Rifan Financindo - PALEMBANG - Harga Emas terpantau melemah sepanjang sesi perdagangan hari Kamis (1/6)
jelang rilis data Non Farm Payroll AS yang bersifat krusial sebelum
diadakannya pertemuan Fed pada pertengahan Juni mendatang. Banyak
Investor berharap data NFP bisa memberi petunjuk mengenai apakah Rate
Hike akan dilakukan bulan ini atau kembali diundur.
“Investor tengah menanti rilis data ekonomi hari ini dan besok (NFP)
mengingat Emas sangat bergantung pada pergerakan Dollar AS, jadi kami
tinggal menunggu saja”, ucap Georgette Boele, Ahli Komoditas ABN AMRO di
Amsterdam.
Emas yang sedang tertekan disaat naiknya Index Dollar ditengah Yields
Treasury AS terus meninggi dan menguatnya ekspektasi kenaikan suku
bunga acuan Fed pada bulan ini. Selain itu turun-nya harga Emas juga
disebabkan oleh karena penguatan Euro pasca rilis data Manufaktur Uni
Eropa menunjukan trend penguatan terbaik dalam kurun waktu lebih dari
enam tahun terakhir, bursa Eropa menghijau membuat minat Investor
terhadap logam mulia seperti Emas menurun.
Data Payroll yang positif bisa semakin menguatkan probabilitas Rate
Hike sehingga rilis NFP besok begitu dinanti nantikan Investor jelang
pertemuan Fed pada 13 – 14 Juni mendatang. Berdasarkan CME Group's
FedWatch menunjukan 87 persen Trader percaya Fed akan menaikan suku
bunga bulan ini dan berpotensi akan terus meningkat apabila NFP tumbuh
secara menyakinkan.
Pada pukul 20:38 WIB malam ini, Emas diperdagangkan pada level $1,262
per ounce atau melemah 0.64 persen sejak sesi Asia tadi pagi, sementara
itu Emas Futures AS turun 0.5 persen menjadi $1,265.5 per ounce. Logam
mulia lain seperti Perak melemah 1.1 persen menjadi $17.1 dan platinum
turun 0.4 persen seharga $939.75
Sumber : SeputarForex
Tidak ada komentar:
Posting Komentar