Rifan Financindo Palembang - Presiden Amerika Serikat
(AS) Donald Trump mengklaim damai dagang antara AS dengan China bakal
terwujud. Demikian disampaikan Trump dalam sebuah wawancara ekslusif via
telepon dengan Joe Kernen pada program "Squawk Box", Senin (10/6/2019)
waktu setempat.
"Kesepakatan (dengan) China akan berhasil. Anda
tahu mengapa? Karena tarif. Saat ini China semakin "dihancurkan" oleh
perusahaan yang meninggalkan China, hijrah ke negara lain, termasuk ke
negara kita (AS), karena mereka (perusahaan-perusahaan) tidak ingin
membayar tarif," kata Trump.
Kendati demikian, belum jelas sampai
sejauh mana China dirugikan oleh kebijakan tarif AS. Sebab, pada Senin
(10/6/2019) pagi waktu setempat, data yang dirilis pemerintah Negeri
Tirai Bambu malah menunjukkan surplus dagang China dengan AS pada Mei
2019 semakin melebar.
Dalam kesempatan itu, Trump juga merespons secara langsung Wakil
Presiden sekaligus Kepala Hubungan Internasional Kamar Dagang AS Myron
Brilliant. Dalam program yang sama, Brilliant menilai kebijakan tarif a
la Trump malah membawa dampak negatif.
"Tarif telah meningkatkan ancaman terhadap perekonomian kita, petani kita, produsen kita, konsumen kita, akan merugikan negara kita. Ini juga menciptakan ketidakpastian dengan mitra dagang kami," ujar Brilliant.
Menurut Trump, "Dia (Brilliant) tidak melindungi negara kita. Dia melindungi perusahaan yang menjadi anggota Kamar Dagang AS."
"Tarif telah meningkatkan ancaman terhadap perekonomian kita, petani kita, produsen kita, konsumen kita, akan merugikan negara kita. Ini juga menciptakan ketidakpastian dengan mitra dagang kami," ujar Brilliant.
Menurut Trump, "Dia (Brilliant) tidak melindungi negara kita. Dia melindungi perusahaan yang menjadi anggota Kamar Dagang AS."
Sekadar gambaran, rezim pemerintahan Trump menggunakan tarif
atas barang impor asal China demi mengatasi berbagai isu, termasuk
defisit perdagangan. Trump juga menggunakan tarif sebagai cara untuk
membawa China ke meja perundingan.
Sejauh ini, AS telah mengenakan tarif atas barang impor asal China senilai US$ 250 miliar. Sebagai balasan, China telah menerapkan tarif atas barang impor asal AS senilai US$ 100 miliar. Trump telah mengancam akan mengenakan tambahan tarif senilai lebih dari US$ 300 miliar.
Suami dari Melania Trump itu dijadwalkan akan berjumpa dengan Presiden China Xi Jinping di ajang KTT G-20, akhir bulan ini, demi membahas kesepakatan dagang kedua negara.(miq/miq)
Sejauh ini, AS telah mengenakan tarif atas barang impor asal China senilai US$ 250 miliar. Sebagai balasan, China telah menerapkan tarif atas barang impor asal AS senilai US$ 100 miliar. Trump telah mengancam akan mengenakan tambahan tarif senilai lebih dari US$ 300 miliar.
Suami dari Melania Trump itu dijadwalkan akan berjumpa dengan Presiden China Xi Jinping di ajang KTT G-20, akhir bulan ini, demi membahas kesepakatan dagang kedua negara.(miq/miq)
Sumber : CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar