Jumat, 30 November 2018

Rusia Beri Sinyal Topang Kenaikan Harga Minyak Dunia | Rifanfinancindo

Rusia Beri Sinyal Topang Kenaikan Harga Minyak Dunia
Rifanfinancindo -- Harga minyak mentah dunia menguat sekitar dua persen pada perdagangan Kamis (29/11), waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan terjadi setelah muncul sinyal Rusia bakal memangkas produksinya bersama dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Dilansir dari Reuters, Jumat (30/11), harga minyak mentah berjangka Brent naik US$0,75 atau 1,3 persen menjadi US$59,51 per barel. Selama sesi perdagangan berlangsung harga Brent sempat terdongkrak ke level US$60,37 per barel.

Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) sebesar US$1,16 atau 2,3 persen menjadi US$51,45 per barel. Harga WTI sempat menyentuh level US$52,2 per barel sepanjang sesi perdagangan.

Sejauh ini, harga minyak mentah dunia pada November telah terjerembab hampir 22 persen. Secara bulanan, harga minyak November anjlok seperti kejadian saat terjadi krisis finansial 2008.

Kenaikan terus-menerus pasokan minyak mentah AS, produsen minyak terbesar dunia saat ini, telah menekan harga bersama Arab Saudi yang menyatakan tidak akan memangkas produksinya sendiri untuk menstabilkan pasar. Dampaknya, harga Brent bulan ini sempat tertekan di bawah US$58 per barel, level terendah untuk tahun ini.

Harga minyak dunia bangkit setelah sejumlah sumber Reuters menyatakan Rusia tengah mempertimbangkan untuk ikut memangkas pasokan bersama Arab Saudi dan anggota OPEC lainnya.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak menggelar rapat dengan sejumlah pimpinan perusahaan minyak Rusia pada Selasa (28/11) kemarin, sebelum menghadiri pertemuan dengan OPEC dan sekutunya pada 6-7 Desember 2018 di Wina, Austria.

"Gagasan pada rapat tersebut adalah Rusia perlu memangkas (produksi minyak). Pertanyaan utamanya adalah seberapa cepat dan seberapa banyak, ujar sumber Reuters yang mengikuti pembicaraan perusahaan minyak Rusia dengan Kementerian Energi Rusia.

Rabu (28/11) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan ia terus berhubungan dengan OPEC dan siap untuk terus bekerja sama terkait pasokan jika diperlukan. Namun, ia puas dengan harga minyak dunia di level US$60 per barel. Sebagai catatan, Rusia merupakan produsen minyak terbesar dunia.

Partner Again Capital John Kilduff mengungkapkan, saat ini, pasar berekspektasi pemangkasan produksi sebesar satu juta barel per hari (bph) oleh OPEC dan sekutunya menjadi mungkin.

Harga minyak mentah merosot dari level tertinggi pada perdagangan Kamis (29/11) setelah Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserves merilis notulensi rapat kebijakan terakhir yang menyatakan kenaikan suku bunga acuan bakal terjadi dalam waktu dekat. Imbasnya, indeks dolar AS menguat melawan sekeranjang mata uang negara lain di pasar sehingga menekan harga minyak yang diperdagangkan dengan denominasi dolar AS.

Di AS, data Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan stok minyak mentah Negeri Paman Sam menyentuh level tertingginya dalam setahun terakhir. Stok minyak AS terkini hanya 80 juta barel di bawah rekor Maret 2017 yang mencapai 535 juta barel.

Pelaku pasar memperkirakan stok minyak mentah AS bakal kembali menanjak pada pekan terakhir dengan mengutip data yang dirilis Genscape. Dalam laporan mingguan Genscape, stok minyak AS di hub pengiriman Cushing, Oklahoma naik 771.924 per barel sejak 23 November 2018 lalu.

Pemerintah AS menyatakan cadangan minyak AS tahun lalu melampaui rekor 47 tahun silam saat melonjak 6,4 miliar barel atau 19,5 persen menjadi 39,2 juta barel.

Saat ini, perhatian investor terarah pada pertemuan pemimpin negara G20 yang diselenggarakan pada 30 November hingga 1 Desember 2018, dengan pembicaraan terkait hubungan perdagangan AS-China menjadi fokus.

Menurut Kilduff, antisipasi pertemuan G2O kemungkinan bakal mendorong harga minyak lebih tinggi meski trader berhati-hati terhadap aksi jual sebelum pertemuan berlangsung.

"Kita telah melihat kenaikan yang sangat besar pada pasokan dan gambaran permintaan masih menjadi pertanyaan. Kendati demikian, kita kemungkinan akan melihat sejumlah pergerakan pada isu perdagangan global dalam pertemuan G20 yang akan dimulai pada Jumat ini," ujar Kepala Strategi CMC Markets and Stockbroking Michael McCarthy. (sfr/rea)

Sumber : CNN Indonesia
Rifanfinancindo

Kamis, 29 November 2018

Rupiah Pimpin Penguatan Mata Uang Asia Pagi Ini - Rifan Financindo

Rupiah Pimpin Penguatan Mata Uang Asia Pagi Ini
Rifan Financindo - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.458 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini, Kamis (29/11). Posisi ini menguat 72 poin atau 0,49 persen dari kemarin sore, Rabu (28/11) di Rp14.529 per dolar AS.
 
Rupiah memimpin penguatan mata uang di kawasan Asia. Diikuti baht Thailand menguat 0,02 persen, yen Jepang 0,11 persen, ringgit Malaysia 0,15 persen, peso Filipina 0,16 persen, dan won Korea Selatan 0,26 persen.
 
Sementara dolar Singapura melemah 0,04 persen dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
 
Sebaliknya, mata uang utama negara maju justru bersandar di zona merah. Dolar Australia melemah 0,12 persen, dolar Kanada minus 0,02 persen, dan rubel Rusia minus 0,01 persen.
 
Sementara euro Eropa dan poundsterling Inggris stagnan. Namun, franc Swiss berhasil menguat 0,09 persen dari dolar AS.
 
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan kembali melemah pada hari ini karena ada sentimen negatif dari luar maupun dalam negeri.
 
Dari dalam negeri, pasar mengartikan arah kebijakan Bank Indonesia (BI) yang tetap pre-emtive dan ahead of the curve pada tahun depan sebagai sinyal bahwa bank sentral nasional akan kembali menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
 
"Pasar cenderung bereaksi negatif meskipun akan positif untuk pergerakan rupiah," ujarnya, Kamis (29/11).
 
Sementara di luar negeri, pasar menanti kepastian perdamaian AS dengan China dalam forum KTT G20 Summit. Hal ini membuat dolar AS berhasil dari beberapa mata uang. Hal ini membuat sentimen bank sentral AS, The Federal Reserve yang memberi sikap netral terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan tidak di-respons pasar.(fea) 
 
 
Sumber : CNN Indonesia
Rifan Financindo

Rabu, 28 November 2018

PT Rifan Financindo Berjangka – Visual Stories: Dara Seksi Penakluk Tong Setan

sepe
PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta – Jarang ada perempuan jadi pembalap. Apalagi pembalap tong setan. Berputar-putar di dalam tong sambil memacu sepeda motor turun naik dengan kecepatan tinggi. Dihantui maut.
Pertunjukan tong setan kerap menjadi primadona di setiap pasar malam. Jika beruntung, Anda bisa bertemu dara-dara muda bernyali besar yang menjadi penakluk pusaran tong setan.
Karmila dan Laras terpikat dengan atraksi yang memacu adrenalin ini sejak semula melihatnya. Bukannya takut, mereka justru penasaran mencoba.
Tentu saja awalnya tak berjalan mulus. Pusing, mual, bahkan sampai pingsan. Ikuti kisah Karmila dan Laras serta aksi mereka sebagai pembalap tong setan dalam Visual Stories di sini.
(cha/asp)

Selasa, 27 November 2018

IHSG Dibuka Melemah ke 6.009 | Rifanfinancindo

Ilustrasi/Foto: Rengga Sancaya 
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah. IHSG berbalik melemah pada pembukaan pagi ini.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjinak ke level Rp 14.479.

Pada perdagangan pre opening, IHSG melemah 20,387 poin (0,34%) ke 6.002,391. Indeks LQ45 turun 5,086 poin (0,53%) ke 957,863.

Membuka perdagangan, Selasa (27/11/2018), IHSG melanjutkan pelemahan 10,783 poin (0,22%) ke 6.009,783. Indeks LQ45 juga turun 4,215 poin (0,44%) ke 958,875.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih betah di zona merah ke 6,010 (0,21%). Indeks LQ45 juga masih melemah 4,189 poin (0,43%) ke 958,818.

Sementara itu indeks utama bursa Wall St ditutup kompak dalam zona hijau. Indeks Dow Jones naik 1,46%, S&P terangkat 1,55%, dan Nasdaq menguat 2,06%. Rebound-nya indeks Wall St dikarenakan pelaku pasar melakukan bargain hunter atas saham-saham yang sudah terkoreksi cukup besar padahal masih memiliki fundamental yang cukup sehat. 

Selain itu, adanya perayaan Thanksgiving beberapa waktu lalu nampaknya berhasil meningkatkan konsumsi yang pada akhirnya mendukung ekspektasi atas saham-saham sektor ritel. Adapun dari sektor energi juga terkoreksi dengan harapan pasokan akan segera mengalami penurunan.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 bertambah 45 poin ke 21.857,551
  • Indeks Hang Seng turun 156,080 ke 26.220,100
  • Indeks Komposit Shanghai bertambah 4,370 poin atau 0,17% ke 2.580,070
  • Indeks Strait Times turun 14,750 poin ke 3.076,820



Senin, 26 November 2018

Harga Minyak Dunia Tertekan Pasokan yang Membanjir | Rifan Financindo

Harga Minyak Dunia Tertekan Pasokan yang Membanjir
Rifan Financindo -- Tren penurunan harga minyak dunia masih berlanjut sepanjang pekan lalu di tengah kekhawatiran membanjirnya pasokan di pasar. Ke depan, harga minyak diperkirakan membaik seiring upaya sejumlah produsen utama minyak dunia bersepakat memangkas produksi dalam pertemuan awal Desember 2018.

Dilansir dari Reuters, Senin (26/11), harga minyak mentah Brent secara mingguan merosot 11,3 persen menjadi US$58,8 per barel pada Jumat (23/11) lalu. Secara harian, harga Brent terjerembab US$3,8 atau 6,1 persen.

Pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) sebesar 10,8 persen secara mingguan menjadi US$50,42 per barel. Dalam perhitungan harian, harga WTI tercatat merosot US$4,21 atau 7,7 persen.

Kedua harga acuan telah melemah selama tujuh pekan berturut-turut. Pekan lalu, persentase penurunan kedua harga acuan merupakan yang terbesar sejak Januari 2016.

Sepanjang November, harga minyak merosot lebih dari 20 persen sejak menyentuh level tertingginya pada awal Oktober 2018 lalu. Diperkirakan, kedua harga acuan bakal mencatatkan penurunan harga bulanan terbesar sejak akhir 2014.

Produksi minyak, terutama dari AS, tumbuh lebih cepat dibandingkan permintaan. Untuk mencegah bertambahnya bahan bakar yang tidak terpakai, seperti yang terjadi pada 2015, Organisasi Negara Pengekspor Minyak diperkirakan bakal memangkas produksinya. Kesepakatan berpotensi terjadi dalam pertemuan 6 Desember 2018 mendatang.

Kendati demikian, rencana pemangkasan produksi OPEC kurang ampuh dalam mendongkrak harga. Pasar minyak terbebani oleh perang dagang antara dua perekonomian terbesar dunia AS dan China. Rencananya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bakal bertemu di pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina, pada pekan ini.

"Pasar tengah memasukkan faktor perlambatan ekonomi - mereka (pelaku pasar) mengantisipasi pembicaraan perdagangan dengan China tidak akan berjalan mulus," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn di Chicago.

Ketakutan pasar terhadap lemahnya permintaan meningkat setelah China, pada pekan lalu, mencatatkan ekspor bensin terendah sejak lebih dari setahun. Lunglainya ekspor bensin terjadi di tengah berlebihnya pasokan bahan bakar di Asia dan secara global.

Persediaan bensin melesat di Asia, dengan stok di Singapura, hub kilang di kawasan, meningkat ke level tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Pekan lalu, persediaan minyak di Jepang juga menanjak. Di AS, persediaan bahan bakar naik tujuh persen sejak setahun terakhir.

Produksi minyak mentah juga melonjak tahun ini. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan produksi dari non-OPEC naik sebesar 2,3 juta barel per hari (bph) tahun ini. Sementara, permintaan tahun depan diproyeksi hanya akan terkerek 1,3 juta bph.

Pelemahan permintaan membuat eksportir minyak mentah utama dunia Arab Saudi, pada Kamis lalu, menyatakan kemungkinan bakal memangkas produksinya. Diperkirakan, Arab Saudi bersama anggota OPEC lainnya akan memangkas produksi hingga 1,4 juta bph.

Kendati demikian, Trump menegaskan penolakannya terhadap kenaikan harga minyak. Banyak analis memprediksi Arab Saudi akan mengikuti keinginan AS untuk menolak tekanan pemangkasan produksi dari anggota OPEC lain.

Sejumlah analis memperkirakan, jika OPEC memangkas produksinya pada pertemuan bulan depan, harga minyak akan kembali pulih.

"Kami memperkirakan OPEC akan mengatur pasar di 2019 dan mengkaji kemungkinan terjadinya kesepakatan untuk mengurangi produksi sekitar dua banding tiga. Pada skenario tersebut, harga Brent kemungkinan bakal kembali ke level US$70 per barel," ujar Ahli Strategi Komoditi Morgan Stanley Martijn Rats dan Amy Sergeant dalam catatannya kepada klien yang dikutip Reuters.

Analis Riset FXTM Lukman Otunaga menilai apabila OPEC tidak memangkas produksinya, harga minyak bisa tertekan lebih dalam menuju US$50 per barel.

Penurunan harga minyak telah menyeret saham sektor energi di bursa AS. Saham perusahaan minyak raksasa Exxon Mobil Corp dan Chevron merosot lebih dari tiga persen pada pekan lalu.

Lebih lanjut, Intercontinental Exchange (ICE) mencatat manajer keuangan dan investasi memangkas posisi beli pada Brent sebesar 32.263 kontrak menjadi 182.569 kontrak pada pekan yang berakhir 20 November 2018. Jumlah kontrak beli bersih tersebut terendah sejak Desember 2015. (sfr/lav)

Sumber : CNN Indonesia
Rifan Financindo

Jumat, 23 November 2018

WTO Bakal Bahas Perang Dagang Akibat Tarif AS | PT Rifan Financindo

WTO Bakal Bahas Perang Dagang Akibat Tarif AS
PT Rifan Financindo -- Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sepakat untuk mendengar keluhan dari berbagai negara mengenai tarif baja dan aluminium baru AS, serta keluhan dari Washington atas tarif balasan.

Badan Penyelesaian Perselisihan WTO (DSB) setuju untuk membentuk panel untuk meninjau keputusan Presiden AS Donald Trump guna untuk mengenakan tarif baru sebesar 25 persen pada baja dan 10 persen pada aluminium.

Dikutip dari AFP, DSB akan membuat panel terpisah untuk keluhan oleh Uni Eropa, China, Kanada, Meksiko, Norwegia, Rusia dan Turki. Hal ini dilakukan karena AS mengatakan tidak akan setuju dengan satu panel untuk mendengar semuanya.


Badan tersebut setuju membuat tiga panel sesuai permintaan AS untuk memutuskan legalitas tarif pembalasan yang dikenakan oleh Kanada, Cina, Meksiko dan Uni Eropa.

DSB juga menyetujui permintaan AS membentuk panel guna meninjau langkah-langkah China yang berkaitan dengan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Trump mengklaim pengenaan tarif baru dilakukan sebagai langkah untuk menjaga keamanan nasional AS di tengah masifnya impor ke negara tersebut.

Washington menerapkan pengecualian WTO yang jarang digunakan, yakni memungkinkan suatu negara untuk mengambil tindakan apa pun yang dianggap perlu untuk melindungi kepentingan keamanan utamanya.

Sementara, Duta Besar AS Dennis Shea memperingatkan tentang risiko yang diajukan ke sistem penyelesaian perselisihan WTO ketika seorang anggota menentang tindakan yang diambil untuk melindungi kepentingan keamanan esensial.

Delegasi AS juga memperingatkan bahwa setiap tinjauan tindakan yang diambil untuk alasan keamanan nasional akan merusak legitimasi dan bahkan kelangsungan hidup WTO secara keseluruhan.

Pengenaan tarif impor telah meningkat menjadi perang dagang habis-habisan antara AS dan China, juga meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan banyak sekutu tradisionalnya.
Keputusan untuk membentuk panel mengikuti putaran konsultasi yang gagal antara para pihak secara bilateral. Ini juga menandai eskalasi dalam bentrokan yang sedang berlangsung di WTO seputar kebijakan perdagangan Trump yang kontroversial.

Permintaan pertama untuk membentuk panel ditolak bulan lalu, mendorong pihak untuk mengajukan permintaan kedua.

Di bawah peraturan WTO, pihak-pihak yang berselisih dapat memblokir permintaan pertama untuk pembuatan panel arbitrase, tetapi jika para pihak mengajukan permintaan kedua, itu semua dijamin akan melalui.

Pembuatan panel DSB biasanya memicu pertempuran hukum yang panjang dan sering mahal, terkadang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. (AFP/agi)

Sumber : CNN Indonesia
PT Rifan Financindo

Kamis, 22 November 2018

Berlawanan dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Menguat ke 5.956 | Rifanfinancindo

Foto: Rachman Haryanto
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau. Setelah kemarin ditutup merah, IHSG pagi ini berhasil dibuka positif setelah sempat bergerak negatif di pre-opening.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjinak ke level Rp 14.574.

Pada perdagangan pre opening, IHSG turun 11,39 poin (0,19%) ke 5.936,66. Indeks LQ45 juga turun 2,84 poin (0,3%) ke 942,490.
Membuka perdagangan, Kamis (22/11/2018), IHSG berbalik hijau. IHSG naik 8,83 poin (0,14%) ke 5.956,88. Indeks LQ45 naik 1,81 poin (0,19%) ke 947,427.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan, naik 9,13 poin (0,15%) ke 5.957,18. Sementara Indeks LQ45 naik 1,21 poin (0,13%) ke 946,523.

Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 24.464.69 (-0.00%), NASDAQ ditutup 6,972.25 (+0.92%), S&P 500 ditutup 2,649.93 (+0.30%). Bursa Amerika Serikat ditutup menguat didorong rilis data ekonomi yang tak mampu memenuhi ekspektasi. Klaim tunjangan pengangguran diumumkan sebesar 224.000 lebih tinggi dibanding estimasi sebesar 215.000.

Selain itu pemesanan barang tahan lama diumumkan sebesar 0.1% MoM dibawah konsensus pertumbuhan sebesar 0.4% MoM. Dengan data seperti ini ada kemungkinan The Fed akan menunda kenaikan suku bunganya. Volume perdagangan Wall Street hari ini lebih rendah dikarenakan sebagian besar pelaku pasar telah cuti untuk merayakan Thanksgiving.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 turun 0,01% ke 21.506,26
  • Indeks Hang Seng turun 0,21% ke 25.916,49
  • Indeks Komposit Shanghai turun 0,27% ke 2.644,46
  • Indeks Strait Times turun 0,17% ke 3.033,46 (eds/eds)
 

Rabu, 21 November 2018

Pasca 'Harpitnas', IHSG Dibuka Anjlok 1,4% | Rifan Financindo

Foto: Grandyos Zafna
Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pagi ini. Setelah 'hari kejepit nasional ' (harpitnas) selesai, IHSG dibuka turun cukup dalam sebanyak 74 poin (1,24%) ke 5.930,50.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali menguat dan berada di level Rp 14.614.

Pada perdagangan pre opening, IHSG turun 63,09 poin (1,05%) ke 5.942,19. Indeks LQ45 turun 15,73 poin (1,65%) ke 940,594.
Membuka perdagangan, Rabu (21/11/2018), IHSG melanjutkan pelemahan. IHSG turun 74,79 poin (1,24%) ke 5.930,50. Indeks LQ45 turun 20,56 poin (2,21%) ke 935,202.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG terus melanjutkan pelemahan, turun 87 poin (1,45%) ke 5.918,105. Sementara Indeks LQ45 turun 18,44 poin ke 937,888.

Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 24.465.64 (-2.20%), NASDAQ ditutup 6,908.82 (-1.70%), S&P 500 ditutup 2,641.89 (-1.82%). Bursa saham US ditutup melemah secara keseluruhan.

Penurunan masih didorong oleh kecemasan atas perlambatan ekonomi global dan juga penurunan harga minyak yang terlalu cepat. Hal ini mengakibatkan likuidasi dari investor yang memiliki saham berbasis minyak ataupun kontrak berjangka minyak.

Belum ada alasan yang kuat bagi investor untuk membeli saham dalam waktu dekat. Bursa Asia dibuka menurun setelah Chairman Nissan Carlos Ghosn dan Greg Kelly ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan keuangan perusahaan. Hal ini memberikan sentimen negatif pada saham otomotif di bursa Jepang.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 turun 0,67% ke 21.439,02
Indeks Hang Seng turun 0,68% ke 25.665,38
Indeks Komposit Shanghai turun 0,36% ke 2.636,22
Indeks Strait Times turun 0,09% ke 3.024,39 (eds/eds)
 

Senin, 19 November 2018

Rupiah Kembali Pimpin Penguatan Mata Uang Asia Pagi Ini | PT Rifan Financindo

Rupiah Kembali Pimpin Penguatan Mata Uang Asia Pagi Ini
PT Rifan Financindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.560 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini, Senin (19/11). Posisi ini menguat 51 poin atau 0,35 persen dari akhir pekan lalu, Jumat (16/11) di Rp14.611 per dolar AS.

Di kawasan Asia, rupiah kembali menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi. Diikuti peso Filipina menguat 0,22 persen, won Korea Selatan 0,2 persen, yen Jepang 0,12 persen, dan ringgit Malaysia 0,08 persen.

Namun, beberapa mata uang justru berada di zona merah pada awal pekan ini. Dolar Singapura melemah 0,01 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, dan baht Thailand minus 0,18 persen. 

Mayoritas mata uang utama negara maju juga tercatat melemah di hadapan dolar AS. Euro Eropa melemah 0,08 persen, rubel Rusia minus 0,09 persen, dolar Kanada minus 0,11 persen, dan dolar Australia minus 0,21 persen.

Hanya, poundsterling Inggris yang menguat 0,08 persen dan frans Swiss 0,01 persen. 

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan pergerakan rupiah akan kembali menguat pada hari ini karena ada kecenderungan minim sentimen di awal pekan. Selain itu, sentimen pekan lalu yang cukup positif bagi rupiah diperkirakan masih akan menjadi daya dorong penguatan rupiah.

"Di sisi lain, penguatan euro Eropa seiring harapan akan tercapainya penyelesaian masalah defisit anggaran keuangan Italia diharapkan dapat memberikan sentimen positif untuk rupiah," katanya, Senin (19/11).

Sumber : CNN Indonesia
PT Rifan Financindo
 

Jumat, 16 November 2018

Suku Bunga BI Naik, IHSG Melesat Dekati 6.000 | Rifanfinancindo

Foto: Grandyos Zafna
Foto: Grandyos Zafna
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pagi ini. IHSG dibuka naik 19,37 poin (0,33%) ke 5.975,11.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali melemah dan berada di level Rp 14.584.

Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 19,37 poin (0,33%) ke 5.975,11. Indeks LQ45 juga naik 23 poin (0,73%) ke 932,505.
Membuka perdagangan, Kamis (15/11/2018), IHSG melanjutkan penguatan. IHSG naik 22,89 poin (0,38%) ke 5.978,83. Sedangkan indeks LQ45 naik 33 poin (0,59%) ke 951,86.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak positif, naik 50,78 poin (0,87%) ke 5.909,076. Sementara Indeks LQ45 naik 11,767 poin ke 925,910.

Adapun salah satu sentimen yang menjadi penopang indeks adalah rilisnya suku bunga acuan (BI-7 Days Repo Rate) pada (15/11) yang sesuai dengan keinginan pasar untuk menjaga dana asing melalui kenaikan 25 basis poin menjadi 6%, kenaikan tersebut dinilai akan menjadi sentimen positif guna stabilitas nilai tukar Rupiah.

Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup menguat inline dengan bursa saham global yang mayoritas ditutup dalam zona hijau. Indeks Dow Jones naik 0.83%, S&P dan Nasdaq terangkat 1.06% dan 1.72%.

Penguatan ini dikarenakan adanya isu yang menyatakan pihak Amerika akan menghentikan tarif lebih lanjut atas impor China. Hal tersebut mendorong asumsi pelaku pasar bahwa pertemuan China dan AS kali ini akan berhasil meredakan perang dagang.

Selain itu, isu tersebut juga didukung oleh pernyataan oleh Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer bahwa tarif atas impor China selanjutnya masih akan ditahan.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 turun 0,5% ke 21.736,850
  • Indeks Hang Seng naik 0,04% ke 25.665,600
  • Indeks Komposit Shanghai naik 0,21% ke 2.637,660
  • Indeks Strait Times turun 0,23% ke 3.036,170
(fdl/fdl)


Kamis, 15 November 2018

Lanjutkan Penguatan, IHSG Dibuka Hijau di 5.894 | Rifan Financindo

Foto: Rachman Haryanto
Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pagi ini. IHSG dibuka naik 23 poin (0,46%) ke 5.885,217.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali melemah dan berada di level Rp 14.759

Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 23 poin (0,46%) ke 5.885,217. Indeks LQ45 juga naik 23poin (0,73%) ke 932,505.
Membuka perdagangan, Kamis (15/11/2018), IHSG melanjutkan penguatan. IHSG naik 98 poin (0,62%) ke 5.894,516. Sedangkan indeks LQ45 naik 33 poin (0,91%) ke 934,255.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak positif, naik 50,78 poin (0,87%) ke 5.909,076. Sementara Indeks LQ45 naik 11,767 poin ke 925,910.

Sementara itu indeks utama bursa saham AS kompak ditutup dalam zona merah pada perdagangan hari Rabu (14/11). Indeks Dow Jones turun 0.81%, S&P melemah 0.76% dan Nasdaq tertekan 0.90%.

Pelemahan terjadi salah satunya dikarenakan rilisnya data Monthly Budget Statement AS bulan Oktober yang kembali mencatatkan defisit sebesar US$-100B atau jauh dari perkiraan yang hanya defisit sebesar US$-27.8B serta data Inflasi Oktober yang telah menyentuh 2.5% (YoY)
turut menjadi pemberat indeks.

Adapun sentimen negatif juga berasal dari pernyataan pihak Demokrat yang mendukung Federal Reserve untuk memperketat stimulus melalui kenaikan bertahan pada suku bunga The Fed, padahal di sisi lain Presiden Trump meminta kepada Federal Reserve untuk memberikan stimulus dan kemudahan pelaku usaha dengan tidak menaikkan suku bunga.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 turun 0,5% ke 21.736,850
  • Indeks Hang Seng naik 0,04% ke 25.665,600
  • Indeks Komposit Shanghai naik 0,21% ke 2.637,660
  • Indeks Strait Times turun 0,23% ke 3.036,170
(fdl/fdl)

 

Rabu, 14 November 2018

Rupiah Tinggalkan Level Rp14.800 per Dolar AS Pagi Ini - Rifan Financindo

Rupiah Tinggalkan Level Rp14.800 per Dolar AS Pagi Ini
PT Rifan Financindo -- Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp14.782,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini, Rabu (14/11). Posisi ini menguat 22,5 poin dari perdagangan kemarin sore, Selasa (13/11) di Rp14.805 per dolar AS.

Sementara hingga pukul 08.35 WIB, rupiah terus bergerak menguat ke posisi Rp14.767,5 per dolar AS.

Di kawasan Asia, mayoritas mata uang bersandar di zona hijau. Won Korea Selatan menguat 0,27 persen, baht Thailand 0,18 persen, ringgit Malaysia 0,1 persen, dolar Singapura minus 0,09 persen, dan peso Filipina minus 0,04 persen. Hanya yen Jepang dan dolar Hong Kong yang melemah, masing-masing minus 0,09 persen dan minus 0,02 persen. 

Begitu pula dengan mata uang utama negara maju yang kompak menguat dari mata uang Negeri Paman Sam. Poundsterling Inggris menguat 0,25 persen, euro Eropa minus 0,11 persen, dolar Australia minus 0,07 persen, franc Swiss minus 0,06 persen, rubel Rusia minus 0,06 persen, dan dolar Kanada minus 0,06 persen,

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan bergerak positif pada hari ini dengan kecenderungan menguat karena pengaruh sentimen dari luar dan dalam negeri. Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp14.785-14.815 per dolar AS.

Dari luar negeri, rupiah diperkirakan akan terkena imbas pelemahan dolar AS yang terjadi karena aksi ambil untung oleh pelaku pasar. Hal ini membuat beberapa mata uang menguat karena menjadi opsi baru bagi pelaku pasar, misalnya euro Eropa.

"Meningkatnya euro Eropa yang memanfaatkan turunnya dolar AS seiring dengan aksi ambil untung, diharapkan dapat membantu rupiah untuk kembali melanjutkan kenaikannya," ucapnya, Rabu (14/11).

Sedang dari dalam negeri, ia melihat ada sentimen positif dari transaksi perdana Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), instrumen baru di pasar uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Sebab, pada lelang perdana DNDF yang diikuti 9 bank di Tanah Air, berhasil meraih dana sekitar US$73 juta dari lelang mencapai US$149 juta.

"Pergerakan positif ini terjadi jelang akan dirilisnya hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada pekan ini," pungkasnya. (uli/agi)

Sumber : CNN Indonesia
Rifan Financindo

Selasa, 13 November 2018

Cuitan Trump Bikin Harga Minyak Tertekan di Awal Pekan - Rifanfinancindo

Cuitan Trump Bikin Harga Minyak Tertekan di Awal Pekan
Rifanfinancindo -- Harga minyak mentah dunia masih tertekan pada perdagangan Senin (12/11), waktu Amerika Serikat (AS). Pelemahan dipicu oleh komentar Presiden AS Donald Trump yang berharap tidak ada pemangkasan produksi minyak.

Dilansir dari Reuters, Selasa (13/11), harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) merosot US$0,26 menjadi US$59,93 per barel. Penurunan tersebut telah terjadi selama 11 hari berturut-turut.

Berdasarkan data CME Group, penurunan tersebut merupakan yang terlama sejak kontrak pertama kali diperdagangkan. Pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka Brent yang turun US$0,06 menjadi US$70,12 per barel.

Kedua harga minyak acuan global merosot pada perdagangan pascapenutupan (post-settlement), di mana WTI turun US$1,48 menjadi US$58,71 per barel dan Brent merosot US$1,13 menjadi US$69,05 per barel.

"Semoga, Arab Saudi dan OPEC tidak akan memangkas produksi minyak. Harga minyak seharusnya jauh lebih rendah berdasarkan pasokan," ujar Trump dalam cuitan melalui akun Twitter resminya kemarin.

 
Komentar Trumpmenyusul pernyataan Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih yang menyatakan OPEC tengah mempertimbangkan untuk memangkas pasokan sebesar 1 juta barel per hari (bph) tahun depan mengingat adanya perlambatan permintaan. Hal itu berdasarkan analisis teknis yang dilakukan.

Pada Minggu (10/11) lalu, Arab Saudi yang merupakan eksportir terbesar di dunia, menyatakan bakal memangkas pengiriman kapal sebesar 500 ribu bph pada Desember akibat perlambatan permintaan musiman.

Arab Saudi sebelumnya telah menyampaikan kekhawatiran terkait pengenaan sanksi AS terhadap Iran yang tidak mengurangi pasokan di pasar sebesar perkiraan sebelumnya. Komentar al-Falih membuat harga minyak menguat di awal sesi perdagangan.

Namun, usai Trump melemparkan komentarnya, harga minyak dunia langsung merosot. "Kita seperti kembali ke titik awal. Ini pasti sangat terasa seperti November 2016 bagi mereka (OPEC)," ujar Partner Again Capital Managemet John Kilduff di New York.


Pernyataan Kilduff merujuk pada periode saat OPEC dan sekutunya sepakat untuk memulai kebijakan pemangkasan produksi.

"Arab Saudi dan Rusia, khususnya, terburu-buru mengerek produksi di pasar untuk mengimbangi berkurangnya pasokan yang tidak terjadi," ujarnya.

Sebelumnya, pasar telah mengantisipasi berkurangnya ekspor dari anggota OPEC Iran setelah sanksi AS berlaku efektif bulan ini. Kendati demikian, pemerintah AS memberikan pengecualian terhadap importir minyak utama Iran. Akibatnya, jumlah pasokan yang berkurang di pasar tidak sebesar perkiraan awal.

Harga minyak telah merosot lebih dari 20 persen pada bulan lalu karena terpukul oleh kenaikan pasokan global. Selain itu, tekanan juga berasal dari ancaman perlambatan permintaan, terutama dari negara yang mata uangnya melemah terhadap dolar AS dan daya belinya tergerus.

Sementara, berdasarkan data resmi di masing-masing pemerintahan, produksi produsen minyak utama dunia Rusia, AS, dan Arab Saudi telah terkerek sebesar 1,05 juta bph pada tiga bulan terakhir.


Hal itu membuat OPEC berupaya untuk menyesuaikan produksinya sendiri yang saat ini berkisar 33,3 juta bph atau sekitar sepertiga dari pasokan global.

Pada Senin (12/11) kemarin, sumber Reuters dari pemerintah Kuwait menyatakan sejumlah eksportir minyak utama dunia tengah mempertimbangkan untuk memangkas produksi minyak mentah tahun depan. Namun, ia tak merinci rencana tersebut.

Selama ini, salah satu masalah terbesar OPEC adalah melesatnya produksi minyak shale AS.

"Satu hal yang sangat jelas, OPEC tengah menghadapi kejutan dari minyak shale seiring produksi minyak mentah AS yang naik hingga mencapai 11,6 juta bph dan bakal melampaui batas 12 juta bph tahun depan," ujar Kepala Perdagangan untuk Asia Pasifik Oanda Stephen Innes di Singapura. (sfr/agi)


Sumber : CNN Indonesia
Rifanfinancindo
 

Senin, 12 November 2018

Awal Pekan, IHSG Lanjutkan Pelemahan - Rifan Financindo

Foto: Grandyos Zafna
Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pagi ini. IHSG dibuka turun tipis 4,61 poin (0,07%) ke 5.869,54.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menguat ke level Rp 14.724.

Pada perdagangan pre opening, IHSG dibuka melemah 8,41 poin ke 5.865,74. Indeks LQ45 juga turun 2,09 poin (0,23%) ke 928,911.
Membuka perdagangan, Senin (12/11/2018), IHSG melanjutkan pelemahan. IHSG turun 4,61 poin (0,07%) ke 5.869,54. Sedangkan indeks LQ45 berkurang 1,94 poin (0,18%) ke 929,34.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak turun dengan pelemahan 20,02 poin (0,3%) ke 5.854,13. Indeks LQ45 berkurang 5,23 poin (0,56%) ke 925,525.

Sementara itu, indeks utama bursa Wall St ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan akhir pekan kemarin (09/11). Indeks Dow Jones turun 0.77%, S&P melemah 0.92%, dan Nasdaq tertekan 1.65%.

Penurunan indeks tersebut salah satunya dikarenakan kekhawatiran pasar atas kebijakan apa yang akan dilakukan China selanjutnya untuk memperbaiki data ekonomi Cina bulan Oktober yang menunjukkan inflasi produsen turun untuk empat bulan berturut-turut, hal itu mengindikasikan rendahnya konsumsi domestik, aktivitas manufaktur dan penjualan mobil.

Pelaku pasar khawatir Cina akan semakin agresif dalam perang dagang untuk melindungi ekonomi mereka. Adapun itu rilisnya data Consumer Sentiment bulan November yang di level 98.3 atau di atas perkiraan nampaknya belum mampu menopang indeks ke zona hijau.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 naik 0,03% ke 22.256,42
Indeks Hang Seng turun 0,0% ke 25.601,75
Indeks Komposit Shanghai melemah 0,1% ke 2.596,21
Indeks Strait Times turun 0,06% ke 3.076,19 (eds/eds)

Jumat, 09 November 2018

Kompak dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Melemah ke 5.917 - PT Rifan Financindo

Foto: Rachman Haryanto
PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pagi ini. IHSG dibuka turun pada perdagangan pagi ini ke 5.917.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah berada pada level Rp 14.610.

Pada perdagangan pre opening, IHSG dibuka melemah ke 5.934,178. Indeks LQ45 turun ke 944,741.

Membuka perdagangan, Jumat (9/11/2018), IHSG melanjutkan pelemahan. IHSG melemah 61,638 poin (0,97%) ke 5.917,051. Indeks LQ45 juga berkurang 13,728 poin (1,44%) ke 942,377.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG bergerak turun dengan pelemahan 65,084 poin (1,09%) ke 5.911,722. Indeks LQ45 berkurang 14,260 poin (1,49%) ke 940,814.

Sementara itu indeks utama bursa Wall St ditutup mixed dengan mayoritas berada dalam zona merah pada perdagangan Kamis (08/11). S&P melemah 0,25% dan Nasdaq tertekan 0,53%. Sedangkan satu indeks lainnya yakni Dow Jones berhasil menguat meskipun tipis sebesar 0.04%.

Pelemahan Indeks terjadi seiring dengan antisipasi atas rilisnya data negatif pada hari Jumat Pekan ini dari Wholesale Inventories MoM SEP diperkirakan tumbuh melambat 0,5% dibandingkan sebelumnya, Consumer Sentiment Prel NOV diperkirakan berada di level 95 turun dari bulan sebelumnya yang di level 98,6.

Selain itu, penurunan juga dikarenakan sentimen negatif dari pernyataan Federal Reserve yang mengharapkan peningkatan bertahap lebih lanjut dalam kisaran target untuk tingkat dana federal yang direncanakan satu kali lagi di tahun ini pada bulan Desember.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 0,73% ke 22.323,990
  • Indeks Hang Seng turun 1,70% ke 25.792,551
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 0,79% ke 2.614,730
  • Indeks Strait Times turun 0,82% ke 3.067,850
(ara/ara)


Kamis, 08 November 2018

Produksi Minyak AS Catatkan Rekor, Harga Minyak Dunia Merosot | Rifanfinancindo

Produksi Minyak AS Catatkan Rekor, Harga Minyak Dunia Merosot
Rifanfinancindo -- Harga minyak dunia kembali merosot pada perdagangan Rabu (7/11), waktu Amerika Serikat (AS). Pelemahan terjadi menyusul kenaikan produksi dan pasokan minyak mentah AS yang mencatatkan rekor.

Dilansir dari Reuters, Kamis (8/11), harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun US#0,54 menjadi US$61,67 per barel. Harga tersebut merosot hampir 20 persen sejak menyentuh level tertinggi penutupan yakni sebesar US$76,41 per barel yang terjadi pada awal Oktober lalu.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent melemah tipis sebesar US$0,06 menjadi US$72,02 per barel. Pelemahan sedikit tertahan setelah hadirnya pemberitaan terkait Rusia dan Arab Saudi yang sedang membicarakan kemungkinan pemangkasan produksi tahun depan.

"Pasar belum bisa membuktikan dapat bertahan dalam reli (harga), sehingga kondisi jangka pendek masih sangat negatif," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn di Chicago seperti dikutip Reuters.

Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mencatat persediaan minyak mentah domestik naik 5,8 juta barel pada pekan terakhir, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan sejumlah analis.

Kemudian, produksi minyak mentah AS juga menyentuh level 11,6 juta barel per hari (bph) yang merupakan rekor mingguan. Data bulanan terakhir pada Agustus 2018 menunjukkan produksi minyak AS telah di atas 11,3 juta bph.

Sementara itu, ekspor minyak Iran diperkirakan bakal merosot setelah sanksi AS berlaku efektif pada Senin (5/11) lalu. Laporan dari Organisasi Negara dan Pengekspor Minyak (OPEC) dan sejumlah prediksi lain mengindikasikan pasar minyak global bakal mengalami surplus pada 2019, seiring perlambatan permintaan.

Selain itu, AS juga mengabulkan permohonan pengecualian pengenaan sanksi Iran terhadap delapan negara pengimpor minyak Iran.

"Saat ini pasar akan melihat produsen dari OPEC maupun non OPEC untuk mengendalikan produksi, mengingat AS telah memberi pengecualian pemberlakuan sanksi kepada delapan negara yang pada dasarnya ingin menambah pasokan," ujar Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow di Houston.

Berdasarkan pemberitaan kantor berita Rusia TASS yang dikutip Reuters, Rusia dan Arab Saudi telah memulai pembicaraan secara bilateral mengenai kemungkinan pemangkasan produksi kembali tahun depan. 

Pada Juni lalu, kelompok produsen minyak tersebut memutuskan untuk merelaksasi kesepakatan pemangkasan produksi yang telah berjalan sejak awal 2017. Hal itu dilakukan setelah mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

Sejumlah analis memperkirakan negara produsen minyak ingin memangkas produksi saat ini, setelah pemilihan tengah periode AS rampung. Trump sebelumnya telah mengeluhkan harga bensin yang semakin mahal.

"OPEC merasakan tekanan Trump, namun produsen mengambil langkah dengan pertimbangan bahwa mereka hanya perlu melewati pemilihan tengah periode," ujar Analis Hedgeye Joe McMonigle dalam catatannya.

McMonile memperkirakan akhir pekan ini akan bermunculkan komentar publik dari para menteri negara-negara anggota OPEC terkait pemangkasan produksi kembali.

Komite para menteri yang terdiri dari beberapa anggota OPEC dan sekutunya akan bertemu untuk membahas proyeksi 2019 di Abu Dhabi pada Minggu (11/11) mendatang. (sfr/lav)

Sumber : CNN Indonesia
Rifanfinancindo

Rabu, 07 November 2018

PT Rifan – KAI Kembali Diskon Tiket Kereta Api, Ini Cara Mendapatkannya

kreqta
PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menawarkan diskon kepada masyarakat untuk naik kereta api. Diskon kali ini dalam rangka perhelatan Forum International Public Service Tahun 2018 yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), di Jakarta Convention Center pada 7-8 November 2018.
Dalam acara yang kali pertama diselenggarakan Kemenpan RB ini, PT KAI memberikan diskon tiket sebesar 10 persen untuk setiap pembelian tiket on the spot di stand KAI pada event Forum International Public Service Tahun 2018.
“PT KAI tak pernah berhenti memanjakan pecinta kereta api dengan berbagai promo tiket KA. Kali ini, para pengguna kereta api bisa berburu diskon tiket KA sebesar 10 persen digelaran Forum International Public Service Tahun 2018. Semoga dengan promo diskon ini, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk terus naik kereta api, dan kereta api pun semakin menjadi transportasi yang diandalkan,” jelas Executive Vice President KAI Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah, Rabu (7/11/2018).
Adapun syarat dan ketentuan diskon tiket di event Forum International Public Service Tahun 2018, adalah sebagai berikut:
– Berlaku untuk KA komersial jarak menengah dan jarak jauh.
– Diskon diberikan kepada pengunjung yang melakukan transaksi pembelian tiket KA di stand milik PT KAI (Persero).
– Periode pembelian tiket KA pada tanggal 7 November 2018 untuk keberangkatan KA sampai dengan 90 hari ke depan selama tempat duduk masih tersedia.
– Diskon tidak berlaku untuk tiket keberangkatan pada tanggal 14 Desember 2018 s.d 6 Januari 2019.- Tiket diskon dapat dibatalkan dan diubah jadwal.
– Tiket diskon tidak dapat digabung dengan reduksi atau diskon lainnya.
Dadan juga mengingatkan, bagi masyarakat yang ingin menikmati potongan harga tiket KA di acara Forum International Public Service Tahun 2018, agar membawa identitas diri.
“Pastikan pemesanan tiket sesuai dengan identitas calon penumpang yang akan melakukan perjalanan. Jika tidak sesuai, maka dinyatakan tiket tidak berlaku,” pungkas Dadan.
(nvc/ita)
Sumber: Detik
Ed– rifanfinancindo


Selasa, 06 November 2018

Harga Minyak Terkerek Berlakunya Sanksi AS Terhadap Iran | PT Rifan Financindo

Harga Minyak Terkerek Berlakunya Sanksi AS Terhadap Iran
Rifan Financindo -- Harga minyak mentah Brent menguat tipis pada perdagangan Senin (5/11), waktu Amerika Serikat (AS). Pergerakan harga minyak dipengaruhi mulai berlakunya sanksi AS terhadap Iran secara efektif, termasuk pula kebijakan pengecualian pengenaan sanksi sementara yang memungkinkan delapan negara tetap dapat mengimpor minyak dari Iran.

Dilansir dari Reuters, Selasa (6/11), harga minyak mentah Brent naik US$0,34 menjadi US$73,17 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah acuan AS merosot tipis sebesar US$0,04 menjadi US$63,1 per barel.

Kedua harga minyak acuan global telah merosot lebih dari 15 persen sejak menyentuh level tertinggi dalam empat tahun pada awal Oktober lalu. Manajer investasi telah memangkas ramalannya pada posisi harga minyak mentah yang naik (bullish) ke level terendah dalam setahun terakhir.

Pengenaan sanksi AS terhadap sektor perminyakan Iran merupakan cara Gedung Putih menahan program nuklir dan rudal Iran. Sanksi tersebut juga dimaksudkan untuk menekan pengaruh Iran di Timur Tengah.

Pasar minyak telah mengantisipasi pemberlakuan sanksi tersebut selama berbulan-bulan. Sebagai catatan, berlakunya sanksi berisiko memangkas pasokan minyak dari Iran ke pasar global.

Harga minyak tertekan seiring produsen minyak utama dunia, termasuk Arab Saudi dan Rusia, yang mengerek produksi. Selain itu, harga minyak juga terpengaruh lemahnya perekonomian China yang memantik kekhawatiran terhadap proyeksi permintaan ke depan.

Total produksi minyak dari Rusia, AS, dan Arab Saudi naik ke level di atas 33 juta barel per hari (bph) pada Oktober, naik 10 juta bph sejak 2010.

Pada Minggu (4/11), Perusahaan minyak nasional Abu Dhabi National Oil Co berencana mengerek kapasitas produksinya menjadi 4 juta bph pada akhir 2020 dan ke 5 juta bph pada 2030, dari produksi yang sebelumnya hanya berkisar 3 juta bph.

Kemudian, para analis menilai pemberitaan mengenai pemberian pengecualian pemberlakuan sanksi untuk delapan negara telah membebani harga. Pasalnya, pasar akan tetap mendapatkan sejumlah pasokan minyak dari Iran.

"Ada beberapa keraguan terhadap sanksi akan berdampak terhadap pasar seperti yang diperkirakan sebelumnya," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn di Chicago, AS.

Pada Senin (5/11) kemarin, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan pemberian pengecualian pemberlakukan sanksi terhadap sektor perminyakan Iran untuk delapan negara yaitu China, India, Yunani, Italia, Taiwan, Jepang, Turki, dan Korea Selatan. Untuk sementara, delapan negara tersebut dapat terus membeli minyak dari Iran. Beberapa negara di antaranya merupakan konsumen utama minyak Iran.

Awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump menyatakan ingin memberlakukan sanksi terhadap Iran secara bertahap. Hal itu dilakuan untuk menjawab kekhawatiran pasar mengenai pengenaan sanksi yang akan mengejutkan pasar energi dan mendongkrak harga.

Sebelumnya, pemerintah AS menginginkan pengenaan sanksi tersebut bakal menekan ekspor minyak Iran hingga ke level nol secara bertahap.

Pompeo menyatakan lebih dari 20 negara telah memangkas impor minyak dari Iran. Akibatnya, ekspor minyak dari Iran berkurang lebih dari 1 juta bph.

Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook menyatakan pengenaan sanksi tersebut telah membuat Iran kehilangan miliaran dolar AS penerimaan dari ekspor minyak sejak Mei. Iran menyatakan bakal melangkahi sanksi tersebut dan akan terus menjual minyak ke luar negeri. Kementerian Luar Negeri China menyesalkan kebijakan AS tersebut.

Data dari perusahaan analisis Kayrros menunjukkan produksi minyak mentah AS tidak berubah pada Oktober dibandingkan September. Produksi minyak Iran tetap mengalir ke pasar bersamaan dengan tambahan produksi dari Rusia dan Arab Saudi. (sfr/lav)

Sumber : CNN Indonesia
Rifan Financindo

Senin, 05 November 2018

Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Melemah ke 5.891 | PT Rifan Financindo

Foto: Rachman Haryanto
PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka di zona merah. Pelemahan IHSG terjadi jelang rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah berada pada level Rp 14.949. Dolar AS pagi ini mendekati level Rp 15.000.

Pada perdagangan pre opening, IHSG dibuka melemah 11,049 poin ke 5.895,243. Indeks LQ45 juga berkurang 2,753 poin (0,29%) ke 938,837.

Membuka perdagangan, Senin (5/11/2018), IHSG kian melemah. IHSG berkurang 12,804 poin (0,28%) ke 5.891,143. Indeks LQ45 turun 4,521 poin (0,48%) ke 936,982.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG bergerak naik dengan penguatan 2,278 poin (0,02%) ke 5.908,007. Indeks LQ45 turun 1,965 poin (0,21%) ke 939,766. .

Sementara itu indeks utama bursa Wall St ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan akhir pekan kemarin (02/11). Indeks Dow Jones turun 0,43%, S&P melemah 0,63% dan Nasdaq tertekan 1,04%. Penurunan terjadi seiring antisipasi pelaku pasar atas pernyataan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow yang menyatakan belum adanya susunan rencana tarif impor antar AS dan China, dimana hal ini sedikit berbeda dengan pernyataan yang optimis pada hari sebelumnya.

Selain itu, rilisnya data pekerjaan serta upah tenaga kerja AS bulan Oktober yang mencatatkan kenaikan mengindikasikan adanya pengetatan pasar tenaga kerja yang berpotensi mendorong kebijakan Federal Reserve untuk mengambil langkah pengurangan stimulus melalui kenaikan suku bunga The Fed di bulan depan.

Adapun hal ini juga direspon dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang juga turut menjadi sentimen negatif indeks.

Sementara itu dari pasar komoditas minyak mentah mengalami koreksi. Hal tersebut dikarenakan persetujuan AS atas delapan negara yang memutuskan tetap akan melakukan impor minyak Iran setelah AS memberlakukan sanksinya.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 turun 309,330 (1,37%) ke 21.938,920
  • Indeks Hang Seng turun 507,670 poin (1,92%) ke 25.977,160
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 12,450 (0,47%) ke 2.664,520
  • Indeks Strait Times berkurang 46,740 poin (1,51%) ke 3.069,280 (ara/ara)

Jumat, 02 November 2018

Bos BI: Cadangan Devisa Oktober Meningkat dari September | Rifanfinancindo

Foto: Rengga Sancaya
Rifanfinancindo - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa cadangan devisa (cadev) akan mengalami peningkatan seiring dengan stabilnya nilai tukar rupiah.

Perry menggatakan, dalam waktu satu bulan ke depan, Bank Indonesia akan merilis data baru terkait dengan cadangan devisa.

"Dalam seminggu lagi akan kita keluarkan cadev yang di bulan ini Oktober, itu meningkat dari bulan September tapi nanti angkanya nunggu seminggu lagi. Cadev meningkat untuk akhir Oktober," kata Perry di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Dia menyebut, secara year to date atau hingga kuartal III-2018, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 10%. Angka tersebut jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya masih lebih baik. Negara-negara yang dimaksud adalah India, Brasil, Turki, dan Rusia.

"Dilihat year to date (ytd) sekitar 10% itu lebih rendah dibanding negara sebanding seperti India, Brasil, Turki, dengan Rusia," tambah dia.


Kamis, 01 November 2018

Rifan Financindo | Awas, Pilih WPB yang Andal Bukan Abal-Abal!


Rifan Financindo – Hampir lazim kita temui bila membaca penawaran iklan dari perusahaan pialang berjangka, maka keuntungan selangit yang dijadikan daya tarik. Padahal keuntungan itu diperoleh bukan mutlak dari perusahaan pialangnya melainkan bagiamana Anda bisa dididik menjadi seorang trader professional. Singkatnya semua bergantung pada diri Anda sebagai seorang trader.

Untuk menjadi seorang trader professional, maka diperlukan intuisi yang tajam dan analisa yang mumpuni sebagai bekal meraih peluang di berbagai kesempatan. Nah, untuk bisa belajar teori sekaligus membantu Anda mengasah intuisi, serta mendukung Anda dengan beraneka parameter agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat bisa diperoleh dengan Wakil Pialang Berjangka (WPB) yang andal.

Untuk itu pilihlah perusahaan pialang berjangka yang tidak melulu menjual janji keuntungan muluk, tetapi yang memiliki tim Wakil Pialang yang mumpuni dan profesional. Selain cakap dari segi pengetahuan, setiap WPB juga harus memiliki jiwa pelayanan.

Karena ini yang akan menentukan sebuah perusahaan pialang berjangka kredibel atau tidak. Contoh layanan investasi terbaik dari seorang WPB adalah siap sedia menjadi tempat berkonsultasi, sabar mengedukasi dan memahami kebutuhan nasabah. WPB seperti ini hanya akan lahir dan terbentuk dari perusahaan pialang yang memiliki nilai dan budaya perusahaan yang kuat dan menjadi pedoman bagi setiap karyawannya.

PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) sejak lama mendidik setiap tim marketing dan calon WPB dengan nilai-nilai WHELOCK (work hard – play hard, hard training, eagerness, loyalty, openesss, clarity, & kinship) yang menjadi dasar bagi RFB Way. WHELOCK menjadi sebuah konsep nilai yang disusun dengan tujuan untuk memberikan pedoman bagi setiap individu dalam berkarya dan bekerjadi RFB.

Pedoman ini adalah identitas yang membangun karakter organisasi termasuk setiap individu di dalamnya. Dalam upaya mengembangkan bisnis, RFB meyakini bahwa setiap individu dalam organisasi adalah sumber daya yang paling utama.

Menjadi marketing RFB maka seperti skuad yang harus tangkas dengan perlengkapannya yaitu pengetahuan yang dalam soal industri pialang berjangka dan mampu memiliki jiwa servis yang kuat. Dengan bekal ini, setiap marketing RFB diharapkan mampu menjadi duta dan membawa reputasi yang baik bagi perusahaan.

Jadi, bekal untuk menjadi seorang trader professional yaitu, intuisi yang terlatih, teori dan didampingi WPB bereputasi.

Karena, khususnya bagi trader pemula, WPB adalah teman belajar pertama Anda ketika memasuki dunia investasi berjangka, sementara bagi yang sudah professional, WPB adalah rekan sharing dalam setiap keputusan investasi yang tepat. Jadi pastikan WPB Anda adalah WPB yang andal, bukanabal-abal!.(AD/RFB)

Baca Juga :
  • RIFAN  |  Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
  • PT. RIFAN  | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
  • RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
  • PT RIFANFINANCINDO  | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
  • PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
  • PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
  • RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
  • PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (Palembang) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
  • PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
  • RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi