Jumat, 28 Agustus 2020

Jerome Powell Hijaukan Asia, Tapi IHSG Kurang Bertenaga!

FILE - In this Nov. 25, 2019, file photo Federal Reserve Board Chair Jerome Powell addresses a round table discussion during a visit to Silver Lane Elementary School, in East Hartford, Conn. On Wednesday, Dec. 11, the Federal Reserve issues a statement and economic projections, followed by a news conference with Powell. (AP Photo/Steven Senne)
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Steven Senne)
PT Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan Jumat (28/8/20) dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,07% di level 5.375,05. Selang 18 menit IHSG masih hijau tipis sebesar 0,03% di level 5.372,57.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 126 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 1,2 triliun.


Selanjutnya bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau hijau. Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,60%, Nikkei di Jepang terapresiasi 0,35%sedangkan Indeks STI di Singapura naik 1,43%.


Beralih ke bursa efek acuan dunia negeri Paman Sam, bursa Wall Street ditutup bervariatif pada penutupan Kamis (27/8/20) waktu setempat. Dow Jones terapresiasi 0,57%, S&P 200 naik 0,17%, akan tetapi Indeks Nasdaq terpeleset 0,34% setelah pidato pidato di forum Jackson Hole, oleh Gubernur The Fed Jerome Powell.

Pada pidato yang tahun ini terpaksa diadakan secara virtual akibat pandemi corona ini, Powell mengumumkan kebijakan inflasi yang sudah dinanti-nati yakni kebijakan inflasi menengah, dimana bank sentral negeri Paman Sam ini akan mengijinkan tingkat inflasi berada di atas 2%.

Ketika inflasi berada di bawah angka 2% selama periode waktu tertentu, bank sentral akan mengintervensi dengan berbagai kebijakan moneter. Dalam perubahan terbaru ini The Fed juga memberi sinyal dari pemikiran lamanya dimana ketatnya tingkat tenaga kerja akan memicu laju inflasi.

"Tingkat tenaga kerja bisa berada pada level kapasitas maksimumnya atau bahkan di atasnya tanpa mengganggu, kecuali ketika tingkat tenaga kerja ini sudah mulai memberikan efek yang tidak diinginkan terhadap inflasi," ujar pria sang akrab disapa Jay.

Pidato Powell ditambah kabar positif mengenai perkembangan vaksin dan penurunan laju konfirmasi pasien positif corona harian berhasil menghijaukan Indeks Dow Jones.


TIM RISET CNBC INDONESIA (trp/trp)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 27 Agustus 2020

Powell Jadi Kunci Penentu Gerak Arah Bursa Saham RI

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
PT Rifan Financindo - Bursa saham domestik diperkirakan masih akan berada di teritori positif pada perdagangan hari ini. Sejumlah katalis positif seperti penantian stimulus moneter lanjutan dari The Fed dan menguatnya bursa global sebagai respons dari pengembangan vaksin virus Corona, disambut positif pelaku pasar.

Pada perdagangan Rabu kemarin (26/8/2020), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,02% ke level 5.340,32 poin.

Dalam risetnya, Erdhika Sekuritas mencermati, pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan cenderung bergerak konsolidasi pada rentang 5.260 - 5.370.

Pasar akan merespons tanggapan dari Gubernur The Fed, Jerome Powell yang akan menyampaikan Review Kerangka Kebijakan Moneter Tahunan.

"Powell diekspektasikan akan terus memberikan stimulus moneter untuk membantu ekonomi AS dari pandemi Covid-19," tulis Erdhika Sekuritas, Kamis (27/8/2020).

Namun di sisi lain, PT Valbury Sekuritas juga menyebut ada sentimen yang harus diwaspadai pasar mengenai sinyal resesi ekonomi Indonesia.

Pasalnya, Kementerian Keuangan memprediksi, pada kuartal III-2020 ekonomi Indonesia berada di kisaran 0% hingga minus 2%. Hal ini bisa menjadi sinyal resesi di Indonesia.

"Pandemi virus covid-19 masih akan menekan ekonomi Indonesia. Adapun risiko tekanan pada pasar keuangan belum pulih serta proyeksi pada tahun 2020 bisa minus 1,1% hingga 0%," urai Valbury.

Sementara itu, Reliance Sekuritas juga mencermati tren menguatnya bursa saham indeks MSCI All-Country World Index naik 0,4% menjadi 581,11, melampaui level tertinggi sebelumnya dari Februari.

"Penguatan tersebut merespons adanya kemajuan pembicaraan perdagangan antara AS-China dan harapan untuk pengembangan vaksin melawan virus corona baru. Hal ini, memicu minat investor untuk membeli saham," tulis Reliance Sekuritas. (hps/hps)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 26 Agustus 2020

Pasar Menaruh Harapan ke The Fed, Bursa AS Cetak Rekor Lagi

Wall Street. - Bloomberg
Wall Street. - Bloomberg

Rifan Financindo - Bursa AS naik ke level tertinggi sepanjang masa untuk hari ketiga seiring dengan langkah investor yang memprediksi Federal Reserve untuk tetap akomodatif ketika ekonomi pulih dari pandemi virus corona.

Pada penutupan perdagangan Selasa (25/8/2020), Dow Jones turun 0,21 persen menjadi 28.248,44, S&P 500 Index naik 0,36 persen ke 3.443,62, dan Nasdaq Composite Index menanjak 0,76 persen menuju 11.466,47.

Mengutip Bloomberg, S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatatkan rekor tertinggi baru, dengan Facebook Inc. menguat setelah meluncurkan serangkaian inovasi untuk memperluas belanja di platform media sosialnya.

Dow Jones Industrial Average turun untuk pertama kalinya dalam empat hari. Saham Salesforce.com Inc. melonjak 10 persen setelah penutupan perdagangan reguler setelah meningkatkan prospek pendapatannya. Imbal hasil obligasi meningkat dan dolar melemah.

“Ini sangat luar biasa, perdagangan berisiko, selama beberapa bulan terakhir,” kata Michael Reynolds, pejabat strategi investasi di Glenmede Trust Co. “Sepertinya hari yang baik karena kita duduk di dekat titik tertinggi sepanjang masa.”

Minyak naik karena para pedagang mengamati Badai Tropis Laura, yang diperkirakan akan menguat menjadi badai sebelum membuat pendaratan akhir pekan ini. Harga bensin AS naik ke level tertinggi sejak Maret karena kekhawatiran atas kemungkinan kekurangan bahan bakar.

Selain geopolitik dan kepercayaan bisnis, investor fokus pada kemajuan vaksin karena ekonomi global dibuka kembali di tengah wabah baru virus. Moderna Inc. mengatakan sudah hampir mencapai kesepakatan untuk memasok setidaknya 80 juta dosis vaksin ke Uni Eropa.

"Pola yang kami pantau tampaknya adalah kejelasan vaksin. Pasalnya, semua sektor ekonomi terpukul karena Anda tidak bisa berkumpul," kata Mike Bailey, direktur penelitian di FBB Capital Partners.

Pedagang juga menunggu pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis tentang tinjauan kerangka kebijakan moneter yang telah lama ditunggu. Fed telah berfokus pada strategi inflasi baru.

"Jika Anda berpikir tentang apa yang mendorong pasar, itu sebenarnya adalah laju pemulihan dan terutama kelipatannya telah meluas karena kebijakan moneter yang sangat longgar," kata Troy Gayeski, co-chief investment officer SkyBridge Capital, kepada Bloomberg TV. (haf/haf)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 25 Agustus 2020

Ramai Kabar Baik, Wall Street Rekor Cetar Membahana Badai!

Founder and CEO of Zuora, Tien Tzuo, takes part in the company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., April 12, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
PT Rifan - Saham-saham di Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, mencatatkan kenaikan dan menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa pada perdagangan Senin (24/8/2020). Kenaikan itu dipicu oleh baiknya kinerja perusahaan teknologi serta optimisme di seputar pandemi virus corona (Covid-19).

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 378,13 poin atau 1,4%, ditutup menjadi 28.308,46. S&P 500 naik 1% menjadi 3.431,28 dan mencapai level tertinggi sepanjang masa. Ini merupakan kali pertama S&P 500 ditutup di atas 3.400.

Di sisi lain, Nasdaq Composite juga mencapai rekor tertingginya setelah naik 0,6% menjadi 11.379,72.

Di sektor teknologi, saham Apple mencatatkan kenaikan 1,2% dan saham Facebook melonjak 1,6%. Saham Amazon, perusahaan milik orang terkaya dunia Jeff Bezos, juga naik 0,7%. Sementara saham Alfabet, induk Google, naik 0,6%.

Sentimen positif yang mendorong kenaikan indeks-indeks utama juga datang dari penurunan jumlah kasus virus corona AS dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut perhitungan Universitas Johns Hopkins, sejak kasus virus asal Wuhan, China itu melonjak menjadi lebih dari 64.000 kasus di AS awal bulan ini, jumlah infeksi harian baru belum pernah lagi melampaui 49.000 setelahnya. Pada Minggu, ada kurang dari 37.000 kasus baru yang dikonfirmasi, menurut data mereka.

"Saya pikir sesuatu yang menarik mungkin berkembang dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," kata Tom Lee, kepala penelitian di Fundstrat Global Advisors, dalam sebuah catatan.

"Saya pikir sangat mungkin bahwa kasus Covid-19 AS jatuh ke sekitar 10.000 pada bulan September."

"AS akan segera menjadi salah satu tempat teraman di Dunia. Dan jika ini benar, modal juga akan mencari AS, yang berarti harga saham akan naik lebih lanjut," kata Lee, mengutip CNBC International.

Bertolak belakang dengan pergerakan saham-saham di perdagangan reguler, saham berjangka (futures) AS justru diperdagangkan hampir tak berubah pada Senin malam. Di mana Dow Jones Industrial Average Futures, S&P 500 dan Nasdaq 100 futures, semuanya diperdagangkan tepat di bawah level mereka sebelumnya. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 24 Agustus 2020

Harga Emas Antam Masih Gokil, Beli atau Tunggu Koreksi Nih?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
PT Rifan Financindo Berjangka - Saat ini emas menjadi komoditas yang tengah naik daun dan terus melejit harganya. Kondisi ini seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global di tengah pandemi Covid-19.

Ketidakpastian kondisi ekonomi dan ancaman resesi dinilai membuat para investor dan masyarakat ramai-ramai berburu emas dan menjadikan logam mulia ini sebagai investasi yang aman alias safe haven.

Lalu seperti apakah langkah yang tepat untuk diambil para investor saat ini? beli atau tunggu koreksi dulu?

VP Precious Metals Sales & Marketing Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Iwan Dahlan mengatakan bahwa investasi emas masih menjadi primadona. Itu karena, emas biasanya tidak terpengaruh inflasi sehingga lebih terkendali.

Belakangan masyarakat lebih cenderung memilih investasi emas sesuai kebutuhannya agar bisa di likuidasi sesuai nilainya. Umumnya, mereka memilih emas batangan dari 5 gram, 10 gram hingga 100 gram.

"Jadi memang sekarang banyak membeli emas batangan dari 5 gram, 10 gram hingga 100 gram. Jadi ini kan menabung sesuai kemampuan dananya tapi juga melihat dari likuiditasnya," papar Iwan dalam Investime, CNBC Indonesia, dikutip Minggu (23/8/2020).

Untuk pembelian emas dengan gram yang kecil atau di bawah 5 gram juga banyak memiliki peminat. Sementara ada beberapa faktor mengapa harga emas selalu meningkat bahkan hingga saat ini.

"Kita lihat dan berkaca pada sejarah tahun lalu itu di US$1.700/ troy ons bahwa itu ketinggian. Ternyata penyebabnya adalah perang dagang Amerika Serikat dan China yang memanas hingga saat ini," ungkap dia.

Tidak hanya itu, secara tidak langsung pandemi Covid-19 berdampak pada krisis di negara-negara baik di Amerika, Eropa dan negara tetangga juga sudah mulai terkena krisis. Ini akhirnya berpengaruh karena rata-rata mereka akan melindungi cadangan emas negara mereka.

Sementara itu pada dasarnya emas adalah komoditas barang tambang yang mungkin tidak bisa diperbaharui cadangannya. Semakin lama akan semakin tipis persedian dan hal ini berpengaruh terhadap nilai jual-beli.

"Semakin lama dia menambang kadarnya makan akan turun lama emasnya dan biayanya akan tinggi juga. Ini semuanya akan mendukung ke kenaikan harga emas semuanya dimulai dari fundamental ekonomi," papar dia.

Berdasarkan data situs logammulia, harga emas Antam pada perdagangan Sabtu lalu (22/8) mengalami penurunan setelah sempat menguat tipis di hari sebelumnya.

Pada Jumat (21/8/2020) harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 1.031.000 per gramnya. Lalu pada Sabtu (22/8) harga logam mulia Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.027.000/gram.

Penurunan harga logam mulia ini mengekor harga emas dunia. Pada Jumat harga emas dunia turun 0,16%, hari ini giliran harga emas Antam yang terpangkas 0,39%. Sebelumnya saat harga emas global anjlok sampai 3,5% lebih, harga emas Antam juga mengekor ambrol Rp 28.000 per gramnya atau terkoreksi 2,64%.(tas/tas)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan