudah dibuka seperti Nikkei Jepang dan
Kospi Korea Selatan juga menguat cukup tajam. Artinya sentimen pelaku
pasar cukup bagus pagi ini.
Selain itu, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia Senin kemarin
sebanyak 4.617 orang, jauh lebih rendah dibandingkan hari Minggu lalu,
sehingga bisa sedikit meredakan kecemasan pelaku pasar.
Secara teknikal, jebloknya IHSG kemarin terjadi akibat aksi profit
taking yang masif. Ambrolnya IHSG juga menghapus nyaris semua penguatan
pekan lalu. Meski demikian, penguatan IHSG masih cukup besar sejak
memulai reli. Awal penguatan tajam IHSG dimulai Kamis (5/11/2020) saat
muncul White Marubozu dalam grafik candle stick harian.
Saat itu IHSG membuka perdagangan di level 5.161,39, yang sekaligus
menjadi level terendah harian, dan mengakhiri perdagagan di level
5.260,326, sekaligus menjadi level tertinggi harian.
Level open sama dengan low, dan close sama dengan high itu yang disebut sebagai White Marubozu.
Grafik: IHSG Harian Foto: Refinitiv
|
White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Terbukti setelahnya IHSG terus menguat.
Kabar baiknya, pada Senin (23/11/2020) dan Kamis (26/11/2020) IHSG
kembali membentuk pola White Marubozu, sehingga ada potensi reli akan
kembali berlanjut, dan tidak menutup kemungkinan kembali ke level 6.000
dalam beberapa hari ke depan.
IHSG juga bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200).
Namun indikator stochastic pada grafik harian masih berada di wilayah jenuh beli (overbought),
meski kemarin IHSG sudah menurun tajam. Stochastic pada grafik harian
sudah sangat lama berada di wilayah overbought, sehingga memicu aksi profit taking yang masif.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali
pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di
atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen
berpeluang berbalik arah.
Grafik: IHSG 1 Jam Foto: Refinitiv
|
Stochastic pada grafik 1 jam kini berada di wilayah oversold yang memberikan peluang rebound.
Support terdekat berada di level 5.600 - 5.590, selama bertahan di
atasnya IHSG berpotensi bangkit ke 5.660 sampai 5.670. Jika level
tersebut dilewati, bursa kebanggaan Tanah Air ini berpeluang kembali ke
5. 700.
Sementara itu jika support ditembus, IHSG berisiko turun ke 5.560. Jika dilewati, target penurunan selanjutnya di 5.520.
Support kuat berada di level 5.458 yang merupakan Fibonnanci
Retracement 61,8%. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi
September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik
harian.
Selama bertahan di atas 5.458. ke depannya IHSG cenderung masih akan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :
Info Lowongan Kerja
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan