Senin, 10 Februari 2020

Sudah Anjlok 17%, Harga Minyak Mentah Masih Tertekan

Sudah Anjlok 17%, Harga Minyak Mentah Masih Tertekan
Foto: Reuters
PT Rifan Financindo - Mengawali perdagangan pada pekan ini, harga minyak mentah masih dalam tekanan. Kabar dari Rusia sebagai salah satu anggota aliansi OPEC+ membuat harga minyak mentah belum mampu keluar dari zona tekanan.

Harga minyak mentah kontrak masih dibayangi oleh keberadaan virus corona yang makin meluas. Berdasarkan data John Hopkins CSSE, jumlah orang yang positif terinfeksi virus mencapai 40.444 pada Senin pagi (10/2/2020).

Jumlah orang yang terinfeksi virus ini sudah ditemukan di lebih dari 27 negara, dan jumlahnya pun bertambah. Sementara jumlah korban meninggal mencapai 910 orang. Kasus kematian yang dilaporkan di luar China berjumlah dua, satu di Hong Kong dan satu di Filipina.

Hal ini membuat belasan kota di China diisolasi dan berbagai maskapai membatalkan penerbangan menuju China. Jika hal ini terus terjadi, maka dampaknya dapat menurunkan permintaan terhadap bahan bakar pesawat. Hal ini bukanlah kabar baik untuk harga minyak mentah.

Sudah anjlok lebih dari 17%, harga minyak masih berada dalam tekanan. Data Refinitiv menunjukkan harga minyak mentah berada di level US$ 54,63/barel untuk Brent (+0,29%) dan US$ 50,4/barel untuk WTI (0,16%).

Sebelum naik, harga minyak mentah kontrak sempat terkoreksi pada perdagangan pagi ini. Harga minyak mentah kontrak Brent sempat menyentuh level US$ 54,09/barel sementara minyak WTI juga sempat turun ke level US$ 49,56/barel.

Mengingat harga minyak terus-terusan terkoreksi, Join Technical Committee (JTC) yang memberi saran kepada OPEC+ minggu lalu melakukan pertemuan untuk membahas langkah merespons anjloknya harga minyak ini.

JTC merekomendasikan kepada OPEC dan aliansinya yang tergabung dalam OPEC+ untuk memangkas produksi minyak lebih dalam sebanyak 600.000 barel per hari. Namun Rusia masih mempertimbangkan saran ini.

Reuters melaporkan, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan Moskow membutuhkan lebih banyak waktu untuk menilai situasi saat ini, mengingat pertumbuhan produksi minyak AS melambat dan permintaan minyak masih solid.

"Proposal untuk kembali memangkas produksi minyak tersebut gagal meringankan tekanan pada minyak, mengingat belum dibahas secara resmi oleh para menteri OPEC dan karena Rusia yang kurang sepakat dengan gagasan tersebut" kata Stephen Innes, Chief Market Strategist AxiCorp, melansir Reuters.

"Jika kartel (OPEC+) gagal mencapai kesepakatan, maka akan ada tekanan yang lebih kuat pada minyak" tambahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/tas)
Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Jumat, 07 Februari 2020

Lumayan! Harga Emas Antam Naik Rp 2.000/gram, Dipicu Corona

Lumayan! Harga Emas Antam Naik Rp 2.000/gram, Dipicu Corona
Foto: Ist
Rifan Financindo - Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 2.000 (0,28%) menjadi Rp 723.000 per gram pada perdagangan Jumat ini (7/2/2020), dari Rp 721.000/gram Kamis kemarin.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (7/2/20), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 72,3 juta dari harga kemarin Rp 72,1 juta per batang.
Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang naik kemarin akibat kekhawatiran dampak virus corona Wuhan ke ekonomi China dan dunia pada data ekonomi Januari dan kuartal I-2020.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda. 

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp 2.000/gram hari ini menjadi Rp 687.000/gram dari Rp 685.000/gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.566,56 per troy ounce (oz), naik 0,65% dari US$ 1.556,4/oz pada hari sebelumnya. Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan sebesar 0,07% menjadi US$ 1.567,63/oz.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/irv)
Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 06 Februari 2020

Tok! Trump Batal Dimakzulkan

Tok! Trump Batal Dimakzulkan
Foto: CNBC Internasional
PT Rifan - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selamat dari upaya pemakzulan. Meski sebelumnya, sudah disetujui DPR AS, Trump "batal" lengser berkat bantuan koleganya Partai Republik yang menguasai Senat AS.

Dalam pemungutan suara terhadap dua pasal yang didakwakan, penolakan mewarnai hasil voting Rabu (5/2/2020). Di pasal pertama penyalahgunaan kekuasaan, 52 suara menolak dakwaan sedangkan 48 menerima.

Hal yang sama juga terjadi pada dakwaan kedua terkait obstruksi (upaya menghalangi) kongres. Sebanyak 53 anggota Senat menolak sementara 47 menerima dakwaan itu.

Pemungutan suara ini menjadi langkah terakhir dalam proses pemakzulan Trump. Seperti diketahui, politik AS menganut sistem bikameral.

Sehingga pemakzulan tak hanya harus disetujui DPR AS tapi juga Senat AS. DPR AS kini dikuasai oposisi Trump, Partai Demokrat sedangkan Senat AS, dikuasai Partai Republik.

Trump menjadi Presiden ke-3 AS yang melalui proses pemakzulan. Sama seperti dua presiden sebelumnya, Andrew Jackson dan Bill Clinton, Trump juga kini lolos dari upaya "pendongkelan" itu.

Hal ini membuat oposisi Trump, Partai Demokrat, menuding Republik merekayasa Senat. Sebagaimana dikutip dari Reuters, Demokrat menyebut persidangan ini palsu dan banyak fakta ditutup-tutupi.

"Tidak diragukan lagi Presiden akan menyombongkan diri karena menerima pembebasan total," kata politisi Demokrat Chuck Schumer.

Menurut Manajer Kampanye Trump, Brad Parscale hasil ini merupakan bukti bahwa Trump tak bersalah. "Sekarang saatnya kembali ke bisnis rakyat Amerika," katanya. (sef/sef)

Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 05 Februari 2020

World Bank Revisi Pertumbuhan Ekonomi Dunia karena Corona

World Bank Revisi Pertumbuhan Ekonomi Dunia karena Corona
Foto: Reuters
PT Rifan Financindo Berjangka - Bank Dunia merevisi angka pertumbuhan ekonomi merespons perkembangan terbaru virus corona. Presiden Bank Dunia menilai, epidemi di China ini dinilai akan membahayakan rantai pasokan global yang membuat ekonomi dunia melambat.

Bulan lalu, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan global tahun ini akan membaik dibandingkan 2019 setelah redanya ketegangan perdagangan antara AS dan China yang telah berkontribusi pada penurunan 2019.

Presiden Bank Dunia David Malpass memperingatkan virus yang telah menewaskan ratusan orang di China dan menutup bisnis dan perbatasan ini akan menjadi ancaman bagi prediksi tersebut.

"Akan ada penurunan perkiraan untuk setidaknya kuartal pertama 2020, sebagian karena China, sebagian karena rantai pasokan," kata Malpass, seperti dikutip dari afp, Rabu (5/2/2020).

"Banyak barang China keluar ke belahan dunia menggunakan pesawat yang mengangkut penumpang," kata Malpass.

Tetapi karena maskapai di seluruh dunia telah menangguhkan penerbangan ke dan dari China, juga beberapa tetangganya menutup perbatasan mereka "anda perlu menyesuaikan rantai pasokan untuk mendapatkan barang keluar, untuk membuat produk beroperasi di seluruh ekonomi dunia," katanya.

Prediksi ekonomi Bank Dunia memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh menjadi 2,5% tahun ini dari tahun sebelumnya sebesar 2,4%.

Selain itu Bank Dunia juga menyerukan negara-negara di seluruh dunia untuk memperkuat "sistem pengawasan dan respons kesehatan" mereka, dan mengatakan mereka sedang mengamati sumber daya dan keahlian apa yang dapat dikontribusikannya untuk memerangi penyakit tersebut.

Seperti diketahui virus ini telah menewaskan sedikitnya 425 orang di China, dan tersebar ke 26 negara di seluruh dunia. (hps/hps)
Sumber : CNBC
Baca Juga :

Senin, 03 Februari 2020

Rupiah Pagi Ini: Terlemah Sejak 10 Januari, Terlemah di Asia

Rupiah Pagi Ini: Terlemah Sejak 10 Januari, Terlemah di Asia
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)
PT Rifan Financindo - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Faktor eksternal dan domestik sama-sama menjadi pemberat langkah mata uang Tanah Air.

Pada Senin (3/2/2020), US$ 1 setara dengan Rp 13.660 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Seiring perjalanan pasar, rupiah semakin melemah. Pada pukul 08:20 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.706 di mana rupiah melemah 0,41%. Rupiah berada di posisi terlemah sejak 10 Januari 2020.

Sepanjang pekan lalu, rupiah melemah 0,63% di hadapan dolar AS. Sepertinya tren tersebut belum akan berubah hari ini.

Dari dalam negeri, setidaknya ada dua hal yang menekan rupiah. Pertama adalah ancaman koreksi teknikal.

Walau pekan lalu melemah, tetapi secara year-to-date rupiah masih menguat 1,66%. Rupiah bukan hanya menjadi mata uang terbaik Asia, tetapi juga di dunia. Namun tidak seperti Liverpool di Liga Primer Inggris, posisi rupiah di puncak rawan tergeser oleh pound Mesir. 

Kedua, investor juga menantikan rilis data inflasi domestik. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan mengumumkan data inflasi Januari 2020 pada pukul 11:00 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi 0,46% secara month-on-month (MoM). Kemudian secara year-on-year (YoY) diproyeksi ada inflasi 2,85%. Sementara inflasi inti YoY diramal 3,02%.

Jika realisasi inflasi Januari 2020 searah dengan ekspektasi pasar, maka terjadi percepatan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Desember 2019, terjadi inflasi 0,34% MoM, 2,72% YoY, dan inflasi inti 3,02%. 

Investor memang patut mencermati pergerakan inflasi. Tahun ini, sepertinya sulit untuk mengulang pencapaian 2019 di mana inflasi mencapai titik terendah dalam 20 tahun terakhir.

Pasalnya, pada awal tahun sudah ada kenaikan sejumlah harga yang diatur pemerintah atau administered prices seperti iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan tarif tol. Belum lagi cukai rokok terbaru, yang naik rata-rata 23%, juga berlaku tahun ini.

Laju inflasi yang terakselerasi akan membuat rupiah jadi kurang menarik. Keuntungan yang didapat investor akan berkurang karena tergerus inflasi.

Sementara dari sisi eksternal, kekhawatiran terhadap penyebaran virus Corona kian menjadi. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis, sudah ada 16.907 kasus Corona di seluruh dunia di mana 16.865 terjadi di China. Jumlah korban meninggal mencapai 362 orang.

Virus Corona bermula di Provinsi Hubei, terutama Kota Wuhan di China. Momen perayaan libur Tahun Baru Imlek, yang meningkatkan mobilitas masyarakat, membuat virus Corona menyebar ke penjuru China bahkan negara-negara lain.

"Situasi di Hubei masih gawat dan rumit. Sementara sumber daya medis terbatas," ungkap Xiao Juhua, Wakil Gubernur Hubei, seperti diberitakan Reuters.

Virus Corona membuat perayaan Imlek di Negeri Tirai Bambu menjadi gloomy. Aktivitas ekonomi yang biasanya memuncak saat Imlek berubah 180 derajat. Pasar dan pertokoan yang kosong-melompong menjadi pemandangan yang lazim.

"Kami tidak bisa bekerja dan tidak ada pemasukan. Saya lebih memilih tinggal di rumah dan tidak melakukan apa-apa," ujar Wu Caixia, seorang pekerja rumah makan di Beijing, sebagaimana diwartakan Reuters.

Penyebaran virus ini juga dikhawatirkan mengganggu dunia usaha. Angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur di China pada Januari 2020 berada di 50, turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 50,2. Realisasi Januari adalah yang terendah sejak Oktober tahun lalu.

Untuk merangsang aktivitas ekonomi, Bank Sentral China (PBoC) menyatakan bakal menyuntik likuiditas sebesar CNY 1,2 triliun melalui operasi reverse repo. Pemerintah juga akan memberi bantuan kepada dunia usaha agar aktivitas produksi tidak terganggu.

Namun investor sudah kadung cemas. Sepertinya prospek pertumbuhan ekonomi China akan suram akibat virus Corona. Padahal China adalah perekonomian terbesar di Asia dan nomor dua dunia.

Akibatnya, pelaku pasar memilih bermain aman hingga situasi membaik. Aset-aset berisiko di negara berkembang dihindari dulu, sehingga membuat mata uang utama Asia melemah. Namun sayangnya, rupiah adalah yang terlemah di Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan