Foto: REUTERS/Jason Lee |
Rifanfinancindo Palembang - Indeks Shanghai dibuka melemah 0,29% ke level 2.917,22, sementara indeks Hang Seng jatuh 0,67% ke level 27.603,12.
Perang
urat saraf AS-China di bidang perdagangan yang terus terjadi membuat
aksi jual menerpa bursa saham China dan Hong Kong. Menjelang gelaran KTT
G-20 pada akhir bulan ini di Jepang yang berpeluang mempertemukan
Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping, nada keras
dilontarkan oleh kedua belah negara.
Trump menegaskan bahwa dirinya tidak ingin sebuah kesepakatan dagang yang merugikan Negeri Adidaya.
"China
adalah kompetitor utama dan mereka ingin sebuah kesepakatan yang
merugikan (bagi AS). Memang saya yang menunda terjadinya kesepakatan,
karena saya ingin ada kesepakatan yang luar biasa atau tidak sama
sekali," papar Trump, dilansir dari Reuters.
"Sebenarnya kami sudah sepakat dengan China, tetapi mereka malah bergerak mundur. Mereka bilang tidak ingin ada empat hal, lima hal. Namun kami sudah sepakat dengan China, dan kecuali mereka mau kembali ke kesepakatan itu maka saya tidak tertarik," lanjutnya.
Dari pihak China, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang menegaskan bahwa Beijing tidak takut jika memang harus menjalani perang dagang.
"Sebenarnya kami sudah sepakat dengan China, tetapi mereka malah bergerak mundur. Mereka bilang tidak ingin ada empat hal, lima hal. Namun kami sudah sepakat dengan China, dan kecuali mereka mau kembali ke kesepakatan itu maka saya tidak tertarik," lanjutnya.
Dari pihak China, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang menegaskan bahwa Beijing tidak takut jika memang harus menjalani perang dagang.
"China tidak ingin
perang dagang, tetapi tidak takut untuk menghadapinya. Jika AS ingin
friksi dagang tereskalasi, maka kami akan merespons dan berjuang sampai
akhir," tuturnya, mengutip Reuters.
Jika tak ada resolusi dalam
waktu dekat, maka perang dagang antar kedua negara yang sudah
berlangsung begitu lama bisa tereskalasi. Akibatnya, laju perekonomian
AS dan China akan diterpa tekanan yang lebih besar lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar