Rifan Financindo - PALEMBANG - Harga
minyak rebound dari kerugian awal setelah data pemerintah Amerika
menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari
perkiraan, setelah beberapa hari ada kekhawatiran bahwa minyak mentah
global bertahan, meskipun terjadi penurunan produksi oleh negara-negara
produsen.
Harga minyak mentah Amerika tetap tinggi, sementara Brent kembali
ke wilayah negatif namun berada dalam posisi terendah. West Texas
Intermediate (WTI) naik 6 sen USD menjadi USD49,62 per barel. Sementara
minyak mentah Brent, patokan internasional, turun 21 sen USD menjadi
USD51,82 per barel.
Departemen Energi Amerika mengatakan bahwa stok minyak mentah turun
3,6 juta barel pekan lalu, dua kali lipat lebih besar dari yang
diharapkan. Data pemerintah ini cukup mengejutkan, setelah sebelumnya
American Petroleum Institute mengatakan bahwa data menunjukkan adanya
peningkatan
Kapasitas penyulingan naik menjadi 94,1% tertinggi sejak November
2015. Hal ini mendorong persediaan bensin menjadi 241 juta barel,
posisi yang sama dengan setahun yang lalu, dan mengurangi margin
penyulingan sepanjang tahun lalu. Secara keseluruhan, penyuling mengolah
17,3 juta barel minyak mentah per hari dalam minggu terakhir.
Analis memperingatkan bahwa permintaan bensin Amerika yang lemah,
dapat membebani harga minyak mentah dalam beberapa minggu mendatang.
Kecuali, jika terjadi lonjakan permintaan pada musim panas.
(mrt)
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar