Rifan Financindo – Pertemuan International Monetary Fund-World
Bank dengan banyaknya jumlah delegasi membuat pemerintah berpikir keras
untuk memenuhi kebutuhan kendaraan. Pertemuan tersebut pun diagendakan
bulan depan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan
menjelaskan, pertemuan yang akan digelar di Nusa Dua, Bali ini merupakan
yang terbesar sepanjang pertemuan ini digelar.
"Perhelatan ini
menurut World Bank yang terbesar semenjak dilaksanakan pada tahun 1946
lalu," kata Luhut di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Sabtu 22
September 2018.
Buktinya, Luhut melanjutkan, permintaan terhadap kendaraan begitu
tinggi pada pertemuan tahunan itu. Bahkan disebut mencapai 4.000 unit
"Ada
permintaan 4.000 ribu kendaraan. Pemerintah pusing untuk memenuhinya.
Kalau kendaraan kita penuhi, nanti malah tidak bisa jalan karena macet,"
ujarnya.
Saat ini, ia melanjutkan, pemerintah sedang melibatkan ahli untuk
menghitung berapa jumlah kendaraan yang bisa diakomodasi dari permintaan
sebanyak itu.
"Oleh ahli sedang dihitung, berapa jumlah kendaraan yang bisa diakomodir. Tapi seluruh hotel sudah penuh," tuturnya.
Ia juga menjelaskan, dampak ekonomi dari pertemuan ini juga amat
tinggi. Dari data Bappenas, Luhut menyebut akan terjadi pertumbuhan
ekonomi sebesar 6,45 persen di Bali.
"Ini pencapaian yang bagus.
Lalu ada 32 ribu lapangan kerja yang tercipta. Ini juga akan
berimplikasi pada destinasi wisata selain Bali seperti Lombok, Labuan
Bajo, Borobudur, dan Danau Toba," paparnya.
Sementara itu, soal
dampak ekonomi lainnya, Luhut mengaku belum bisa menghitung. Ia meminta
kepada semua pihak untuk tidak mempersoalkan dana yang dikeluarkan
pemerintah untuk event ini.
Total dana yang dikeluarkan
untuk kegiatan ini, menurutnya, mencapai Rp866 miliar. Namun,
hingga saat ini baru digunakan Rp560 miliar.
"Berapa pun dana
yang dikeluarkan pemerintah sebenarnya itu untuk membangun infrastruktur
dan itu berkelanjutan. Dari Rp560 miliar, penerimaan negara bukan pajak
(PNPB) kira-kira dekat Rp100 miliar," ungkapnya.
"Jadi, dana
riil yang kami gunakan adalah Rp466 miliar. Dampaknya tentu ada yang
langsung dan tidak langsung dirasakan," tuturnya.
Sumber : Viva
Rifan Financindo
Rifan Financindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar