Rifanfinancindo - PALEMBANG - Pasar
saham Asia dibuka bergerak hati-hati, seiring dengan investor yang
mencermati pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
dan Presiden China Xi Jinping akhir pekan ini.
Kenaikan harga minyak berkat penurunan produksi yang tidak
direncanakan di Laut Utara, membuat kekhawatiran akan banjir pasokan
minyak mentah pudar. Minyak mentah pun mencatat level tertinggi sejak 8
Maret, sebelum tertahan di USD51,14 per barel pada pembukaan perdagangan
hari ini.
Berkat penguatan minyak mentah ini, saham energi di Wall Street pun
berhasil menghalau kerugian lebih lanjut. Meski begitu, sedikit di Wall
Street tersebut tidak memberikan banyak dukungan untuk saham Asia karena
investor tetap waspada menjelang pertemuan penting Presiden Trump dan
Xi.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang, dibuka
bergerak mendatar dengan pasar di luar Asia seperti Australia dan Korea
Selatan dibuka sedikit lebih tinggi. Dolar AS diperdagangkan dalam
kisaran sempit, menjelang rilis pertemuan The Fed dan data pekerjaan AS
yang akan dilaporkan pada akhir pekan ini.
Dolar naik tipis 0,1% menjadi USD110,82 per yen Jepang. Indeks
dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, bergerak
mendatar.
(mrt)
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar